RSUD Tangerang Tambah Dokter Spesialis yang Tangani Pasien Obesitas 230 Kg

Guna meningkatkan peluang penyembuhan, RSUD Kabupaten Tangerang menambah dokter spesialis yang merawat pasien obesitas 230 kg dengan kondisi lymphedema berinisial E.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 11 Jan 2024, 15:57 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2024, 15:57 WIB
Pria asal Perumahan Taman Kirana Surya, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang berinisial E (35) menderita lymphedema obesitas dengan bobot kurang lebih 230 kilogram.
Dokter yang merawata pria obesitas Kecamatan Solear, Kabupaten Tangerang berinisial E (35) yang alami lymphedema di RSUD Tangerang bertambah.

Liputan6.com, Tangerang Demi mempercepat penyembuhan E (34), pemuda obesitas dengan bobot 230 kilogram, pihak RSUD Kabupaten Tangerang menambah jumlah dokter spesialis yang menangani pemuda asal Solear Kabupaten Tangerang itu.

“Awalnya kan ada empat tapi kini sudah bertambah," Kepala Humas Publikasi dan Informasi RSUD Kabupaten Tangerang, Hilwani.

"Jadi ada dokter penyakit dalam, jantung, psioterapi, ahli gizi, bedah vaskuler, kejiwaan,” lanjut Hilwani.

Penambahan dokter dalam tim dokter khusus yang dibentuk RSUD Kabupaten Tangerang ini semata-mata untuk kenyamanan dan mempercepat penanganan medis pasien obesitas E. Hal tersebut terbukti, pasien E semula berada di ruang ICU selama satu malam, kini sudah berada di ruang rawat inap biasa.

Meski begitu, perkembangan pasien E setiap harinya akan terus dipantau. Lalu, terapi pengobatan yang dilakukan juga disesuaikan dengan kondisi terkini pasien.

Saat Ini Tim Dokter Fokus pada Kesehatan Mental Pasien

Mengenai langkah pengobatan berikutnya, terlebih pasien E memiliki keluhan pembengkakan pada kaki kiri yang disinyalir memiliki bobot 50 kilogram, Hilwani mengaku, tim dokter harus memulihkan traumatik pasien terlebih dulu.

“Ada dokter untuk penanganan psikisnya, karena pasien mengalami trauma waktu tata laksana di tahun 2021. Trauma dalam artian bukan disakiti ya, tapi goncangan jiwa saja. Jadi kita treatment ditata laksana terdahulunya, setelahnya langkah apa yang akan diambil, perlu operasi atau bagaimana, kita masih tunggu kondisi pasien,” tutur Hilwani.

Sembari itu, pasien E tetap diawasi oleh tim dokter khususnya dokter bedah vascular. Hingga hari ini pun, Hilwani memastikan bila pasien E belum perlu dirujuk ke RSCM sebagai rumah sakit rujukan.

“Sampai saat ini belum, masih ditangani oleh tim dokter kita (RSUD Tangerang),” katanya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Masuk RSUD Kabupaten Tangerang 8 Januari 2024

Pasien Obesitas Asal Kabupaten Tangerang Sudah Dipindahkan dari ICU ke Ruang Rawat Inap
E (35), pria yang alami obesitas seberat 230 kilogram asal Solear, Kabupaten Tangerang, dikabarkan terus membaik. Pihak rumah sakit memastikan, bila pasien E sudah berada di ruang kamar inap untuk pasien biasa.

E (34) masuk RSUD Kabupaten Tangerang pada Senin, 8 Januari 2024. E datang ke rumah sakit dibantu keluarga serta aparat pemerintahan tempat dia tinggal.

Berawal dari keluhan salah satu kaki yang kembali bengkak. Sebelumnya, pada Januari 2021 kaki tersebut sudah menjalani operasi tapi delapan bulan setelah operasi kembali terjadi pembengkakan. 

Pembengkakan tersebut membuatnya tidak bisa beraktivitas alhasil tubuhnya yang sudah gemuk menjadi obesitas. Hingga akhirnya pembengkakan yang besar membuatnya segera dilarikan ke RSUD Kabupaten Tangerang awal pekan ini.


Motivasi Sembuh

Pria obesitas 35 tahun berinisial E saat ini tengah menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Kabupaten Tangerang, Banten. E dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami lymphedema dengan obesitas.
Pria obesitas 35 tahun berinisial E saat ini tengah menjalani perawatan intensif di ICU RSUD Kabupaten Tangerang, Banten. E dibawa ke rumah sakit lantaran mengalami lymphedema dengan obesitas.

E pun berharap kali ini ia bisa menjalani pengobatan dengan total sehingga penyakitnya bisa teratasi. 

"Saya berharapnya sembuh total, agar bisa beraktivitas dan mencari kerja lagi," harap E.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya