Kenali 3 Tingkat Keparahan Pneumonia, Tidak Semua Perlu Rawat Inap

Tingkat keparahan pneumonia, terbagi menjadi tiga yakni ringan (mild), sedang (moderate) dan berat (severe).

oleh Benedikta DesideriaAde Nasihudin Al Ansori diperbarui 03 Feb 2025, 18:00 WIB
Diterbitkan 03 Feb 2025, 18:00 WIB
Ilustrasi pneumonia
Ilustrasi pneumonia. (Image by macrovector on Freepik)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Pneumonia ramai dibahas usai artis Taiwan yang terkenal dengan karakternya sebagai San Chai di Meteor Garden, Barbie Hsu meninggal dunia. Ia meninggal dalam usia 48 tahun karena pneumonia yang berawal dari influenza saat berlibur di Jepang. 

Pneumonia adalah kondisi peradangan akut pada parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme patogen salah satunya virus.

Terkait pneumonia dan influenza yang dialami Barbie Hsu, Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Prof Tjandra Yoga Aditama mengungkapkan bahwa perlu dicari tahu dulu soalkejelasan rekam mediknya. 

"Baru dari situ kita dapat gambaran jelas tentang hubungan antara virus influenza dan kejadian pneumonia-nya yang kemudian menyebabkan kematian," katanya. 

Lebih lanjut, Tjandra mengungkapkan bahwa secara umum pneumonia dapat didiagnosis berdasar anamnesis (gejala dan keluhan), hasil pemeriksaan dokter (palpasi, perkusi dan auskuktasi dengan stetoskop, dan lain-lain) serta hasil pemeriksaan radiologis dan juga pemeriksaan laboratorium darah dan lain-lain.

Mengenai tingkat keparahan pneumonia, terbagi menjadi tiga yakni ringan (mild), sedang (moderate) dan berat (severe). 

“Pneumonia ringan kadang-kadang bahkan tidak perlu masuk rumah sakit, pneumonia sedang biasanya memang harus dirawat di RS, sementara pneumonia berat bahkan bukan tidak mungkin harus masuk ICU, pada keadaan tertentu,” kata Tjandra.

 

Virus hingga Bakteri Bisa Bikin Pneumonia

Tjandra menambahkan, pneumonia dapat disebabkan oleh bakteri, virus dan juga jamur.  Pneumonia karena bakteri salah satu penyebab utamanya adalah bakteri pneumokokus, atau streptococcus pneumoniae.

“Pneumonia karena virus maka contoh yang banyak dikenal adalah Pneumonia pada kasus-kasus COVID-19 yang lalu.”

Sementara, virus Influenza juga terbagi menjadi beberapa jenis seperti influenza A, B dan lain-lain.

“Nah virus influenza A ada banyak sekali jenisnya, dan penamaannya merupakan kombinasi Hemaglutinin (H) dan Neuraminidase (N). Setidaknya ada 18 jenis H (H1 sampai H16) dan 11 jenis N (N1 sampai N9).”

“Jadi bisa saja ada kombinasi H1N1, lalu H1N2 dan seterusnya, juga bisa H2N1, H2N2 dan seterusnya, sehingga bisa sampai ratusan jenis variannya. Tentu sebagian besar adalah kasus ringan dengan gejala flu, tidak sampai pneumonia. Beberapa yang sudah kita kenal menyebabkan Pneumonia antara lain adalah H1N1 dan apalagi H1N1 pandemi 2009, juga ada H5N1 yang dikenal sebagai flu burung dan lain-lain,” jelas Tjandra.

Influenza Kok Bikin Pneumonia?

Tjandra mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang bisa bikin influenza menjadi pneumonia. Diantaranay keseimbangan antara virulensi virusnya dan juga daya tahan tubuh orang tersebut.

Tentang vaksinasi, maka vaksinasi influenza dan juga vaksinasi pneumonia memang belum merupakan anjuran umum untuk semua orang, tapi baik dilakukan pada kelompok risiko tinggi tertentu.

Beberapa orang yang termasuk dalam kelompok risiko tinggi adalah mereka dengan daya tahan tubuh rendah, pasien penyakit paru kronik dan juga mereka yang akan bepergian ke tempat dengan risiko tinggi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya