Liputan6.com, Jakarta Salah satu tantangan terbesar dalam pengobatan penyakit jantung koroner adalah penyempitan pembuluh darah disertai adanya endapan kapur yang keras.
Kondisi ini memerlukan tindakan Intravascular Lithotripsy (IVL), sebuah prosedur yang memberikan harapan baru bagi pasien jantung dengan pengapuran yang kompleks.
Baca Juga
Dokter spesialis jantung dari RS Siloam Kebon Jeruk, Tito Phurbojoyo, menjelaskan, endapan kapur pada dinding pembuluh darah koroner sering kali menyebabkan pembuluh darah menjadi kaku dan keras. Pembuluh darah koroner yang kaku dan keras menyebabkan pemasangan stent menjadi sulit, karena pembuluh darah tidak dapat dikembangkan dengan optimal.
Advertisement
Stent atau ring jantung yang tidak dikembangkan secara optimal, di kemudian hari dapat menyebabkan terbentuknya bekuan darah di dalam stent. Ini dikenal dengan istilah instent thrombosis atau penyempitan kembali (instent restenosis).
Selain menggunakan bor kecil, salah satu alat terbaru untuk mengatasi penyempitan dengan endapan kapur adalah menggunakan Intravascular Lithotripsy (IVL).
Alat IVL menggunakan gelombang energi ultrasonik yang dipancarkan melalui balon kecil, dimasukkan ke dalam pembuluh darah yang menyempit. Gelombang ini akan meretakkan endapan kapur yang keras tanpa merusak dinding pembuluh darah, sehingga pemasangan stent lebih efektif dan stent dapat berkembang dengan optimal.
“Dengan teknologi ini, pasien dengan penyakit jantung koroner yang disertai endapan kapur keras kini memiliki harapan untuk mendapatkan pengobatan yang lebih baik dan aman,” kata Tito dalam keterangan pers dikutip Rabu (8/1/2025).
Berhasil Laksanakan Prosedur IVL Koroner Pertama
Pada 28 November 2024, Tito berhasil melaksanakan prosedur IVL koroner pertama dalam jaringan rumah sakit Siloam.
Pasien yang menjalani prosedur ini adalah seorang pria berusia 68 yang memiliki riwayat hipertensi dan stroke. Ia datang dengan keluhan nyeri dada saat aktivitas sehari-hari. Setelah pemeriksaan lebih lanjut, ditemukan adanya penyempitan pembuluh darah disertai endapan kapur yang sangat keras.
Prosedur IVL dimulai dengan memasukkan kateter melalui pembuluh darah di tangan pasien, menuju ke pembuluh darah koroner yang bermasalah. Selanjutnya balon IVL dimasukkan melalui kateter ke dalam pembuluh darah koroner yang menyempit.
Balon IVL ini akan memancarkan gelombang ultrasonik yang akan membuat retakan (patahan) pada endapan kapur. Setelah endapan kapur retak, pembuluh darah menjadi lebih lentur, dan stent dapat dipasang dengan lebih optimal untuk menjaga saluran pembuluh darah tetap terbuka. Lama prosedur IVL tergantung pada kompleksitas kasus, tapi kira-kira berlangsung selama sekitar 30 menit sampai 1 jam.
“IVL memungkinkan kami untuk mengatasi penyempitan pembuluh darah akibat endapan kapur yang keras, sehingga stent dapat terpasang dengan baik dan aliran darah ke jantung kembali lancar. Ini adalah salah satu terobosan besar dalam pengobatan penyakit jantung koroner,” ujar Tito.
Advertisement
Apa Saja Keunggulan IVL?
IVL memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan dengan metode tradisional lainnya dalam menangani penyakit jantung koroner dengan endapan kapur yang keras, antara lain:
Efektif Atasi Plak dengan Endapan Kapur yang Keras
IVL mampu mengatasi plak dengan endapan kapur yang keras, yang sering kali sulit untuk diatasi dengan balon angioplasti biasa. Gelombang energi yang digunakan dalam IVL menghancurkan endapan kapur tanpa merusak dinding pembuluh darah.
Mengurangi Risiko Komplikasi
Dibandingkan dengan prosedur lain seperti atherectomy (penggunaan bor untuk menggerus plak), IVL memiliki risiko yang lebih rendah dalam hal terjadinya komplikasi pada pembuluh darah koroner.
Memungkinkan Pemasangan Stent yang Lebih Optimal
Setelah endapan kapur dihancurkan, prosedur pemasangan stent menjadi lebih optimal, sehingga dapat mengurangi risiko terbentuknya bekuan darah maupun penyempitan kembali setelah pemasangan stent di kemudian hari.
Prosedur Minimal Invasif
IVL dilakukan melalui kateter kecil yang dimasukkan melalui pembuluh darah pada tangan. Prosedur ini tidak memerlukan pembedahan besar sehingga memungkinkan pemulihan yang lebih cepat.
Setelah Prosedur IVL
Setelah prosedur IVL, pasien dan keluarga akan mendapatkan informasi lengkap mengenai perawatan lanjutan yang harus dijalani, termasuk pengobatan, perubahan gaya hidup, dan pola hidup sehat untuk menjaga kesehatan jantung.
Selain itu, tersedia juga layanan pendampingan psikologis untuk membantu pasien dan keluarga mengatasi kecemasan dan memastikan pemulihan berjalan lancar.
Seperti diketahui, penyakit jantung koroner masih menjadi penyakit dengan risiko kematian tertinggi di dunia. Prevalensinya kian diperburuk dengan berbagai faktor risiko seperti hipertensi, diabetes, merokok, serta gaya hidup tidak sehat.
Penyakit jantung koroner terjadi ketika pembuluh darah koroner, yang berfungsi untuk mengalirkan darah kaya oksigen ke jantung, mengalami penyempitan akibat penumpukan plak (dikenal dengan istilah plak aterosklerosis).
Penyempitan akibat plak aterosklerosis pada pembuluh darah koroner akan mengurangi pasokan darah ke otot jantung. Pada keadaan ini, pasien akan mengalami gejala nyeri dada (angina pektoris) atau sesak napas, bahkan pada keadaan yang lebih berat bisa mengalami serangan jantung atau kematian mendadak.
Advertisement