Liputan6.com, Jakarta - Jahe adalah rempah istimewa dengan banyak khasiat kesehatan. Bahkan, tanaman ini disebut dalam Al-Quran, tepatnya dalam surat Al-Insan ayat 17.
وَيُسْقَوْنَ فِيهَا كَأْسًا كَانَ مِزَاجُهَا زَنجَبِيلًا
Baca Juga
Artinya: "Dan di sana (surga) mereka diberi segelas minuman yang dicampur dengan jahe." (QS. Al-Insan [76]: 17).
Advertisement
Melansir dari NU Online, ayat ini menjelaskan bahwa Allah SWT menyebutkan kenikmatan surga termasuk minuman yang dicampur jahe, yang disediakan untuk hamba-hamba-Nya yang bertaqwa.
Menurut Thibbun Nabawi (ilmu kesehatan Islam), jahe memiliki sifat menghangatkan tubuh dan meningkatkan kemampuan seksual pria dengan meningkatkan jumlah sperma.
Khasiat jahe ini pernah disampaikan oleh Al-Hafiz Adz-Dzahabi dalam kitab At-Thibbun Nabawi.
"Jahe bersifat hangat dan kering pada derajat ketiga. Jahe membantu pencernaan, meningkatkan gairah dalam hubungan suami-istri, dan menghilangkan angin dari dalam tubuh," tulis apoteker dan peneliti farmasi, Yuhansyah Nurfauzi, di laman NU Online.
(Al-Hafiz Adz-Dzahabi, At-Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihyaul Ulum: 1990 M], halaman 126).
Apakah Jahe Bisa Meningkatkan Gairah Seksual?
Peneliti dari China, Wen dan timnya menemukan bahwa jahe dapat meningkatkan gairah seksual tidak hanya pada pria, tetapi juga pada wanita.
Penelitian ini berjudul 'Effects of Ginger on Disgust, Sexual Arousal, and Sexual Engagement: A Placebo-Controlled Experiment' yang dipublikasikan dalam The Journal of Sex Research pada tahun 2023.
Hasil penelitian ini dapat diterapkan oleh pasangan suami istri untuk meningkatkan keharmonisan hubungan mereka.
Penelitian lebih lanjut menunjukkan bahwa dosis jahe yang dikonsumsi oleh pria dan wanita untuk tujuan ini adalah sekitar 1,5 gram per hari.
Jahe memiliki rasa pedas, sehingga konsumsi harus dalam porsi ideal dan seimbang, tidak berlebihan. Konsumsi jahe yang berlebihan dapat berdampak buruk pada selaput lendir saluran pencernaan.
Advertisement
Manfaat Jahe untuk Apa Saja?
Manfaat lain dari jahe adalah sebagai bahan dalam kosmetika kecantikan wanita. Kosmetik digunakan secara luas untuk memperbaiki penampilan dan memberikan aroma wangi pada tubuh.
Jahe dapat meningkatkan penampilan dan aroma mulut, yang sangat penting bagi wanita, terutama yang sudah berumah tangga.
Jahe dapat mengeringkan atau menyerap air liur sehingga membuat mulut harum. Aroma jahe disebabkan oleh kandungan minyak atsiri dalam rimpangnya, yang mudah menguap dan memiliki bau harum.
Dalam sebuah riwayat dari Abu Sa’id, Nabi Muhammad saw pernah menerima hadiah dari Raja Rum berupa satu toples jahe.
"Raja Rum memberikan hadiah kepada Nabi berupa satu toples berisi jahe. Nabi kemudian membagikannya kepada semua sahabat yang hadir sehingga masing-masing mendapatkan sepotong." (Al-Hafiz Adz-Dzahabi, At-Thibbun Nabawi, [Beirut, Dar Ihyaul Ulum: 1990 M], halaman 127).
Apakah Jahe Anti Penuaan?
Jahe juga memiliki manfaat sebagai bahan baku kosmetik, terutama untuk perawatan kulit. Menurut Yuhansyah, jahe memiliki efek anti-penuaan yang signifikan.
Penelitian terhadap berbagai jenis jahe di Indonesia mengungkapkan bahwa kandungan octinoxate dalam ekstrak rimpang jahe sangat potensial sebagai anti-penuaan kulit (Compounds in Indonesian Ginger Rhizome Extracts and Their Potential for Anti-Skin Aging Based on Molecular Docking, Cosmetics, MDPI: halaman 1-15).
Berdasarkan manfaatnya untuk memperbaiki kulit, jahe dapat dikombinasikan dengan bahan lain untuk produk kosmetik kulit. Contohnya, jahe bisa digunakan dalam body butter untuk melembabkan kulit.
Penggunaan jahe ini dengan cara dioleskan pada kulit dan bisa dikombinasikan dengan ekstrak tanaman wangi lainnya, seperti lavender, untuk hasil yang lebih optimal. Ini menjadi solusi bagi wanita yang ingin menjaga kesehatan kulit mereka.
"Berdasarkan uraian ini, jahe sangat bermanfaat untuk pria maupun wanita. Oleh karena itu, selayaknya umat Islam memanfaatkan potensi jahe untuk berbagai keperluan dan menanamnya sebagai salah satu koleksi tanaman di lingkungan rumah," ujar Yuhansyah.
Advertisement