5 Tips Mengatasi Jet Lag, Tetap Segar Setelah Menempuh Perjalanan Jauh

Jet lag adalah masalah tidur yang umum dialami setelah melakukan perjalanan melintasi lebih dari tiga zona waktu, berikut ini enam tips mengatasi jet lag.

oleh Rahil Iliya Gustian diperbarui 22 Mei 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi
6 Tips Mengatasi Jet Lag, (dok. unsplash.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta Jet lag adalah masalah tidur yang umum dialami setelah melakukan perjalanan melintasi lebih dari tiga zona waktu.

Ketika bepergian melintasi lebih dari tiga zona waktu dengan pesawat, "jam internal" atau ritme sirkadian tubuh membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri dengan siklus tidur dan bangun yang baru di tempat tujuan Anda.

Tubuh akan berusaha menyesuaikan dengan perubahan ini, tetapi prosesnya memerlukan waktu. Anda bisa menganggap gejala jet lag sebagai "penyesuaian sementara" saat tubuh beradaptasi dengan lingkungan baru.

Jet lag adalah jenis gangguan tidur yang terjadi karena perubahan ritme sirkadian, gejalanya meliputi sakit kepala dan kesulitan tidur (insomnia).

Jet lag mempengaruhi setiap orang secara berbeda. Secara keseluruhan, Anda dapat mengharapkan kondisi yang lebih parah ketika terbang lebih jauh. Hal ini dikarenakan jarak yang lebih jauh mengharuskan tubuh untuk melakukan penyesuaian yang lebih besar.

Berikut ini enam tips mengatasi jet lag, seperti dilansir dari Reader's Digest:

1. Tetap Terhidrasi

Minumlah banyak air untuk menjaga tubuh terdehidrasi. Bila terasa menyulitkan untuk berulang kali ke toilet, ketika Anda mendarat pastikan untuk segera minum air.

Minum banyak air dapat mengatasi efek dehidrasi setelah penerbangan panjang. Pilihlah air minum dalam kemasan jika Anda memiliki pertanyaan tentang keamanan air. Selain itu, hindari minuman yang mengandung kafein dan alkohol karena dapat membuat tubuh semakin dehidrasi.

 

2. Sesuaikan Jadwal Bangun-Tidur

Sesuaikan diri dengan zona waktu di tempat tujuan saat masih dalam penerbangan. Sebagai contoh, dalam penerbangan panjang Asia ke Amerika yang tiba di pagi hari, cobalah tidur di akhir penerbangan sebelum mendarat agar jam tubuh lebih selaras dengan zona waktu setempat.

Thierry Kennel, wakil presiden regional Four Seasons Hotels & Resorts dan manajer umum Four Seasons Hotel Denver menyarankan untuk membwa bantal leher yang nyaman, penyumbat telinga, dan masker mata supaya dapat tidur nyenyak.

3. Bergeraklah 

Bergeraklah sebanyak mungkin selama penerbangan. Meregangkan kaki dalam penerbangan yang panjang akan membantu mengatasi kekusutan dan membantu menjaga sirkulasi tubuh tetap bergerak.

Ketika mendarat, cobalah melakukan latihan fisik (jalan cepat atau lari) untuk menghilangkan jet lag setelah tiba di tempat tujuan.

4. Dapatkan Cahaya Alami

Jet lag berasal dari perubahan ritme sirkadian tubuh dengan melintasi tiga zona waktu atau lebih, pergi ke luar ruangan tujuannya adalah untuk meminimalkan efek dari gangguan pada jam biologis tubuh," kata Craig Tanio, MD, salah satu pendiri Rezilir Health.

Tanio menunjukkan bahwa kelenjar pineal (yang terletak di dasar otak) berfungsi untuk mengatur ritme sirkadian. Kelenjar ini sangat sensitif terhadap cahaya, terutama dari luar ruangan.

Pastikan untuk pergi ke luar ruangan setelah Anda mendarat, sore hari saat bepergian ke arah barat dan pagi hari saat menuju ke timur. Cahaya alami dapat membantu jam tubuh Anda menyesuaikan diri. 

Jika tidak bisa ke luar ruangan, cahaya dalam ruangan dan cahaya dari perangkat elektronik juga bisa berperan. Hal ini karena panjang gelombang biru yang dipancarkan dari layar komputer dapat mengelabui otak untuk berpikir bahwa ini adalah siang hari. 

5. Tidur Siang yang Nyenyak

Begitu tiba di tempat tujuan, cobalah untuk mendapatkan tidur yang nyenyak. Sebagai aturan praktis untuk mereka yang sering bepergian ke seluruh dunia hanya untuk beberapa hari, tidur ketika merasa lelah adalah solusi terbaik.

Tidur siang yang nyenyak bisa membantu tubuh merasa segar kembali.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya