Ciri-Ciri Kepribadian Orang yang Bakal Mencapai Kesuksesan di Masa Depan

Keberhasilan tidak hadir secara kebetulan. Namun, siapa saja bisa mengupayakannya dengan mengasah kepribadian sehingga mampu membawa lebih dekat pada kesuksesan.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 22 Jul 2024, 08:00 WIB
Diterbitkan 22 Jul 2024, 08:00 WIB
Ilustrasi orang percaya diri, cerdas, sukses, tersenyum
Gambar seorang individu yang penuh dengan keyakinan, kecerdasan, keberhasilan, dan senyum lebar menghiasi layar. (Foto oleh ThisisEngineering RAEng di Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Apakah pernah Anda memperhatikan perbedaan kecepatan seseorang dalam meniti tangga karier? Ada yang bergerak dengan cepat, sementara ada yang terjebak di level yang rendah. Salah satu faktor yang berperan dalam perbedaan ini adalah tipe kepribadian.

Menurut laporan dari Forbes, beberapa penelitian menunjukkan bahwa optimisme memiliki pengaruh besar terhadap kesuksesan seseorang. Orang yang optimis cenderung memiliki tingkat stres yang lebih rendah dibandingkan dengan orang yang pesimis. Mereka terbukti mencapai puncak kesuksesan lebih cepat dan lebih jauh.

Dalam sebuah penelitian, tenaga penjualan yang memiliki pandangan optimis berhasil menjual 37% lebih banyak asuransi jiwa dalam dua tahun pertama dibandingkan dengan tenaga penjualan yang pesimistis. Para ilmuwan telah melakukan penelitian tentang hubungan antara kepribadian dan karier, dan mereka menemukan beberapa sifat kepribadian yang dapat memprediksi kesuksesan seseorang.

Sebuah studi tahun 2001 oleh Cleveland State University Amerika Serikat meneliti hubungan antara dimensi kepribadian "Big Five" yaitu neuroticism, conscientiousness, extroversion, agreeableness, dan openness dengan hasil karier. Studi ini melibatkan 496 karyawan dari berbagai jenis pekerjaan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa karyawan dengan ciri kepribadian ekstrovert cenderung lebih puas dengan gaji, promosi, dan kepuasan karier secara keseluruhan. Di sisi lain, karyawan yang mudah marah, cemas, khawatir, takut, atau frustrasi (neurotik) cenderung tidak puas dengan karier mereka. Karyawan yang memiliki sifat mudah bergaul, baik hati, dan suka membantu (agreeableness) memiliki kepuasan karier yang lebih rendah.

Menariknya, karyawan yang kreatif, ingin tahu, dan suka mencoba hal baru (openness) cenderung mendapatkan gaji yang lebih rendah. Penelitian ini menunjukkan bahwa kepribadian memainkan peran penting dalam hasil karier seseorang. Ekstroversi dan neurotik adalah dua faktor penting yang dapat memengaruhi kepuasan dan gaji karyawan. Sementara itu, agreeableness dan openness juga memiliki pengaruh, meskipun efeknya lebih kompleks dan tergantung pada jenis pekerjaan yang dijalani.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pengaruh Perubahan Kepribadian Terhadap Kesuksesan Berkarier

Hasil penelitian membuktikan bahwa perubahan kepribadian dapat membawa kita menuju kesuksesan karir yang lebih tinggi.

Dr. Kevin Hoff dan timnya dari University of Houston Amerika Serikat melakukan penelitian selama 12 tahun terhadap dua kelompok pemuda, mulai dari usia 17 hingga 29 tahun. Mereka menemukan bahwa pertumbuhan dalam stabilitas emosional, keteraturan, dan ekstroversi adalah faktor-faktor kepribadian yang paling mempengaruhi kepuasan dan keberhasilan dalam karir.

Menariknya, orang yang memiliki tingkat keteraturan dan stabilitas emosional yang lebih tinggi cenderung mencapai kesuksesan karir secara keseluruhan. Penelitian ini menjadi yang pertama kali menunjukkan bahwa perubahan kepribadian dapat memprediksi berbagai jenis karir selama lebih dari satu dekade. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya kepribadian dalam mencapai hasil awal karir yang baik.

Berita baiknya adalah kepribadian kita dapat berubah seiring berjalannya waktu, dan otak kita pun memiliki kemampuan untuk beradaptasi. Artinya, tidak ada kata terlambat untuk melakukan perubahan positif dan memulai karir yang sukses.


Sikap Optimistis Membantu Mengatasi Hambatan Karier

Ada dua penelitian yang menunjukkan bahwa ekstroversi, stabilitas emosional, dan keteraturan adalah kunci penting dalam mencapai kesuksesan di dunia karir. Namun, sebaliknya, neurotisme atau kecenderungan untuk mudah cemas dan depresi, menjadi penghalang terbesar dalam meraih kesuksesan.

Meski demikian, tidak selamanya menjadi seorang ekstrovert menjadi syarat mutlak untuk meraih kesuksesan. Orang introvert pun dapat mencapai kesuksesan dengan memiliki stabilitas emosional, keteraturan, dan optimisme yang tinggi untuk menggali potensi mereka secara maksimal dalam karir.

Orang yang optimistis memiliki kemampuan untuk melihat sisi positif dari situasi yang negatif. Hal ini memungkinkan mereka untuk mengatasi hambatan-hambatan dalam karir dengan lebih baik. Mereka mampu melihat keuntungan dari kerugian, menemukan sisi positif dalam situasi yang buruk, dan melihat sejauh mana mereka telah maju.

Dengan sikap optimis ini, mereka memiliki potensi untuk mencapai kesuksesan di tingkat tertinggi. Jadi, tidak hanya ekstrovert yang memiliki peluang untuk sukses. Orang-orang yang memiliki stabilitas emosional, keteraturan, dan optimisme yang tinggi juga memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesuksesan dalam karir.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya