Liputan6.com, Jakarta Kasus Human Metapneumovirus (HMPV) umumnya menunjukkan gejala ringan seperti batuk pilek.
Maka dari itu, dokter spesialis paru Prof. Erlina Burhan mengimbau agar masyarakat tak perlu panik tapi tetap waspada. Sementara, guna meredam gejala, Erlina menyarankan untuk istirahat dan konsumsi obat batuk pilek atau pereda demam jika dibutuhkan.
Baca Juga
Lantas, apakah minum minuman hangat termasuk jamu atau minuman herbal bisa membantu meredam gejala HMPV?
Advertisement
“Minum jamu atau herbal ya boleh-boleh saja, air hangat juga boleh. Sebagian demam itu membuat cairan tubuh banyak keluar sehingga perlu diganti, diganti dengan minum yang banyak. Minumnya boleh air putih, boleh yang mengandung herbal enggak masalah,” kata Erlina kepada Health Liputan6.com dalam webinar pada Jumat (10/1/2025).
Dia memberi catatan, jika pasien HMPV hendak minum minuman herbal maka perlu pastikan terlebih dahulu bahwa produk yang diminumnya aman sesuai ketentuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
“Tentu saja kalau mau minum jamu atau herbal itu yang sudah mendapat izin edar dari Badan POM karena itu dijamin aman. Tapi kalau jamu-jamu yang enggak jelas itu saya enggak anjurkan ya. Jadi mesti yang terdaftar dan mendapat izin edar dari Badan POM,” tambahnya.
Pasien HMPV Dianjurkan Konsumsi Buah-Buahan
Erlina juga menyampaikan, pasien HMPV juga bisa mengonsumsi buah untuk meningkatkan imunitas.
“Kalau makan makan buah-buahan dan sayur karena kita ingin ada vitamin ya boleh, karena memang tujuannya meningkatkan daya tahan tubuh,” jelas Erlina.
Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) itu menambahkan, apapun hal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh maka boleh dilakukan.
“Jadi apapun yang bisa meningkatkan daya tahan tubuh itu dilakukan, contohnya tidur harus teratur jangan begadang. Kemudian jangan stres juga, minum vitamin, probiotik, prebiotik juga boleh silakan. Tapi, karena ini penyebabnya virus maka enggak minum antibiotik ya kecuali terbukti ada juga koinfeksi dengan kuman,” terangnya.
Advertisement
Orang dengan Komorbid Lebih Rentan Kena HMPV
Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi RS Persahabatan, Raden Rara Diah Handayani, mengatakan bahwa orang-orang dengan komorbid cenderung lebih rentan terinfeksi HMPV.
Ini termasuk orang dengan asma, diabetes, dan penyakit lainnya seperti kolesterol tinggi.
“Yang jelas memang pada orang yang komorbid kita perlu tetap waspada, tapi terutama adalah komorbid-komorbid yang artinya sudah ada gangguan paru. Dan memang sebaiknya dilakukan pengontrolan pada orang dengan komorbid karena degan diabetes tentunya akan meningkatkan risiko penyakit infeksi yang lain lagi,” kata Diah.
HMPV Gejala Ringan Tak Usah Dibawa ke RS
Diah menambahkan, jika pasien HMPV hanya menunjukkan gejala ringan, maka tidak perlu dibawa ke mana-mana termasuk rumah sakit.
“Menurut saya kalau gejalanya hanya batuk tidak perlu dibawa ke mana pun, obati di rumah dengan obat-obatan simptomatik, kalaupun tidak ada datang aja ke puskesmas, tidak perlu dirujuk sampai ke rumah sakit, tidak perlu juga kita rujukan apalagi ke emergensi,” ucap Diah.
Hal ini berbeda jika pasien sudah menunjukkan gejala berat seperti sesak napas.
“Kalau anak sampai sesak kan itu kasusnya emergensi, bisa dibawa ke emergensi, kasus seperti ini boleh ditangani di IGD dan bisa memakai BPJS. Karena memang anak kalau sesak harus segera ditangani, dapat oksigen, kalau ada wheezing (mengi) perlu steroid juga yang diinhalasikan. Kalau memang sesak harus dibawa (ke RS) tapi kalau ringan-ringan saja tidak perlu,” imbuh Erlina Burhan.
Advertisement