Pengungsi Gaza Terpaksa Tidur di Bawah Puing Bangunan, PMI Salurkan 500 Tenda

Warga Gaza tetap dapat serangan di pengungsian hingga harus tidur di tempat tak layak, PMI beri bantuan 500 tenda.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 19 Jun 2024, 11:04 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2024, 11:04 WIB
Pengungsi Gaza Terpaksa Tidur di Bawah Puing Bangunan, PMI Salurkan 500 Tenda
Pengungsi Gaza Terpaksa Tidur di Bawah Puing Bangunan, PMI Salurkan 500 Tenda. Foto: Tim Media PMI Pusat.

Liputan6.com, Jakarta - Kekerasan dan penyerangan terhadap warga Gaza, Palestina oleh tentara pendudukan Israel (IDF) di tenda-tenda pengungsian masih terus terjadi.

Di tengah upaya mendorong gencatan senjata antara Israel dan Hamas, Palang Merah Indonesia (PMI) bekerja sama dengan lembaga kemanusiaan lokal di Palestina, terus melakukan bantuan kemanusiaan.

Hingga Rabu, 19 Juni 2024, PMI telah mengirim 500 unit tenda untuk pengungsi di Gaza. Meski situasi terus memburuk, PMI sebagai bagian dari Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional terus melanjutkan layanan kemanusiaan di Gaza dan wilayah konflik lainnya di Palestina.

PMI juga menyerukan dibukanya akses kemanusiaan yang aman dan tanpa batas secara permanen ke dan dari dalam Jalur Gaza. Tujuannya tak lain untuk menjangkau populasi yang terdampak di manapun mereka berada di wilayah konflik, termasuk di Gaza Utara.

Semua jalur akses harus dibuka untuk menyelamatkan kehidupan para pengungsi yang memerlukan bantuan kebutuhan dasar berupa pangan, minuman, dan penampungan darurat, seperti tenda-tenda keluarga.

Ketua Umum PMI M. Jusuf Kalla, menjelaskan, saat ini warga pengungsi Palestina memerlukan tenda untuk tempat tinggal sementara.

“Kebutuhan tenda keluarga menjadi sangat prioritas, di samping kebutuhan pangan, air minum dan pakaian,” jelas pria yang akrab disapa JK dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, Rabu (19/6/2024).

Terpaksa Tidur di Puing Bangunan

Perang Israel-Hamas: Hujan pertama di Gaza
Mereka yang terpaksa tinggal di tenda-tenda tipis dan yang lainnya mengungsi ke selatan untuk menghindari pemboman militer Israel. (SAID KHATIB / AFP)

JK menambahkan, saat ini banyak pengungsi di Gaza yang terpaksa tidur di jalan-jalan dan tempat terbuka. Bahkan, sebagian lainnya tidur di bawah puing-puing reruntuhan bangunan yang hancur. Kondisi ini sangat tidak aman dan mengkhawatirkan bagi keselamatan pengungsi.

“Kita tetap harus berupaya agar bantuan kebutuhan dasar para pengungsi, seperti bahan pangan, minuman dan penampungan sementara berupa tenda keluarga ini dapat didorong segera ke warga di pengungsian. Oleh karena itu, PMI berharap semua pintu akses bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza dibuka secara permanen,” harap JK seperti disampaikan Tim Media PMI Pusat.

Lebih lanjut, mantan wakil presiden Indonesia itu mengatakan, menyelamatkan kehidupan warga Palestina yang terdampak langsung dari perang yang berkepanjangan ini adalah tanggung jawab semua orang.

“Walaupun situasi di Gaza Palestina terus memburuk, namun bantuan kemanusiaan tidak boleh terhenti dan harus tetap berjalan.”

Satu Tenda Dapat Tampung 5 Orang

Saat ini, PMI bekerja sama dengan Bulan Sabit Merah Mesir, Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) dan Mitra kemanusiaan Lokal PMI terus melanjutkan beberapa pengadaan barang bantuan. Antara lain bahan pangan, tenda keluarga, pakaian, obat-obatan, alat kebersihan, dan peralatan kesehatan.

Kepala Markas Pusat PMI Arifin Muh Hadi yang tengah berada di Provinsi Ismailiyah, melalui sambungan telepon menyatakan, bantuan tenda sebanyak 500 unit dengan bobot 40 ton ini diangkut ke perbatasan Mesir dengan Gaza, menggunakan 3 (tiga) truk kontainer.

Setiap unit tenda berukuran 4 X 4 meter ini dapat menampung 1 (satu) keluarga untuk jumlah maksimal 4 sampai dengan 5 anggota keluarga.  

Tenda-Tenda Keluarga bantuan PMI ini telah dilengkapi dengan alat-alat, sehingga warga pengungsi dapat mendirikan tendanya secara mandiri maupun dengan bantuan Tim Bulan sabit Merah Mesir dan Palestina.

Rencanakan Kirim 500 Unit Tenda Tambahan

Bulan Juni 2024 ini, PMI juga sedang memproses pengadaan tenda tambahan sebanyak 500 unit.

“Sehingga nantinya paling tidak pada akhir bulan Juni ini kami berharap jumlah tenda yang diperuntukan untuk pengungsi Palestina mencapai 1.000 unit,” kata Arifin. 

Dia menambahkan, saat ini akses masuk ke Gaza melalui penyeberangan pintu Rafah masih belum dibuka. Namun, hasil koordinasi dengan Tim Logistik Bulan Sabit Merah Mesir, ada rute lain yang dapat dilewati dengan jumlah sangat terbatas yaitu melalui penyeberangan Karam Abu Salem.

“Kami berharap 500 unit tenda bantuan masyarakat Indonesia melalui PMI ini nantinya dapat masuk ke Gaza melalui pintu Abu Salam ini.”

Saat ini, masih ada ribuan truk kontainer bantuan kemanusiaan yang antre menunggu izin masuk ke Gaza.

“Atas nama Palang Merah Indonesia, kami menyampaikan banyak terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada para pendonor dan masyarakat Indonesia atas sumbangan dan bantuannya kepada saudara-saudara warga pengungsi Palestina melalui Palang Merah Indonesia,” Kata Arifin.

Direktur Operasi dan Layanan Medis kesehatan Bulan Sabit Merah Mesir, Dr. Ahmad Meligi mengkonfirmasi bahwa kebutuhan tenda keluarga sangat mendesak. Diperlukan sebanyak lebih dari 310.000 tenda keluarga untuk memenuhi hunian darurat bagi lebih dari 1,4 juta pengungsi.  

Dampak dari penyerangan IDF ke pengungsian warga Gaza menyebabkan kerusakan tenda-tenda dan fasilitas penampungan darurat. 

Infografis Serangan Terkini Israel di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Serangan Terkini Israel di Gaza. (Liputan6.com/Abdillah).
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya