Marak Kasus Bullying, Psikolog Dorong Guru Perhatikan Tanda Perundungan di Lingkungan Sekolah

Peran sekolah jadi sangat penting untuk memberi pengajaran sejak dini kepada murid mengenai perilaku mana yang boleh dilakuka dan tidak boleh dilakukan, termasuk bullying.

oleh Tim Health diperbarui 22 Feb 2024, 06:52 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2024, 10:25 WIB
Ilustrasi bullying, perundungan
Ilustrasi bullying, perundungan. (Image by master1305 on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Terkait tindakan perundungan atau bullying, psikolog klinis Annisa Mega Radyani, M.Psi mendorong guru agar lebih memperhatikan situasi di sekolah yang mengindikasikan perilaku tersebut.

"Diharapkan para guru bisa cukup aware (sadar) dengan situasi-situasi di kelasnya apabila terlihat ada kemungkinan ada anak yang di-bully (dirundung)," kata Annisa di Jakarta, Selasa, dilansir Antara.

Menurutnya, pasti ada tanda-tanda terjadinya tindakan perundunga di dalam lingkungan kelas atau sekolah. Ini karena perilaku perundungan tidak hanya terjadi sekali, tetapi berulang-ulang.

Annisa menilai lingkungan sekolah sangat memengaruhi perkembangan mental anak karena pada usia sekolah, anak-anak akan sering berinteraksi dengan lingkungan sekolah baik dengan guru maupun teman-teman sebayanya.

"Sehingga sangat penting untuk sekolah sangat fokus juga mendidik nilai-nilai pribadi itu seperti apa dan dicontohkan artinya di zaman sekarang anak-anak bisa mendapatkan informasi yang sangat banyak dari manapun," ujarnya.

Peran sekolah jadi sangat penting untuk memberi pengajaran sejak dini kepada murid mengenai perilaku mana yang boleh dilakuka dan tidak boleh dilakukan.

"Langkah-langkah preventifnya bisa diberi tahu konsekuensi yang mereka dapat apabila itu (perilaku yang tidak boleh dilakukan) ditemukan atau dilakukan," kata Annisa.

Sekolah juga bisa berperan dalam mengajak murid-muridnya untuk menumbuhkan rasa percaya diri melalui pencapaian prestasi di berbagai bidang. 

 

Bangun Relasi Positif

Selain itu, murid juga bisa diajarkan mengenai membangun relasi yang positif antar sesama murid contohnya dengan mengajarkan manfaat bekerja sama.

Salah satu faktor pendorong dari sifat perundung adalah perasaan ingin dianggap lebih hebat dari orang lain. Oleh karena itu, dengan menumbuhkan rasa percaya diri melalui prestasi, murid dapat merasa lebih percaya diri tanpa harus melakukan perundungan untuk merendahkan orang lain.

"Sehingga setiap anak itu akan bisa fokus meningkatkan kepercayaan dirinya dalam bidang-bidang tepat sasaran," ujarnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya