8 Senjata Rahasia untuk Menghentikan Penyebaran Mpox di Indonesia Menurut Pakar

Serangan Mpox mengancam, Indonesia perlu ambil 8 langkah kunci untuk menangkal penyebaran. Pastikan Mpox di Indonesia tidak meluas lebih jauh!

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 29 Agu 2024, 07:31 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 07:31 WIB
Mpox Menyebar! 8 Langkah Penting yang Wajib Diketahui Semua Orang (AP Photo/Moses Sawasawa)
Mpox Menyebar! 8 Langkah Penting yang Wajib Diketahui Semua Orang (AP Photo/Moses Sawasawa)

Liputan6.com, Jakarta - Mpox, penyakit yang dulu hanya terbatas di Afrika, kini mulai menyebar ke berbagai penjuru dunia, termasuk negara tetangga kita, Thailand. Indonesia harus segera bersiap agar wabah ini tidak menyebar lebih luas di tanah air.

Bagaimana caranya? Inilah 8 langkah penting yang harus dilakukan untuk menangkal Mpox di Indonesia menurut Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Prof Tjandra Yoga Aditama, kepada Health Liputan6.com.

1. Penguatan Surveilans

Langkah pertama yang krusial adalah memperkuat surveilans atau pemantauan. Tjandra Yoga mengatakan bahwa semua kasus yang dicurigai harus segera dideteksi, terutama di daerah-daerah terpencil.

Karena wilayah Indonesia sangat luas, surveilans harus dilakukan secara ekstensif dan menyeluruh, memastikan tak ada satu pun kasus yang terlewat.

2. Penyediaan Alat Diagnostik yang Akurat

Setelah kasus terdeteksi, diperlukan alat tes diagnostik yang akurat, seperti PCR dan pemeriksaan biomolekuler. Alat-alat ini harus tersedia di berbagai lokasi strategis agar diagnosis bisa dilakukan dengan cepat dan tepat.

3. Penelusuran Kontak

Jika ditemukan kasus positif, langkah selanjutnya adalah penelusuran kontak, mirip dengan apa yang dilakukan saat pandemi COVID-19.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


4. Penyediaan Fasilitas Pengobatan

Bagi mereka yang sudah terinfeksi, terutama oleh Clade 1b yang lebih berbahaya, fasilitas pengobatan harus disiapkan. Ini termasuk tenaga kesehatan terlatih, ruang isolasi yang memadai, obat-obatan seperti tecovirimat (TPOXX, ST-246), serta penetapan masa isolasi dan karantina untuk suspek.

5. Vaksinasi

Vaksinasi menjadi salah satu langkah kunci dalam pencegahan Mpox. Ada dua jenis vaksin yang diperlukan: PEPV (Post Exposure Prevention Vaccine) untuk mereka yang telah terpapar atau kontak erat, dan PPV (Primary Prevention Vaccine) untuk kelompok yang berisiko tinggi.

 


6. Pengetatan di Pintu Masuk Negara

Pengetatan pemeriksaan di pintu masuk negara sangat penting untuk mencegah masuknya kasus baru. Namun, ini harus dibarengi dengan penguatan sistem kesehatan dalam negeri, karena karantina saja tidak cukup untuk menjamin tidak adanya kasus yang lolos, terutama jika pendatang belum menunjukkan gejala.

 


7. Edukasi dan Penyuluhan Kesehatan

Edukasi masyarakat tentang cara penularan dan pencegahan Mpox sangat penting. Yoga menjelaskan bahwa penyuluhan kesehatan harus dilakukan secara luas agar semua orang tahu bagaimana melindungi diri dari penyakit ini.

 


8. Koordinasi dengan Organisasi Internasional

Karena Mpox adalah masalah global, Indonesia perlu terus berkoordinasi dengan organisasi internasional seperti WHO. Selain itu, pembentukan CDC ASEAN juga perlu dipertimbangkan untuk memperkuat koordinasi di kawasan Asia Tenggara.


Mpox Penyakit Apa?

dr. Hadianti Adlani, SpPD-KPTI, dokter spesialis penyakit dalam di RS Pondok Indah – Bintaro Jaya mengatakan bahwa Mpox, sebelumnya dikenal sebagai monkeypox atau cacar monyet, adalah infeksi yang bisa menular ke manusia.

Penyakit ini disebabkan oleh virus Human Monkeypox, yang termasuk dalam golongan orthopox virus dan berasal dari hewan pengerat Afrika, seperti tikus, serta hewan liar lainnya termasuk primata seperti monyet, seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com belum lama ini.

Mpox berbahaya karena kemampuannya menular dari hewan ke manusia, menjadikannya penyakit zoonosis.


Apa Saja Gejala Monkeypox?

Mpox sering menimbulkan gejala yang mirip dengan cacar (smallpox) hanya saja lebih ringan. Gejala awalnya termasuk demam tinggi di atas 38°C, sakit kepala, pembengkakan kelenjar getah bening, nyeri otot, dan tubuh terasa lemas. Beberapa hari kemudian, ruam atau lesi kulit akan muncul, dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh.

Walau gejalanya lebih ringan dibandingkan cacar, Mpox tetap berbahaya, terutama bagi anak-anak. Penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi serius seperti infeksi bakteri sekunder, pneumonia, sepsis, dan gangguan mata yang bisa berujung pada kebutaan. Dalam beberapa kasus, Mpox bahkan bisa berakibat fatal, dengan angka kematian mencapai 1-10 persen.

Lanjutkan Membaca ↓

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya