Bayi Lahir dengan Bobot Lebih dari 4 Kg, Ibu Perlu Dicurigai Alami Diabetes

Bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4 kilogram perlu dicurigai sang ibu mengalami diabetes tapi tidak terdeteksi.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 17 Okt 2024, 15:17 WIB
Diterbitkan 17 Okt 2024, 14:49 WIB
Ilustrasi bayi baru lahir
Ilustrasi bayi baru lahir dengan berat 4 kg ke atas, ibu perlu dicurigai diabetes selama hamil. (Photo created by KamranAydinov on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Menteri Kesehatan RI, Prof Dr dr Dante Harbuwono Saksono, Sp.PD, PhD, KEMD mengatakan bayi yang lahir dengan berat badan lebih dari 4 kilogram perlu dicurigai sang ibu mengalami diabetes tapi tidak terdeteksi.

“Salah satu risiko dan tanda diabetes yang tidak diketahui terutama pada ibu-ibu hamil adalah kalau melahirkan anaknya lebih dari 4 kilogram. Kalau anak yang lahir lebih dari 4 kilogram, jangan-jangan dia waktu hamil ini diabetes,” kata Dante dalam siaran daring Kemenkes di Jakarta, Rabu kemarin.

Kondisi diabetes pada ibu hamil membuat sirkulasi kalori yang masuk ke janin melalui plasenta akan lebih banyak. Akibatnya, pertumbuhan janin menjadi lebih cepat dan berukuran lebih besar dibandingkan bayi kebanyakan.

Lalu, bayi berukuran besar membuat ibu kemungkinan besar menjalani persalinan dengan operasi caesar.

"Apabila janin telanjur dalam kondisi makrosomia, maka sang ibu kemungkinan besar akan menjalani persalinan dengan cara operasi caesar atau pembedahan," kata Dante yang juga dokter subspesialis endokrin metabolik diabetes ini.

Gejala Diabetes

Dante mengatakan beberapa tanda atau gejala diabetes yang harus diwaspadai yaitu polidipsia atau rasa haus berlebihan, poliuria atau sering buang air kecil, dan polifagia atau lapar berlebihan.

Selain gejala tersebut, Dante mengatakan bahwa satu-satunya cara untuk memastikan apakah seseorang menderita diabetes atau tidak yaitu tetap harus dilakukan pemeriksaan gula darah secara rutin.

Hasil Tes Gula Darah

Usai pemeriksaan gula darah, cek berapa angka mg/dL. 

“Ingat dua angka ini, 126 dan 200. 126 mg/dL untuk pemeriksaan yang dilakukan pada saat dia puasa 8-10 jam dan 200 mg/dL kalau dia tidak puasa."

"Jadi ingat dua angka itu saja, 126 dan 200 untuk mengenalkan diagnosis diabetes. Angka itu batas maksimal. Kalau lebih dari itu berarti dia diabetes,” kata Dante.

 

Jaga Berat Badan Ideal

Selain skrining berkala, Dante juga mengingatkan pentingnya masyarakat untuk menjaga berat badan tetap ideal. Lalu, mengonsumsi konsumsi makanan yang sehat untuk mendapatkan nutrisi. Konsumsi 3-5 porsi buah dan sayur, serta mengurangi asupan gula, garam dan lemak jenuh

Dante juga mengingatkan masyarakat untuk aktif berolahraga. Aktivitas fisik ringan seperti berjalan, menaiki tangga, hingga melakukan aerobik juga terbukti mampu menurunkan kadar gula dalam tubuh, sehingga tubuh menjadi sehat, berat badan indeal, dan sekaligus meminimalisir seseorang menderita penyakit diabetes melitus

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya