Ambisi Menkes Budi Usai Tuntaskan Berlin Marathon 42 Km di Usia 60, 6 Major Marathon hingga 2025

Menkes Budi Gunadi Sadikin Berhasil Tuntas Berlin Marathon, Intip Rahasianya di Sini

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 02 Okt 2024, 07:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2024, 07:00 WIB
Latihan dan MCU, Kunci Sukses Menkes Budi Gunadi Sadikin Tuntas Berlin Marathon (Foto: Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI)
Latihan dan MCU, Kunci Sukses Menkes Budi Gunadi Sadikin Tuntas Berlin Marathon (Foto: Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik, Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia (Menkes RI), Budi Gunadi Sadikin, kembali mencuri perhatian publik. Bukan karena kebijakan kesehatan, tapi kali ini karena keberhasilannya menuntaskan BMW Berlin Marathon dengan jarak tempuh 42 kilometer pada Minggu, 29 September 2024. Di umur 60 tahun, Menkes Budi membuktikan bahwa usia hanyalah angka.

Tak hanya berhasil mencapai garis finis, Menkes Budi mengaku memiliki ambisi besar untuk menyelesaikan 6 Major Marathon hingga tahun 2025. Berlin Marathon adalah langkah pertamanya menuju target besar itu.

Apa yang Harus Dilakukan Sebelum Maraton?

Sebelum memulai maraton, Menkes Budi tak pernah setengah-setengah dalam mempersiapkan fisiknya. Meskipun sibuk dengan agenda kenegaraan, dia tetap disiplin berlatih. "Saya menyempatkan diri untuk lari 4-5 kali seminggu," ujarnya seperti dikutip dari Sehat Negeriku pada Rabu, 2 Oktober 2024. Latihan yang dilakukan Menkes Budi terdiri dari recovery run, strength training, dan long run.

Bagi Menkes Budi, latihan yang teratur sangat penting untuk membangun kekuatan otot dan ketahanan tubuh. "Tiada usaha yang mengkhianati hasil," katanya dengan bangga setelah berhasil menuntaskan maraton pertamanya. Walaupun sudah terbiasa lari dalam durasi lama, persiapan fisik tetap menjadi prioritas utamanya.

 

Medical Check-Up Sebelum Berlin Marathon 2024

Namun, tak hanya latihan yang menjadi kunci sukses Menkes Budi. Dia juga menekankan pentingnya melakukan medical check-up (MCU) sebelum mengikuti ajang lari seberat maraton. "Saya melakukan pemeriksaan di RS Fatmawati untuk memastikan kondisi fisik saya aman," katanya.

Pemeriksaan yang dilakukan Menkes Budi meliputi X-ray pada dada, panggul, lutut, hingga pergelangan kaki, serta pemeriksaan ortopedi. Dia menerima saran dari ahli mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan agar terhindar dari cedera selama lomba.

"Bagi saya, maraton bukan hanya soal kekuatan otot dan tulang, tapi yang terpenting adalah kesehatan jantung dan pembuluh darah," tambahnya. Usia 60 tahun membuatnya sadar bahwa memeriksa kesehatan jantung minimal sekali setahun adalah hal wajib, terutama bagi yang ingin terjun ke olahraga seberat lari maraton.

 

Lari Bukan Hanya Fisik, tapi Mental!

Menkes Budi juga menyampaikan pesan yang sangat inspiratif kepada masyarakat. "Saya yang sudah masuk kategori lansia saja bisa lari 42 kilometer, serasa dari Jakarta ke Bogor menggunakan kaki," kata Menkes Budi.

Dia berharap prestasinya ini bisa memotivasi masyarakat untuk lebih aktif berolahraga dan menjaga kesehatan, tanpa memandang usia. Kesuksesan Menkes Budi menuntaskan maraton di usia yang sudah tidak muda lagi adalah bukti nyata bahwa kombinasi latihan yang konsisten, persiapan medis, dan mental yang kuat adalah kunci keberhasilan.

"Ambisi saya adalah menyelesaikan 6 Major Marathon hingga 2025, dan ini baru permulaan," pungkasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya