Gene Hackman Meninggal Dunia: Penyebab dan Misteri Hantavirus yang Merenggut Nyawa Istrinya

Liputan6.com, Jakarta - Hollywood berduka atas kepergian aktor legendaris, Gene Hackman, yang meninggal dunia pada Rabu, 26 Februari 2025. Gene Hackman ditemukan tidak bernyawa di kediamannya di Santa Fe, New Mexico, pada usia 95 tahun. Lebih memilukan, sang istri, Betsy Arakawa (63 tahun), dan anjing peliharaan mereka juga ditemukan meninggal di lokasi yang sama.

Peristiwa tragis ini dikonfirmasi oleh Santa Fe County Sheriff, Adam Mendoza. "Kami mengonfirmasi bahwa Gene Hackman dan istrinya ditemukan meninggal pada Rabu sore di kediaman mereka di Sunset Trail," ujarnya dalam sebuah pernyataan resmi.

Penyebab Kematian Gene Hackman

Kabar Gene Hackman meninggal dunia mengejutkan banyak pihak, terutama para penggemarnya yang masih mengenangnya sebagai salah satu aktor terbesar dalam sejarah perfilman. Awalnya, penyebab kematiannya belum diungkapkan, tapi hasil otopsi mengonfirmasi bahwa dia meninggal akibat penyakit kardiovaskular hipertensif dan aterosklerotik yang parah. Diketahui, Hackman memiliki riwayat serangan jantung dan juga mengidap Alzheimer serta gangguan ginjal.

Meskipun telah lama pensiun dari dunia akting, kematiannya tetap meninggalkan duka mendalam bagi industri hiburan dan para penggemarnya di seluruh dunia. Sepanjang kariernya, Hackman dikenal melalui berbagai peran ikonik, termasuk dalam film The French Connection dan Unforgiven, yang membawanya meraih dua Piala Oscar.

Yang lebih mengejutkan, hasil otopsi menunjukkan bahwa Betsy Arakawa meninggal dunia akibat infeksi virus Hanta, sebuah penyakit langka yang memiliki tingkat kematian tinggi, berkisar antara 38-42 persen. Infeksi ini dikenal sebagai Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) yang menyerang paru-paru dan dapat berakibat fatal.

Ketua Majelis Kehormatan Perhimpunan Dokter Paru Indonesia, Prof. Tjandra Yoga Aditama, menjelaskan bahwa virus Hanta ditularkan melalui kontak dengan hewan pengerat seperti tikus dan mencit. Virus ini dapat menyebar melalui urin, liur, atau kotoran hewan tersebut. Meskipun jarang terjadi, penularan juga bisa melalui gigitan atau cakaran dari hewan yang terinfeksi.

Gejala awal HPS biasanya muncul dalam 1-8 minggu setelah paparan virus. Gejala ini meliputi demam, kelemahan, nyeri otot, sakit kepala, pusing, menggigil, serta gangguan pencernaan. Dalam beberapa hari, kondisi pasien dapat memburuk dengan munculnya batuk parah dan sesak napas akibat paru-paru yang dipenuhi cairan.

"Sayangnya, hingga saat ini belum ada pengobatan spesifik untuk Hantavirus," kata Prof. Tjandra kepada Health Liputan6.com melalui aplikasi pesan singkat pada Sabtu, 8 Maret 2025. 

Perawatan yang diberikan bersifat suportif, dengan fokus pada hidrasi dan terapi untuk meredakan gejala. Pencegahan terbaik adalah menghindari kontak dengan hewan pengerat serta menjaga kebersihan lingkungan.

Meskipun Hantavirus lebih sering ditemukan di Amerika Serikat, Indonesia juga perlu waspada terhadap penyakit ini. Beberapa penelitian menunjukkan adanya infeksi Hantavirus dan virus Seoul pada manusia di Indonesia. Riset Khusus Vektor dan Reservoir (Rikhus Vektora) yang dilakukan antara 2015-2018 menemukan bahwa infeksi Hantavirus tersebar di berbagai habitat, termasuk pemukiman penduduk.

Prof. Tjandra Yoga Aditama menekankan pentingnya kewaspadaan serta peningkatan sistem surveilans kesehatan di Indonesia. Ia menyarankan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan menghindari kontak langsung dengan hewan pengerat guna meminimalkan risiko infeksi Hantavirus.

Kepergian Gene Hackman meninggalkan duka mendalam bagi dunia hiburan. Namun, karya-karyanya akan tetap hidup dan menginspirasi generasi aktor mendatang. Sepanjang kariernya, ia membintangi berbagai film sukses yang diakui secara global. Dua Piala Oscar yang diraihnya menjadi bukti kejeniusannya dalam dunia akting.

Gene Hackman mungkin telah pergi, namun warisannya dalam dunia perfilman akan terus dikenang. Semoga keluarga dan para penggemarnya diberi ketabahan dalam menghadapi kehilangan ini.