Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak bukti yang menunjukkan aktivitas seperti berolahraga atau sekadar menghabiskan waktu di luar ruangan dapat meningkatkan mood seseorang. Ternyata, apa yang dimakan juga dapat berdampak besar pada suasana hati.
Saat bad mood melanda, sebagian orang cenderung mengonsumsi makanan tidak sehat kayak keripik kentang, permen dan makanan manis, hingga minuman beralkohol. Padahal, makanan dan minuman tersebut justru dapat memperburuk suasana hati.
Baca Juga
Jangan sampai bad mood yang salah penanganan justru semakin merusak hari dan mood. Harus cepat mengatasi hal ini dengan mencari tahu sumber masalah dan penanganan yang tepat.
Advertisement
Jika dengan makan mampu memperbaiki mood yang rusak, berikut daftar makanan yang bisa meningkatkan suasana hati seperti dikutip dari situs Real Simple pada Selasa, 14 November 2023.Â
Â
1. Ikan Salmon dan Tuna
Ikan berlemak seperti salmon dan tuna kaya akan omega-3. Kandungan ini baik untuk jantung dan pikiran seseorang.
Berlimpahnya omega-3 pada ikan salmon dan tuna memproses sebagai molekul pemberi sinyal anti-inflamasi di otak. Itulah mengapa makanan ini mampu meningkatkan suasana hati dan mengurangi depresi.
"Penting untuk diingat, 60 persen jaringan otak kita terbuat dari lemak. Itulah mengapa pilihan lemak yang kita masukkan ke dalam makanan mempunyai dampak besar pada struktur dan fungsi otak, seperti omega-3 ini," kata dokter gizi lulusan Standford, Casey Means MD.
Docosahexaenoic acid (DHA) dan eicosapentaenoic acid (EPA) dikaitkan dengan tingkat depresi yang lebih rendah. Menurut tinjauan data ilmiah 2016, DHA dan EPA membantu mekanisme sinyal sel otak.
Artinya kedua lemak itu dapat meningkatkan mood. Namun, jika bukan penggemar salmon atau tuna, dapatkan asam lemak omega-3Â dari makanan seperti tahu. Perlu diingat, penyerapan omega-3 oleh tubuh dari sumber nabati tidak seefektif dari makanan laut.
Â
2. Coklat Hitam
Casey, mengatakan, penelitian telah menunjukkan konsumsi cokelat hitam dikaitkan dengan lebih rendah terjadinya gejala depresi secara klinis sekitar 57 persen, dibandingkan yang tidak menyantap.
Hal ini mungkin terkait dengan bahan kimia dalam coklat hitam yang disebut polifenol kakao. Kandungan tersebut merupakan antioksidan kuat dalam coklat yang dapat menghasilkan perasaan positif.
"Sangat ideal untuk mendapatkan cokelat hitam, karena ini mengandung gula paling sedikit dan massa kakao paling banyak," katanya.
3. Kangkung dan Bayam
Menurut dewan The American Nutrition Association, Stacie J. Stephenson, CNS, anggota sayuran berdaun hijau khususnya kangkung dan bayam kaya akan vitamin B.
Menurut artikel Nutrients 2016, vitamin tersebut berperan dalam memproduksi bahan kimia otak yang memengaruhi suasana hati dan fungsi lainnya.
Selain itu rendahnya kadar B12, B6 dan folat, mungkin berhubungan dengan depresi.
Namun jika bukan penggemar sayuran berdaun hijau bisa mendapatkan vitamin B dengan mengonsumsi pisang dan telur.
Advertisement
4. Jamur
Jamur lebih dari sekadar pengganti sayuran dan daging yang lezat, lalu juga bisa menurunkan risiko depresi.
"Penelitian telah mengaitkan konsumsi jamur dengan risiko depresi yang lebih rendah," kata pakar nutrisi, Kaleigh Mc Mordie, MCN, RDN.
Kaleigh mengutip penelitian tahun sebelumnya, ditemukan makan jamur cenderung tidak mengalami depresi.
"Jamur merupakan salah satu dari sedikit makanan alami sumber vitamin D yang cenderung rendah pada penderita depresi. Mereka juga merupakan sumber vitamin B, serat, dan antioksidan. Semua kandungannya mendukung suasana hati yang sehat," Kaleigh menambahkan.
"Jamur mengandung antioksidan yang dapat menurunkan stres serta mengurangi gejala depresi," pungkasnya.
5. Makanan Fermentasi
Selain mendukung kesehatan usus, makanan fermentasi seperti yogurt dan kimchi juga dapat berdampak positif pada suasana hati. Makanan ini mengandung probiotik yang menurut banyak penelitian dapat meningkatkan kadar serotonin.
Hal ini sangat penting karena serotonin (hormon bahagia) bertanggung jawab untuk meningkatkan suasana hati.
"Dampak positif makanan fermentasi terhadap suasana hati mungkin terkait dengan hubungan erat antara fungsi usus dan kesehatan otak. Terjadi hubungan dua arah yang menarik antara keduanya," kata Casey.
"Satu penelitian menunjukkan, orang dengan asupan makanan probiotik tertinggi memiliki kemungkinan lebih rendah mengalami depresi. Efek ini lebih kuat pada pria,"Â pungkasnya.
Advertisement