Cara Sederhana Cegah Gangguan Penglihatan pada Penderita Diabetes, Dokter Sarankan Ini

Diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan penglihatan, misalnya katarak, bahkan kebutaan apabila tidak ditangani secara baik.

oleh Tim Health diperbarui 19 Apr 2024, 09:19 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2024, 09:00 WIB
Peringati Hari Diabetes Sedunia, Penumpang Kereta Cek Gula Darah Gratis
Penumpang mengecek gula darah gratis di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, Minggu (14/11/2021). Kegiatan yang diselenggarakan oleh Novo Nordisk Indonesia ini, berfokus pada penyakit diabetes untuk memperingati Hari Diabetes Sedunia yang jatuh tiap tanggal 14 November. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Guna menghindari gangguan penglihatan pada pasien diabetes, dr Made Indra Widyanatha mengatakan cara paling utama dan sederhana bisa dilakukan melalui diet atau mengatur pola makan.

Dokter dari RS Mata Cicendo itu menyampaikan, hal pertama yang perlu diperhatikan yakni tipe diabetes, apakah tipe 1 dimana individu kekurangan insulin, atau tipe 2 dimana seseorang resisten terhadap insulin.

"Misalnya karena faktor kegemukan atau konsumsi karbohidrat atau konsumsi makanan atau minuman yang manis-manis berkepanjangan atau dalam jumlah yang besar dan secara kita tidak sadar. Nah itu yang menyebabkan resistensi terhadap insulin," katanya dalam siniar "Mata Bermasalah Karena Diabetes, Kok Bisa?" yang disiarkan oleh Kementerian Kesehatan, di Jakarta, Kamis, dilansir ANTARA.

Made mengatakan, diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan gangguan penglihatan, misalnya katarak, bahkan kebutaan apabila tidak ditangani secara baik. Dampak-dampak lain akibat diabetes, katanya, adalah gangguan neurologi serta urologi.

Dia mencontohkan, pada katarak, umumnya diderita pada umur 50-55 tahun, namun katarak karena diabetes dapat muncul di usia yang lebih muda. Kalaupun muncul pada rentang usia 50-55, katanya, kataraknya dapat menjadi lebih tebal.

Mengontrol pola makan, kata Made, penting bagi penderita diabetes tipe 2. Menurutnya, gula terkadang seperti candu, sehingga mengontrol pola makan menjadi yang paling sulit meskipun hal paling sederhana untuk dilakukan.

Karena gula tersebut, katanya, seseorang menjadi selalu ingin makan makanan yang manis seperti es krim, kue, dan makanan kekinian yang kadar gulanya tinggi. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Berobat Teratur dan Olahraga

Selain itu, ujarnya, perlu berobat secara teratur. Bagi penderita diabetes tipe 1, perlu diberikan insulin, sedangkan pada diabetes tipe 2, pengobatannya sedikit lebih kompleks, dan tidak serta merta dengan insulin.

Selain mengatur pola makan, olahraga juga penting dalam pengendalian gula darah dalam tubuh agar terhindar dari berbagai komplikasi penyakit diabetes.

Menurutnya, mencegah lebih baik daripada mengobati, sehingga deteksi dini minimal setahun sekali penting untuk mencegah atau menangani secara lebih baik.

 


Beri Tahu Keluarga dan Teman

Made juga menyarankan, apabila mendengarkan berita buruk, seperti hasil pemeriksaan yang positif diabetes, ada baiknya dibagikan dengan pasangan, keluarga atau teman-teman, agar tidak menjadi beban pikiran seorang diri dan mendapatkan dukungan dari orang tercinta.

"Dari sharing tersebut, bisa minimal menenangkan pikiran. Jadi, dari teman-teman tersebut atau pasangan bisa menyemangati. Jadi, jangan didiemin, tidak diapa-apain, justru harus disemangatin. Karena penyakit kencing manis ini penyakit yang melelahkan. Melelahkan buat pasien, dan melelahkan juga buat keluarga," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya