Jerawat di Badan Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Jerawat di badan pria, termasuk di area punggung, dada, dan leher, sering kali disebabkan oleh pori-pori yang tersumbat akibat kelebihan minyak (sebum), bakteri, dan sel kulit mati.

oleh Iwan Tantomi pada 03 Jan 2024, 13:49 WIB
Diperbarui 03 Jan 2024, 15:49 WIB
Jerawat di Badan Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Badan Pria. Credit via Shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Jerawat di badan pria kadang bisa terjadi tanpa disadari. Biasanya baru ketahuan saat sedang mandi atau bercermin. Walau mungkin tak seterbuka di wajah, jerawat di badan kadang juga bikin tidak nyaman. Lebih-lebih jika sampai mengalami iritasi atau bahkan radang, jerawat di badan ini tak jarang juga menimbulkan rasa sakit.

Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kebersihan badan. Sebab, jerawat di badan pria ini seringnya muncul karena jarang membersihkan tubuh. Namun, bisa pula disebabkan hal lain yang tak diketahui. Supaya badan bebas masalah kulit satu ini, ketahui penyebab jerawat di badan pria dan cara mengatasinya yang tepat berikut ini!

Penyebab Jerawat di Badan Pria

Jerawat di Badan Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Badan Pria. Credit via Shutterstock.com

Stres

Stres dapat menyebabkan masalah jerawat di badan pria karena stres dapat meningkatkan produksi hormon kortisol. Peningkatan produksi hormon ini dapat membuat kulit lebih berminyak, yang membuatnya rentan terhadap jerawat dan berbagai gangguan kulit lainnya.

Selain itu, stres juga dapat memicu peradangan di sekitar sel-sel kulit. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan minyak di kulit dan munculnya jerawat, termasuk jerawat di badan pria. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan emosi dan mengelola stres dengan baik dapat membantu mengurangi risiko munculnya jerawat akibat stres.

Stres sendiri dapat muncul akibat berbagai faktor risiko, seperti lingkungan yang tidak aman, peristiwa traumatis, beban pekerjaan yang berat, kesenjangan ekonomi, serta peristiwa buruk seperti perceraian atau PHK.

Gejala stres dapat bervariasi, termasuk perubahan emosi seperti mudah gusar, frustrasi, dan suasana hati yang mudah berubah, serta perubahan fisik dan mental lainnya. Stres juga dapat menyebabkan reaksi tubuh yang menghasilkan hormon kortisol dan adrenalin, sehingga dapat memengaruhi berbagai sistem tubuh dan memicu gangguan kesehatan fisik dan mental.

Stres yang tidak terkendali dalam jangka panjang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan mental, seperti depresi, gangguan kecemasan, dan kesulitan mengendalikan emosi. Stres berkepanjangan dapat memicu terjadinya berbagai penyakit, seperti sakit kepala, gangguan tidur, gangguan pencernaan, serta masalah kesehatan lainnya.

Stres yang berlanjut juga dapat membuat pria memproduksi lebih banyak hormon testosteron, yang jika berlanjut, hormon testosteron pria dapat menurun. Stres juga dapat berdampak pada kulit dan wajah, menyebabkan berbagai masalah kulit seperti jerawat, ruam, dan kondisi kulit lainnya.

Paparan Sinar Matahari

Beberapa pria suka menggunakan baju yang tipis. Bahkan, dalam kondisi tertentu pria suka bertelanjang dada dan membiarkan badannya terpapar sinar matahari langsung. Padahal, paparan sinar matahari dapat memiliki efek buruk pada munculnya jerawat di badan pria.

Paparan sinar UV dari matahari secara terus-menerus dapat memicu kelenjar minyak di kulit memproduksi minyak berlebih yang berisiko menyumbat pori-pori. Jika terkena bakteri, pori-pori bakal meradang dan bisa menjadi penyebab munculnya jerawat di tubuh, termasuk di area punggung, dada, dan leher.

Selain itu, paparan sinar matahari juga dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit, membuat kulit tampak kering, kusam, dan munculnya bintik atau noda kehitaman. Oleh karena itu, penggunaan tabir surya dengan SPF yang sesuai dan perlindungan dari paparan sinar matahari secara berlebihan dapat membantu mencegah dampak buruk ini pada kulit.

Perubahan Hormon

Perubahan hormon, terutama peningkatan hormon seks seperti testosteron, dapat menyebabkan munculnya jerawat di badan pria. Peningkatan hormon ini merangsang kelenjar minyak di kulit untuk memproduksi lebih banyak minyak, yang kemudian dapat menyumbat pori-pori kulit dan menyebabkan munculnya jerawat.

Selain itu, hormon estrogen juga dapat memengaruhi kondisi kulit, dan ketidakseimbangan hormon ini dapat menyebabkan jerawat jika kadar hormon tersebut terlalu rendah. Perubahan hormon yang tidak stabil, seperti yang terjadi selama masa pubertas, juga dapat memicu munculnya jerawat pada pria. 

Kurang Menjaga Kebersihan Tubuh

Kurang menjaga kebersihan tubuh dapat menjadi penyebab munculnya jerawat di badan pria. Hal ini karena dapat menyebabkan sumbatan pada folikel rambut oleh campuran sel kulit mati dan sebum. Selain itu, kurang menjaga kebersihan tubuh juga dapat menyebabkan penumpukan sel-sel kulit mati oleh produksi minyak berlebih atau sebum. Hal tersebut kemudian dapat memicu peradangan dan munculnya jerawat di badan pria.

Bukan itu saja, kurang menjaga kebersihan tubuh dapat memiliki dampak buruk pada kesehatan. Hal ini dapat menyebabkan penumpukan kotoran, bakteri, dan minyak di kulit, yang kemudian dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat. Selain itu, kurang menjaga kebersihan tubuh juga dapat meningkatkan risiko infeksi dan penyebaran penyakit, terutama jika bakteri dan kuman dibiarkan berkembang biak di tubuh.

Oleh karena itu, menjaga kebersihan tubuh secara teratur sangat penting, terutama di area dengan kelenjar minyak terbanyak seperti di punggung, dada, dan leher. Sebab, hal tersebut dapat membantu mengurangi risiko munculnya jerawat di badan pria, serta untuk menjaga kesehatan kulit dan mencegah risiko infeksi serta penyakit.

Gaya Hidup Tak Sehat

Gaya hidup tak sehat dapat memicu jerawat di badan pria. Pasalnya, pria memiliki kelenjar minyak yang lebih besar dan banyak, sehingga produksi minyak juga lebih tinggi. Jika jalannya minyak terhambat, misalnya oleh kulit mati, kotoran, dan debu, hal ini dapat menyebabkan jerawat muncul di badan.

Selain itu, gaya hidup yang tidak sehat juga bisa memicu peningkatan hormon. Hormon laki-laki, seperti androgen, berhubungan dengan kelenjar minyak. Saat hormon meningkat, produksi minyak pun semakin tinggi, yang dapat memicu munculnya jerawat. Tambahan kebiasaan seperti merokok, konsumsi makanan dengan indeks glikemik tinggi, dan kurang menjaga kebersihan dapat memperburuk kondisi jerawat.

Selain itu, paparan polusi dan kotoran juga dapat menyebabkan penumpukan kotoran dan bakteri di kulit, sehingga dapat memicu munculnya jerawat di badan pria. Di samping itu, kurangnya perawatan kulit, termasuk kurangnya kebersihan dan perawatan yang tepat, juga dapat mempengaruhi kondisi kulit dan memicu munculnya jerawat.

Cara Mengatasi Jerawat di Badan Pria

Jerawat di Badan Pria, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya
Ilustrasi Jerawat di Badan Pria. Credit via Shutterstock.com

Membersihkan Kulit Secara Teratur

Membersihkan kulit secara teratur dapat membantu mengurangi penumpukan kotoran, minyak, dan sel kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori kulit. Mandilah secara teratur, terutama setelah beraktivitas fisik atau berkeringat, karena hal tersebut dapat membantu menjaga kebersihan tubuh.

Mulailah dengan membasahi tubuh dengan air hangat atau sesuai dengan preferensi suhu air yang nyaman. Gunakan sabun yang sesuai dengan jenis kulit dan hindari penggunaan sabun yang dapat menyebabkan iritasi. Gosok tubuh secara menyeluruh untuk menghilangkan kotoran dan minyak berlebih.

Jangan lupa bersihkan penis dengan air hangat dan sabun secara lembut, terutama di sekitar lipatan kulit penis. Hal tersebut dapat membantu mencegah penumpukan kotoran dan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Selain membersihkan penis, pastikan juga untuk membersihkan area tubuh lainnya, seperti ketiak, punggung, dan area lipatan kulit lainnya.

Jika sudah, bilas tubuh dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa sabun dan kotoran. Setelah mandi, keringkan tubuh dengan handuk secara lembut. Dengan menjalankan tata cara mandi yang benar, pria dapat menjaga kebersihan tubuh dan merawat kesehatan kulit dengan baik, sehingga masalah jerawat di badan pria tak akan sampai terjadi.

Menggunakan Pelembap yang Sesuai

Penggunaan pelembap yang sesuai dengan jenis kulit dapat membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah produksi minyak berlebih yang memicu munculnya jerawat di badan pria. Pelembap membantu menjaga kelembapan kulit, terutama bagi pria dengan kulit kering. Hal ini dapat mencegah kulit terasa kering dan kasar, serta membuatnya terlihat lebih sehat. 

Beberapa pelembap mengandung SPF yang dapat membantu melindungi kulit dari radiasi sinar ultraviolet, yang dapat merusak kulit dan menyebabkan penuaan dini. Pelembap juga dapat membantu dalam proses penyembuhan luka pada kulit. Selain itu, pelembap dapat menambah kelembaban pada kulit, menjaga keseimbangan kelembaban kulit, dan mencegah kekeringan.

Pastikan untuk memilih pelembap yang sesuai dengan jenis kulit, apakah kering, berminyak, atau kombinasi. Hal ini akan membantu dalam merawat kulit dengan lebih efektif. Perhatikan kandungan pelembap, seperti hyaluronic acid, glycerin, madu, aloe vera, dan minyak nabati, yang dapat membantu menjaga kelembapan kulit.

Jika sering terpapar sinar matahari, pilihlah pelembap yang mengandung SPF untuk melindungi kulit dari efek buruk sinar UV. Kemudian, sesuaikan pelembap dengan kebutuhan kulit, misalnya untuk mengatasi kulit kering, kasar, atau mengurangi garis-garis halus. 

Hindari Memencet Jerawat

Kebanyakan orang beranggapan bahwa memencet jerawat adalah solusi cepat untuk menghilangkannya, namun kebiasaan ini berisiko menyebabkan jerawat di badan pria semakin meradang dan membesar sehingga meninggalkan bekas jerawat. Oleh karena itu, diperlukan cara tepat untuk mengatasinya.

Sebenarnya, memencet jerawat hanya boleh dilakukan pada jenis jerawat yang sudah matang atau jerawat dengan nanah di bagian tengahnya. Jerawat yang belum matang atau masih meradang sebaiknya dibiarkan sembuh dengan sendirinya.

Selain itu, mengompres jerawat dengan kain atau kapas yang telah dibasahi air hangat dapat membantu meredakan rasa sakit akibat jerawat dan membuka pori-pori, sehingga jerawat lebih mudah kering atau pecah dengan sendirinya.

Adapun dampak buruk memencet jerawat adalah dapat meninggalkan noda hitam bekas jerawat yang sulit hilang dan dapat menjadi permanen. Tindakan memencet jerawat bisa membuat jerawat semakin meradang dan memperparah kondisinya. 

Di samping itu, memencet jerawat berisiko memicu infeksi pada area yang terkena, karena tindakan ini menciptakan luka baru yang rentan terhadap infeksi bakteri. Efek dari memencet jerawat juga dapat meningkatkan risiko timbulnya jaringan parut atau bekas jerawat di badan pria yang sulit dihilangkan.  

Pemilihan Produk Perawatan Kulit yang Tepat

Pilihlah produk perawatan kulit yang bebas dari bahan-bahan yang dapat memicu jerawat, serta berlabel noncomedogenic (tidak menyumbat pori-pori). Untuk memilih produk perawatan kulit yang tepat agar tidak menyebabkan jerawat pada tubuh pria, penting untuk mengetahui jenis kulit Anda, apakah normal, kering, berminyak, atau kombinasi. Pemilihan produk perawatan kulit yang tepat harus disesuaikan dengan jenis kulit masing-masing.

Pilihlah produk perawatan kulit yang tidak mengandung bahan-bahan yang berpotensi menyebabkan jerawat, seperti minyak mineral atau bahan kimia yang dapat menyumbat pori-pori. Selain itu, pilih produk perawatan kulit yang mengandung bahan-bahan seperti salisilat, asam glikolat, atau retinoid yang dapat membantu mengatasi jerawat dan merawat kulit.

Jalani Gaya Hidup Sehat

Menerapkan gaya hidup sehat penting untuk mengatasi masalah jerawat di badan pria karena gaya hidup sehat dapat membantu menjaga keseimbangan hormon, mengurangi produksi minyak berlebih pada kulit, dan memperkuat sistem kekebalan tubuh. Selain itu, pola makan sehat dan rutin berolahraga juga dapat membantu mengurangi peradangan pada kulit serta mempercepat proses penyembuhan jerawat.

Bukan itu saja, pemeriksaan kesehatan secara rutin juga penting untuk mendeteksi masalah kesehatan yang mungkin memengaruhi kondisi kulit, sehingga penanganan dapat dilakukan lebih dini. Dengan menerapkan gaya hidup sehat, pria dapat mengurangi risiko jerawat dan meningkatkan kesehatan kulit secara keseluruhan.

Perawatan Medis

Jika jerawat tidak merespon pada perawatan rumahan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan medis yang sesuai. Pemeriksaan medis penting saat jerawat muncul di badan pria karena dapat membantu dalam diagnosis dan penanganan yang tepat. Jerawat pada tubuh pria, termasuk di area kemaluan, dapat menimbulkan rasa sakit, peradangan, dan bahkan dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan tertentu.

Pemeriksaan medis oleh dokter spesialis kulit dapat membantu dalam mendiagnosis jenis jerawat yang muncul, menentukan penyebabnya, dan memberikan penanganan yang sesuai. Selain itu, pemeriksaan medis juga penting untuk memastikan bahwa jerawat tersebut tidak terkait dengan kondisi kesehatan lain yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya