Waspada! Tarif Trump Tingkatkan Ketidakpastian Perdagangan Global

OJK menyoroti dampak tarif perdagangan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump yang semakin pasti diterapkan terhadap mitra dagang utama Amerika Serikat.

oleh Gagas Yoga Pratomo Diperbarui 04 Mar 2025, 17:15 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 17:15 WIB
Neraca Perdagangan RI
Suasana bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (29/10/2021). Surplus ini didapatkan dari ekspor September 2021 yang mencapai US$20,60 miliar dan impor September 2021 yang tercatat senilai US$16,23 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mahendra Siregar, menyoroti dampak tarif perdagangan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump yang semakin pasti diterapkan terhadap mitra dagang utama Amerika Serikat. 

Mahendra menilai kebijakan ini akan meningkatkan ketidakpastian dalam perekonomian global, khususnya di sektor perdagangan internasional.

"Rencana penerapan tarif baru Amerika Serikat terhadap negara mitra dagangnya semakin pasti akan diterapkan. Hal ini tentu meningkatkan ketidakpastian dalam perdagangan global," ujar Mahendra dalam Konferensi Pers Asesmen Sektor Jasa Keuangan dan Kebijakan OJK Hasil RDKB Februari 2025, Selasa (4/3/2025).

Mahendra juga menyoroti meskipun inflasi di beberapa negara maju menunjukkan tren penurunan, volatilitas pasar masih tinggi akibat ketidakpastian kebijakan ekonomi dan geopolitik yang terus berkembang. 

Kondisi Ekonomi AS

Di Amerika Serikat, pertumbuhan ekonomi tetap solid, didukung oleh konsumsi domestik. Inflasi tercatat berada di angka 3% pada Januari 2025, sementara Core Consumer Price Index (CPI) naik menjadi 3,3%, menandakan tekanan harga di luar sektor energi dan pangan masih tinggi.

"Pasar tenaga kerja AS masih kuat, dan kebijakan moneter cenderung netral. Bank Sentral AS, The Fed, diperkirakan hanya akan memangkas suku bunga acuan sebanyak satu hingga dua kali pada tahun 2025," jelas Mahendra.

Di sisi geopolitik, Mahendra ini menuturkan penyelesaian konflik di Ukraina masih belum menemukan titik terang, meskipun telah dilakukan berbagai pertemuan internasional. 

 

Promosi 1

Ekonomi Nasional

FOTO: Bank Dunia Turunkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Pemandangan gedung perkantoran dan pusat perbelanjaan di Jakarta, Selasa (5/4/2022). Bank Dunia menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2022 menjadi 5,1 persen pada April 2022, dari perkiraan sebelumnya 5,2 persen pada Oktober 2021. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)... Selengkapnya

Dari sisi perekonomian nasional, Mahendra menyebut inflasi masih terkendali dengan menunjukkan inflasi Januari 0,76 persen dan inflasi inti sebesar 2,26 persen yang menunjukkan permintaan domestik masih cukup baik. 

“Namun perlu dicermati indikator permintaan domestik lainnya, diantaranya berlanjutnya penurunan penjualan kendaraan, baik motor dan mobil, penurunan penjualan semen, serta perlambatan pertumbuhan harga dan penurunan volume penjualan rumah,” jelas Mahendra.

Adapun dari sisi supply, PMI Manufaktur pada Januari 2025 naik ke level 51,9 dari sebelumnya 51,2. Sedangkan kinerja eksternal, Mahendra menilai indonesia masih solid di tengah perlambatan ekonomi global terlihat pada surplus neraca perdagangan yang terus berlangsung. 

 

Angka Neraca Perdagangan

Data Pertumbuhan Ekonomi G20 per Kuartal III 2022
Suasana gedung pencakar langit di Jakarta, Selasa (15/11/2022). Berdasarkan data Kementerian Investasi, ekonomi AS per kuartal III adalah 1,8%, sementara ekonomi Korea Selatan adalah 3,1%. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Pada Januari 2025 menunjukkan surplus USD 3,45 miliar atau tumbuh 71% year-on-year.

Di sisi kebijakan, OJK mendukung implementasi Peraturan Pemerintah No 8 2025 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah No 36 2023 tentang defisit hasil ekspor dari kegiatan pengusahaan, pengelolaan, dan pengolahan sumber daya alam dalam rangka meningkatkan cadangan defisit negara.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya