Tulus Memaafkan Berdampak pada Kesehatan Fisik dan Mental yang Lebih Baik

Memaafkan menurunkan risiko serangan jantung, memperbaiki kadar kolesterol, meningkatkan kualitas tidur serta mengurangi rasa nyeri, tekanan darah serta kecemasan dan stres.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 10 Apr 2024, 19:44 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2024, 18:45 WIB
Ilustrasi memaafkan kesalahan masa lalu
Ilustrasi memaafkan di hari Lebaran. (Image by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Selain jadi momen kumpul bersama keluarga, momen Idul Fitri atau Lebaran juga jadi ajang saling bermaafan. Menurut penelitian jika Anda dengan tulus memaafkan memberikan manfaat besar bagi kesehatan fisik dan mental.

Pada saat seseorang kesal atau marah terhadap perilaku atau perkataan seseorang hal itu menimbulkan perubahan pada detak jantung, tekanan darah dan respons imun tubuh. Perubahan-perubahan itu kemudian meningkatkan risiko depresi, penyakit jantung, diabetes dan masalah kesehatan lainnya.

Namun, ketika Anda sudah memaafkan menurut studi hal itu memberi manfaat besar bagi kesehatan. Diantaranya menurunkan risiko serangan jantung, memperbaiki kadar kolesterol, meningkatkan kualitas tidur serta mengurangi rasa nyeri, tekanan darah serta kecemasan dan stres.

"Memaafkan adalah proses aktif di mana Anda membuat keputusan secara sadar untuk melepaskan perasaan negatif, terlepas dari apakah orang tersebut pantas mendapatkannya atau tidak,” kata Direktur Mood Disorders Adult Consultation Clinic at The Johns Hopkins Hospital, Karen Swartz.

Ada Orang yang Cenderung Pemaaf

Penelitian juga menunjukkan bahwa ada beberapa orang yang secara alami mudah memaafkan. Alhasil, mereka cenderung lebih puas dalam menjalani kehidupan dan lebih sedikit mengalami depresi, stres, cemas, marah dan permusuhan.

Berbeda halnya dengan orang yang kerap menyimpan dendam dan amarah, cenderung lebih mungkin mengalami depresi serta kondisi kesehatan lainnya.

 

Berlatih untuk Mudah Memaafkan

Untungnya, menjadikan diri jadi lebih mudah memaafkan bisa diupayakan.

Ada beberapa hal yang bisa membantu mengembangkan sikap pemaaf seperti disampaikan Swartz. Berikut diantaranya:

1. Merenungkan dan mengingat

2. Berempati dengan orang lain

3. Memaafkan sedalam-dalamnya

4. Lepaskan ekspektasi

Infografis Kuliner Khas Lebaran
Kuliner khas lebaran di berbagai negara. (Liputan6.com/Infografis)
Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran
Infografis Macam-Macam Kue Kering Khas Lebaran. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya