Liputan6.com, Jakarta Botoks alias botolinum toksin sekarang makin diminati banyak orang terutama wanita yang ingin terlihat muda. Beberapa klinik pun sudah menyediakan layanan memperkencang wajah tersebut.
“Botulinum toksin (botoks) pada dasarnya berguna untuk melemaskan otot-otot yang hiperaktif,” kata dokter spesialis kulit dan kelamin Ricky Maharis.
Baca Juga
Ricky menjelaskan bahwa botoks merupakan salah satu perawatan yang terbukti efektif untuk mengurangi tampilan garis halus dan kerutan pada wajah. Botoks bekerja dengan menghambat kontraksi otot yang menyebabkan garis-garis ekspresi.
Advertisement
Botoks juga dapat mengencangkan kulit, dengan mengurangi aktivitas otot-otot tertentu. Hal itu membuat seseorang yang melakukan tindakan ini akan terlihat lebih awet muda.
“Misalnya kita sering mengerutkan dahi, tanpa disadari itu lama-kelamaan dapat membuat kerutan tambah tebal, dengan botoks, kerutan tersebut tidak terbentuk dan kita akan terlihat awet muda lebih lama,” ujar Ricky dalam peluncuran CeRave seperti mengutip Antara.
Botoks Wajib Dikerjakan Dokter yang Kompeten
Dermatolog lulusan Universitas Udayana Bali itu mengatakan bahwa boleh-beleh saja botoks dilakukan lantaran merupakan bagian dari gaya hidup seseorang. Biasanya orang yang melakukan botoks adalah sosok yang mempertimbangkan estetika.
“Kalau dari opini dari dokter, botoks boleh-boleh saja dikerjakan, asal, sesuai dosis dan yang mengerjakan juga harus berkompetensi,” kata Ricky.
Ricky menggarisbawahi bahwa tindakan tersebut harus dilakukan oleh dokter yang kompeten.
“Botulinum toksin (botoks) itu dikerjakan oleh dokter estetik ataupun dokter kulit," katanya.
Usia Boleh Botoks
Mengenai usia seserorang boleh melakukannya paling minimal adalah remaja yang telah puber. Namun, tidak ada batasan usia maksimal bagi seseorang yang ingin melakukan botoks.
Sementara itu, dokter kulit di Mount Sinai Hosptial, Joshua Zeichner, mengatakan rata-rata pasien yang datang ke klinik untuk botoks berusia 30 tahun.
"Kelompok usia paling umum yang saya lihat adalah wanita muda botoks saat mereka ulang tahun ke-30,” kata Zeichner.
Hal itu juga sama dengan yang ditemui dokter kulit di Michigan, Fatima Fahs. Namun, yang umur 20-an juga banyak.
"Saya melihat rentang usia yang luas sih ada yang 20 tapi ada juga yang 60," kata Fatima seperti mengutip Today.
Pasien yang minta botoks, biasanya ketika melihat ada kerutan di garis horizontal sekitar dahi. Lalu, ketika muncul garis-garis halus di mata, banyak juga pasien datang untuk minta dilakukan botoks.
Advertisement
Siapkan Waktu
Sebelum melakukan tindakan tersebut, pastikan tidak menghadiri acara penting atau yang mengharuskan berinteraksi dengan banyak orang.
“Tidak perlu ada persiapan khusus apapun sebelum melakukan botoks, namun, pastikan tidak ada acara seminggu setelahnya, karena usai botoks pasti ada down time, seperti kulit di area suntikan yang membiru,” Ricky menjelaskan.