Liputan6.com, Jakarta - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, buka suara soal masalah ganti rugi tanah almarhum Nasrullah alias Mat Solar yang belum lunas, imbas terdampak proyek Tol Cinere-Serpong.
Nusron menduga ada masalah konsinyasi tanah yang belum selesai. Sebab jika sengketa tanah sudah tuntas, pemilik lahan tinggal datang ke pengadilan untuk dilakukan pencairan ganti rugi.
Baca Juga
"Kalau belum dibayar biasanya masih ada sengketa di pengadilan. Sehingga pengadilan belum mau mencairkan sebelum inkracht. Jadi hukum konsinyasi," kata Nusron Wahid dalam sesi temu media di Kantor Pusat Kementerian ATR/BPN, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Advertisement
Kendati pemeran utama sitkom Bajaj Bajuri itu telah tiada, ia melanjutkan, ganti rugi tanah belum bisa diberikan ke ahli waris lantaran proses sengketa masih berjalan. Adapun nilai pembayarannya bakal mengikuti keputusan appraisal tanah.
"Jadi gini loh ceritanya soal konsinyasi. Ketika mau ada pembangunan tol, itu kan dikejar waktu, mau enggak mau (pengerjaan) tolnya tetap harus jalan. Sementara tanahnya masih konflik," bebernya.
"Kan enggak mungkin pembangunan tol terhambat nunggu konflik selesai, 15 tahun baru jadi. Diputus, plak, pakai konsinyasi. Nilainya berapa, sekian," ujar Nusron.
Menurut dia, konsinyasi itu terjadi karena dua hal. Pertama karena konflik, kedua lantaran tidak adanya kesepakatan harga.
"Pemerintah mengacu harga appraisal, sementara yang punya tanah harga suka-suka dia kan. Kamu kan butuh, kalau mau segini, kalau enggak mau ya sudah," ungkap dia.
"Artinya menghambat, apalagi kalau sudah dikomporin sama "spekulan-spekulan". Pemerintah enggak mau itu, makanya ditetapkan konsinyasi. Dan itu memang dimungkinkan dalam UU pengadaan tanah," dia menuturkan.
Â
Terus Diperjuangkan Rieke Diah Pitaloka
Adapun kasus ganti rugi tanah Mat Solar yang belum lunas ini terus diperjuangkan kawan mainnya di Bajaj Bajuri sekaligus anggota Komisi VI DPR RI, Rieke Diah Pitaloka.
Beberapa jam sebelum Mat Solar berpulang pada Selasa (18/3/2025) kemarin, Rieke sempat mengikuti rapat Komisi VI DPR RI bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk, membahas mudik dan balik Lebaran. Entah mengapa, ia mendadak menyinggung tanah Mat Solar dalam rapat.
"Pas mau duduk tiba-tiba kayak ngomongin tanahnya Bang Juri. Jadi tadi saya sampaikan di komisi terkait pembayaran terhadap tanahnya dipakai jalan tol. Masyaallah, belum selesai dari 2019. Ya sudah saya sampaikan," kata Rieke Diah Pitaloka.
Pemeran Oneng dalam sinetron Bajaj Bajuri menguak reaksi pihak Jasa Marga kala disinggung ganti rugi tanah Mat Solar yang mengambang hampir 6 tahun.
"Alhamdulillah tadi dirutnya mengatakan akan diselesaikan semoga sebelum Lebaran 2025. Tadi tiba-tiba saya menulis surat, kayak rilis. Surat-surat buat Bang Juri. Gimana ya, kaget banget. Aku tuh janji mau memperjuangkan haknya Bang Juri," ujar Rieke.
Â
Advertisement
Tak Kuasa Tahan Tangis
Saat itulah, ia menangis lantaran teringat, tanah yang terdampak tol Cinere Serpong adalah hasil kerja keras Mat Solar di lokasi syuting. Rieke Diah Pitaloka lantas bersaksi bahwa Mat Solar orang baik semasa hidupnya.
"Tanah semua ini hasil kerja kerasnya. Abang bantuin bangun masjid, ambulans, orangnya juga baik dengan tetangga. Tapi, ini ada urusan yang nyangkut," sesalnya.
Rieke Diah Pitaloka pun mengawal kasus tanah almarhum Mat Solar hingga ke meja hijau. Ia mengimbau pemerintah benar-benar menangani kasus ini mengingat pemilik tanah kini telah meninggal dunia.
"Akhirnya harus maju ke persidangan, kami. Tadi saya sampaikan, pas pulang ke rumah dapat kabar Abang meninggal. Mohon doanya semoga para pemegang keputusan betul-betul perjuangkan. Kalau memang haknya tolong dibayarkan," pungkasnya.
