Liputan6.com, Jakarta Ruam dan kulit melepuh yang terjadi di beberapa area tubuh seperti bibir atau mukosa mulut, wajah, punggung, mukosa mata, bahkan sampai ke organ kelamin merupakan reaksi alergi yang disebut dalam istilah kedokteran Stevens-Johnson Syndrome (SJS). Menurut Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Aesthetic Center dari RS EMC Sentul, dr. Syahriani, Sp.DVE, M.Kes., FINSDV, SJS adalah kelainan kulit dan selaput lendir yang diakibatkan oleh suatu reaksi alergi terhadap obat atau infeksi.
Selaput lendir atau mukosa pada umumnya terdapat pada bagian dalam dari saluran pernapasan, pencernaan, saluran reproduksi, dan organ lainnya. Sindrom ini pertama kali ditemukan pada 1922 sebagai penyakit yang bisa menyerang siapa saja serta termasuk kondisi yang cukup serius. SJS, dr. Syahrani melanjutkan, terjadi akibat reaksi hipersensitivitas tubuh terhadap obat atau infeksi.
Baca Juga
Penyakit tersebut merupakan kondisi gawat darurat yang harus mendapatkan penanganan dan rawat inap di rumah sakit. Kondisi ini dapat disembuhkan dengan menyembuhkan penyebab dasar atau segera menghentikan konsumsi obat-obatan yang berpotensi menyebabkan SJS, guna mencegah komplikasi yang mungkin timbul. Selain itu, kondisi kulit bisa benar-benar sembuh kurang lebih berminggu-minggu hingga berbulan-bulan, tergantung dari tingkat keparahan.Â
Advertisement
Penyebab Stevens-Johnson Syndrome
Pada orang dewasa, Stevens-Johnson Syndrome dapat disebabkan oleh alergi obat berikut ini:
- Obat penurun panas
- Obat asam urat
- Obat pereda nyeri
- Obat antibiotik
- Obat antivirus
- Obat antikejang
- Obat herbal seperti obat pelangsing
Sementara pada anak-anak, SJS lebih sering dipicu oleh infeksi virus, maupun alergi obat. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, kondisi ini juga dapat disebabkan oleh infeksi bakteri. Beberapa infeksi virus yang bisa menyebabkan Stevens-Johnson Syndrome adalah:
- Pneumonia
- HIV
- Hepatitis A
- Gondongan
- Influenza
- Penyakit Bornholm
- Herpes
Advertisement
Gejala Stevens-Johnson Syndrome
Gejala awal yang muncul pada Stevens-Johnson Syndrome menyerupai gejala flu, yaitu:
- Demam hingga 38 derajat Celcius atau lebih
- Tubuh terasa lelah
- Perih di mulut dan tenggorokan
- Mata terasa panas
- Batuk
- Nyeri sendi
- Sakit kepala
Saat gejala memburuk, tanda dan gejala di kulit mulai muncul beriringan dengan gejala di atas adalah sebagai berikut:
- Nyeri kulit yang meluas
- Ruam merah atau ungu yang menyebar
- Lepuh pada kulit dan selaput lendir mulut, hidung, mata dan alat kelamin
- Perbaikan kulit dalam beberapa hari setelah kulit melepuh
Bagaimana Cara Pengobatannya?
Pengobatan SJS perlu dilakukan di rumah sakit sampai yang timbul di kulit perlahan membaik dan menghilang. Berdasarkan tingkat keparahannya, pengobatan bisa berbeda-beda di setiap kondisi. Beberapa pengobatan yang umum dilakukan adalah penggunaan antibiotik. Berikut adalah beberapa cara untuk pengobatannya:
Berhenti Mengonsumsi Obat-obatan
Langkah pertama dalam pengobatan Stevens-Johnson Syndrome adalah menghentikan penggunaan obat-obatan yang diduga menjadi pemicunya. Dokter akan meninjau riwayat penggunaan obat pasien dan menghentikan obat-obatan yang dicurigai. Dalam beberapa kasus, alternatif pengobatan yang aman mungkin diberikan untuk menggantikan obat yang telah dihentikan.
Pemberian Nutrisi dan Cairan Tambahan
Pasien Stevens-Johnson Syndrome sering mengalami dehidrasi dan kehilangan cairan tubuh karena luka-luka kulit yang parah. Dengan pemberian cairan tambahan dan nutrisi bisa membantu perawatan sekaligus mencegah komplikasi. Oleh karena itu, pemberian cairan tambahan dan nutrisi melalui infus intravena atau tabung nasogastrik sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan nutrisi yang optimal.
Perawatan Luka
Luka kulit yang timbul akibat Stevens-Johnson Syndrome memerlukan perawatan yang cermat dan terarah. Dokter akan merawat luka dengan melakukan kompres menggunakan cairan salin yang steril yang bersifat sebagai antiseptik sehingga mencegah terjadinya infeksi kulit lebih lanjut/parah. Tujuan dilakukan kompres untuk membantu meredakan rasa sakit dan mengurangi peradangan, serta melakukan pengangkatan kulit mati yang terkelupas untuk mencegah infeksi dan memberikan pelembab yang lembut untuk membantu proses penyembuhan.
Perawatan Mata
Jika mata terpengaruh oleh Stevens-Johnson Syndrome, perawatan khusus oleh dokter spesialis mata diperlukan. Ini dapat mencakup penggunaan tetes mata yang mengandung steroid untuk mengurangi peradangan dan obat-obatan lain untuk memelihara kelembaban mata serta mencegah kerusakan lebih lanjut.
Penggunaan Obat-obatan
Selain perawatan di rumah sakit, penggunaan obat-obatan tertentu juga dapat membantu dalam mengatasi Stevens-Johnson Syndrome. Obat pereda nyeri seperti analgesik dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit pada luka kulit. Antibiotik dapat diberikan untuk mengontrol infeksi yang dapat terjadi pada luka-luka kulit. Selain itu, penggunaan kortikosteroid oral atau globulin imun melalui infus intravena atau infus dapat membantu mengurangi peradangan dan memodulasi respons kekebalan tubuh.
Dengan pengobatan yang tepat dan perawatan yang intensif di rumah sakit, serta dukungan medis yang terus-menerus, pasien dengan SJS memiliki harapan untuk pulih sepenuhnya. Namun, penting untuk diingat bahwa penanganan kondisi ini harus dilakukan oleh tim medis yang terlatih dan berpengalaman karena SJS merupakan kondisi yang serius dan memerlukan perhatian medis yang serius pula.Â
Kesadaran akan gejala dan penyebab potensial serta penanganan yang cepat adalah kunci untuk meminimalkan risiko komplikasi dan mempercepat proses pemulihan pasien. Jika Anda atau keluarga memiliki gejala seperti SJS, segera lakukan pemeriksaan ke rumah sakit yang memiliki dokter berpengalaman di bidangnya, seperti ke Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, Aesthetic Center dari RS EMC Sentul, dr. Syahriani, Sp.DVE, M.Kes., FINSDV. Anda bisa berkonsultasi ke dr. Syahriani di RS EMC Sentul setiap Senin dan Selasa pukul 16.00-20.00 WIB dan Jumat pada pukul 08.00-14.00 WIB.
Â
Â
(*)
Advertisement