Diduga Mengandung Pewarna Penyebab Kanker, Kraft Didemo

Diduga menggunakan bahan pewarna yang berpotensi menimbulkan kanker, perusahaan makanan Kraft didemo

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 04 Apr 2013, 16:04 WIB
Diterbitkan 04 Apr 2013, 16:04 WIB
craft-didemo130404a.jpg
Produsen keju tersohor Kraft, Senin (1/4/2013) didemo oleh beberapa orang terkait dengan pewarna yang dipakai oleh Kraft di dalam produknya, 'Mac and Cheese'. Kabarnya, pewarna yang ada pada produk tersebut memiliki potensi karsinogen atau menyebabkan kanker.
 

Vani Hari, yang merupakaan food blogger asal Charlotte, New York, bersatu bersama 'pasukannya' menuju markas Kraft untuk duduk berunding membicarakan 'dumping pewarna' dari merek terkenal di Amerika Serikat.
 

"Di Inggris, Kraft terkenal dengan produk tanpa pewarna buatan," kata Hari.
 

Di Inggris, tambah Hari, Mac dibuat dengan menggunakan paprika dan beta karoten, tanpa pewarna buatan. Sedangkan di Amerika Serikat, Kraft menggunakan pewarna kuning nomor 5 dan 6.
 

Penelitian Vani Hari menunjukkan bahwa pewarna yang dibuat menggunakan minyak bumi di laboratorium serta diproses, dan mengarah pada potensi karsinogen atau menyebabkan kanker. Beberapa penelitian juga mengatakan, pewarna buatan tersebut berkaitan erat dengan bertambahnya kasus hiperaktif pada anak-anak.
 

Hari mengumpulkan 275.00 tanda tangan dari para konsumen yang bersangkutan. Menurut Hari, pihak Kraft tidak menanggapi permintaan dirinya dan beberapa pendemo lainnya untuk memberikan komentar, terkait dengan dugaan tersebut.
 

Dan Hari mengatakan, sebagian besar pertanyaan yang diajukannya belum terjawab. Sewaktu ditanya mengapa merumuskan soal pewarna ini di luar negeri, pihak Kraft tidak menjawab pertanyaan itu dengan baik.
 

Setelah satu jam menunggu kepastian, hanya kekecewaan yang diterima Hari. "Pertemuan itu berakhir dengan kekecewaan. Perusahaan tersebut selalu mengatakan, 'tidak, tidak, tidak'. Kalau memang iya, kenapa tidak jawab iya," kata Hari seperti dikutip Fox News, Kamis (4/4/2013). (Adt/Abd)

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya