Berbagai Makanan yang Bikin Sering Kentut, Cokelat dan Es Krim Masuk Daftar

Kentut yang berlebihan atau bau dapat disebabkan ketika seseorang makan makanan yang sulit dicerna.

dr Ainni Putri Sakih
Direview oleh: dr Ainni Putri Sakih

dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

oleh Marisa Atalia Insara diperbarui 07 Jan 2024, 08:08 WIB
Diterbitkan 31 Des 2023, 19:00 WIB
Ilustrasi cokelat  (sumber: Pixabay)
Ilustrasi cokelat (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Gas atau kentut adalah fungsi tubuh normal yang biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, hal ini juga harus ditanggapi dengan serius jika tidak normal.

National Health Service (NHS) mengatakan "Kentut yang berlebihan atau bau dapat disebabkan ketika seseorang menelan udara atau makan makanan yang sulit dicerna. Kadang-kadang juga bisa menjadi tanda kondisi kesehatan."

Berikut ini beberapa makanan yang bila dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan sering kentut seperti dikutip dari The Sun pada Minggu, (31/12/2023).

1. Telur

Tidak peduli apakah telur keras atau lunak, rebus atau orak-arik, meskipun banyak manfaat kesehatannya, telur dapat menyebabkan beberapa masalah gas yang serius.

"Telur kaya akan protein dan lemak sehat tetapi mengandung senyawa sulfur, terutama dalam kuning telur," jelas Sas Parsad, pakar suplemen dan pendiri The Gut Co.

"Bagi individu yang sensitif terhadap senyawa yang mengandung sulfur atau protein spesifik dalam telur, konsumsi tellur secara berlebihan dapat menyebabkan peningkatan produksi gas dan bau telur busuk yang berbeda."

"Pertimbangkan untuk mengurangi asupan telur atau mencoba pengganti telur."

2. Brokoli

Setelah mengonsumsi sayuran hijau yang penuh serat ini, seseorang mungkin akan melepaskan gas sedikit lebih banyak dari biasanya.

Sas mengatakan itu karena sayuran bergizi ini tinggi serat dan mengandung senyawa sulfur, "menghasilkan gas dengan bau khas".

"Kandungan serat yang tinggi dalam sayuran ini dapat menyebabkan peningkatan produksi gas di saluran pencernaan," katanya.

Sas mengatakan, memasaknya dengan baik dapat membantu memecah beberapa serat dan membuatnya lebih mudah dicerna.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Telur Rebus
Ilustrasi Telur Rebus Credit: freepik.com

3. Buncis dan Kacang-kacangan

kacang tanah
kacang tanah (sumber: freepik)

Terkenal karena fakta bahwa sering menyebabkan perut kembung yang intens, Sas mengatakan bahwa kacang-kacangan seperti buncis, lentil dan kacang-kacangan kaya akan serat dan karbohidrat kompleks.

Dia menjelaskan: "Serat dan karbohidrat kompleks dalam buncis dan lentil difermentasi oleh bakteri usus, menghasilkan gas."

"Merendam kacang-kacangan sebelum dimasak dan perlahan-lahan memasukkannya ke dalam makanan dapat membantu mengurangi gas," katanya.

"Selain itu, mikrobioma usus dapat beradaptasi untuk memroses makanan ini lebih efisien dari waktu ke waktu, terutama jika mengonsumsi suplemen probiotik."

 


4. Steak

Steak
Steak/copyright pixabay

"Steak adalah sumber protein berkualitas tinggi dan mengandung lemak," kata Sas.

Daging merah, termasuk steak, "membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna dan dapat berfermentasi di usus, menyebabkan bau yang lebih menyengat dan peningkatan produksi gas", kata Sas.

Sas mengatakan: "Mengkonsumsi daging merah dalam jumlah sedang dapat membantu mengurangi gas dan bau yang berlebihan.

"Memasangkannya dengan makanan kaya serat seperti sayuran juga dapat membantu pencernaan."

 


5. Cokelat dan Es krim

Ilustrasi es krim stroberi - Image by silviarita from Pixabay
Ilustrasi es krim stroberi - Image by silviarita from Pixabay

"Produk berbasis susu seperti es krim dan cokelat mengandung laktosa," kata Sas.

"Jika seseorang tidak toleran laktosa, laktosa yang tidak tercerna dapat menyebabkan gas dan bau yang agak asam. Ini mungkin menunjukkan intoleransi laktosa sebagai masalah mendasar."

Introleransi laktosa umumnya berjalan dalam keluarga. Hal ini dapat berkembang juga, jika usus kecil berhenti membuat enzim yang diperlukan setelah cedera, penyakit atau infeksi.

Mungkin ide yang baik untuk beralih ke alternatif non-susu, seperti susu nabati.

Namun, Sas mengatakan: "Susu nabati, seperti almond atau kedelai, biasanya tidak mengandung laktosa tetapi masih dapat menyebabkan gas karena serat atau aditif tertentu."

Makanan lainnya yang menyebabkan sering kentut adalah:

  • Bawang putih
  • Permen karet
  • Permen keras

Beberapa minuman juga dapat memiliki dampak, seperti minuman bersoda atau berkarbonasi, dan bir.

Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan
Infografis 7 Penyebab Sampah Makanan. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya