Liputan6.com, Jakarta Bulan puasa Ramadhan telah tiba. Mengingat antusias masyarakat berdoa di sana Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarrudin Umar mengatakan bahwa masjid tersebut menyediakan 4 ribu porsi makanan buka puasa setiap hari selama Bulan Ramadhan.
"Kita mengantisipasi karena banyaknya program baru Masjid Istiqlal, maka kita naikkan (porsi makanan berbuka puasa) 4.000 boks nasi di sini," kata Nasaruddin Umar.
Advertisement
Baca Juga
Menu makanan berbuka puasa tersebut terdiri atas nasi boks, takjil, kurma, serta air mineral. "Kebanyakan kita peroleh juga dari sponsor-sponsor, masyarakat, dan instansi," ujarnya mengutip Antara.
Advertisement
Ia mengatakan bahwa paling sedikit ada 3 ribu orang yang berbuka puasa di Masjid Istiqlal. Lalu, bakal jadi 6 ribu sampai 10 ribu orang bila ad acara-acara tertentu.
Ibadah Iktikaf di Istiqlal
Masjid Istiqlal siap untuk memfasilitasi masyarakat yang hendak melakukan ibadah iktikaf di masjid selama 30 hari. Kegiatan iktikaf yang bisa dilakukan selama 24 jam di Masjid Istiqlal baru bisa dilakukan pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan.
"Setiap hari ada kegiatan tadarusan. Biasanya pada 10 Ramadan terakhir akan ada kegiatan 24 jam. Wisata Ramadhan di Indonesia itu luar biasa," tutur Nasaruddin Umar.
1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025
Pemerintah melaluiĀ Kementerian Agama (Kemenag) menggelar sidang isbatĀ menentukan awalĀ RamadhanĀ 1446 Hijriah. Hasilnya memutuskan, puasa 1 Ramadhan 1446 Hijriah jatuh pada Sabtu 1 Maret 2025.Ā
"Maka diputuskan dalam sidang, 1 Ramadhan ditetapkan, insyaaallah tanggal 1 Maret 2025, bertepatan 1 Ramadhan 1446 Hijriah," ujar Menteri Agama Nasaruddin Umar di Kantor Kementerian Agama (Kemenag) di Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menjelaskan bahwa sidang isbat akan dihadiri oleh berbagai pihak seperti perwakilan organisasi masyarakat (ormas) Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), ahli falak, serta perwakilan dari DPR dan Mahkamah Agung.
Sidang Isbat akan melalui tiga tahapan penting. Tahap pertama adalah pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Tahap kedua melibatkan verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia.
"Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik," jelas Abu Rokhmad .
Advertisement
