UPI dan Unpad Bahas Perkembangan dan Masa Depan AI Bareng Yandex, Salah Satunya Perluas Ruang Belajar

Beberapa bidang seperti bisnis higga seni sudah mendapatkan bantuan dan kemudahan dari artificial intelligence (AI). Ke depan, diprediksi dunia pendidikan juga mendapatkan manfaat dari AI.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 28 Jan 2024, 18:35 WIB
Diterbitkan 28 Jan 2024, 18:15 WIB
Ilustrasi Artificial Intelligence (AI), kecerdasan buatan
Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD) bersama perusahaan teknologi internasional, Yandex pada tanggal 22 dan 23 Januari 2024 menggelar seminar soal AI. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tak bisa dimungkiri sudah masuk dalam kehidupan masa kini. Beberapa bidang seperti bisnis higga seni sudah mendapatkan bantuan dan kemudahan dari AI.

"Tidak hanya bidang ilmu komputer yang terkena dampaknya, tetapi juga bidang lain, seperti budaya, politik, dan bahkan bisnis. Jadi, kita perlu mempertimbangkan potensi dampaknya terhadap bisnis, ilmu sosial, dan seni,” kata Ketua Departemen Ilmu Komputer Universitas Padjajaran, Setiawan Hadi.

Hal di atas disampaikan Setiawan Hadi dalam seminar tentang “Kecerdasan Buatan dan Etika” yang digelar oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD) bersama perusahaan teknologi internasional, Yandex pada tanggal 22 dan 23 Januari 2024.

Hal yang disampaikan Setiawan Hadi, selaras dengan materi yang disampaikan Co-Founder dan CEO LEGIS, Elang Adhyaksa bertajuk "AI Anxiety". Ia mengatakan bahwa AI berdampak membuat beberapa pekerjaan tergantikan.

Meski begitu, Bappenas menyebut 20–45 juta lapangan pekerjaan diperkirakan akan muncul di Indonesia sebagai akibat dari digitalisasi. Hal itu terjadi karena AI memberikan sebuah efisiensi baru. Alhasil, membuat pekerja masa kini mengembangkan keterampilan baru dan membuka banyak sumber daya yang baru.

Elang mencontohkan Legis, perusahaan yang digawanginya mengubah cara profesional hukum melakukan pekerjaan mereka sehari-hari menggunakan alat pencarian dan penjawab berbasis AI. Meski begitu, Elang yakin AI tidak akan menggantikan manusia.

“Manusia tidak akan tergantikan oleh AI. Manusia akan digantikan oleh manusia lain yang menggunakan AI,” kata Elang mengutip keterangan resmi yang ditulis Minggu (28/1/2024).


Menciptakan Lingkungan Digital yang Aman di Era AI

Seorang pembicara sedang berbicara tentang AI bertajuk “Kecerdasan Buatan dan Etika” yang digelar oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD) bersama perusahaan teknologi internasional, Yandex
Seorang pembicara sedang berbicara tentang AI bertajuk “Kecerdasan Buatan dan Etika” yang digelar oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD) bersama perusahaan teknologi internasional, Yandex. (Dok Yandex)

VP Strategy Yandex Search, Alexander Popovskiy mengatakan ketika berbicara tentang AI maka perlu melihat soal cara sebuah perusahaan teknologi dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.

"Sebagai perusahaan yang mengembangkan solusi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, Yandex yakin dalam membangun dan menyebarkan AI dengan cara yang bertanggung jawab dapat menumbuhkan kepercayaan terhadap teknologi yang membentuk masa depan kita,” kata Popovskiy di salah satu sesi seminar.

Popovskiy mengatakan ketika membangun solusi kecerdasan buatan seperti AI, maka perlu  mematuhi standar keselamatan, dan menciptakan teknologi yang tidak memihak yang secara akurat mencerminkan realitas.

Ia menjamin Yandex ketika membuat teknologi kecerdasan buatan selalu mengendapankan keamanan.

“Saat membuat dan melatih model machine learning, para insinyur mengandalkan berbagai prinsip, dan yang paling penting adalah keamanan. Tentu saja, keakuratan jawaban dan kegunaan jaringan saraf secara umum juga penting , tapi keamanan selalu menjadi yang terdepan," kata Popovskiy.


Prospek AI di Masa Depan

Para pembicara yang hadir dalam seminar tentang AI di Unpad bersama Yandex. (Foto: Dok Yandex)
Para pembicara yang hadir dalam seminar tentang AI di Unpad bersama Yandex. (Foto: Dok Yandex)

Banyak yang mengatakan bahwa AI bakal menjadi hal yang makin dekat dengan masyarakat. Salah satu keuntungan AI di dunia pendidikan adalah bisa membuka lebih banyak ruang belajar.

"Dengan pendidikan berbantuan AI, manusia akan memiliki lebih banyak ruang untuk belajar kreatif, lebih fokus pada pencapaian soft skill, dan lebih termotivasi untuk belajar berpikir kritis," kata Penasihat Yandex Education, Ilya Zakharov.

Ilya memberikan contoh platform pendidikan online yang berkembang menggunakan AI dan mempresentasikan beberapa proyek Yandex Education, seperti Yandex Textbook, Yandex Practicum, dan Yandex School of Data Analysis, dan masih banyak lagi.

Di masa depan, tren AI diprediksi bakal bisa hiper-personalisasi dan analisis prediktif. Hal ini akan membantu bisnis memperkirakan perilaku dan tren pelanggan dengan lebih akurat seperti disampaikan Ketua Artificial Intelligence Society (IAIS), Dr. Ir. Lukas.

“Sambil mendukung pertumbuhan dan inovasi ekosistem AI, pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sebagai pemangku kepentingan harus mengambil pendekatan yang seimbang dan pragmatis dalam mengatasi implikasi etika dan sosial dari AI,” kata Lukas.

Sebelum UPI dan Unpad, Yandex telah menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Desember kemarin. Pembahasan seputar  lanskap AI di Indonesia, mengeksplorasi praktik terbaik, dan mendiskusikan cara AI dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.

Di UGM para pakar yang hadir dianataranya Nezar Patria, Wakil Menteri Kominfo, dan Teguh Arifiyandi, selaku Direktur Teknologi Informasi di Kominfo.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya