Tulang belakang merupakan salah satu organ tubuh yang bisa memberikan tanda penyakit. Sayang, banyak orang yang seringkali menyepelekannya. Padahal jika dibiarkan, tulang belakang yang keropos akan sulit dibenarkan.
Sebelumnya ahli chiropractic asal New Zealand, Joanna Wilson, D.c, dari Chiropractic Indonesia menjelaskan bahwa secara keseluruhan, tulang belakang berjumlah 24 yang terdiri dari tulang leher (osteon servikalis) berjumlah 7 buah, tulang punggung (osteon torakalis) berjumlah 12 buah dan tulang pinggang/osteon lumbalis berjumlah 5 buah.
"Selain itu, ada juga tulang panggul dan tulang ekor. Pada setiap waktu, perubahan dan kebiasaan manusia akan mengubah struktur tulang belakang,"jelas Joanna saat diwawancarai Liputan6.com, Selasa (9/7/2013).
Untuk lebih jelasnya, Joanna menjelaskan bagaimana tulang bisa mencapai fase kritis selama hidupnya.
1. Fase normal
Ini adalah fase ketika tulang memiliki struktur sempurna seperti bantalan sendi yang baik, jarak antara tulang dan tulang juga dipisahkan sendi yang tebal, dan yang jelas lubang saraf besar. Fase ini biasanya dimiliki oleh anak-anak atau remaja yang sehat.
2. Fase pertama
Pada fase ini, terlihat sekali perbedaan mendasar tidak seperti yang normal. DI fase ini, otot atau sendi terlihat lebih tipis dan lubang saraf mulai mengecil.
3. Fase kedua
Di fase ini, tulang belakang hampir tidak memiliki otot atau sendi yang menyangganya. Pada tahap ini, seseorang sudah mulai susah bergerak karena antara tulang satu dan lainnya hampir menyatu.
4. Fase ketiga
pada tahap ini, struktur tulang kian memburuk. Antara tulang satu dan lainnya saling berdempetan. Tidak ada lagi sendi atau otot yang menyangga. Kemudian lubang saraf juga makin mengecil.
5. Fase keempat
Fase terakhir, biasanya dialami oleh lansia yang mengalami bungkuk. Jika sudah mencapai tahap ini, menurut Joanna akan sulit diterapi.
(Fit/Mel)
Sebelumnya ahli chiropractic asal New Zealand, Joanna Wilson, D.c, dari Chiropractic Indonesia menjelaskan bahwa secara keseluruhan, tulang belakang berjumlah 24 yang terdiri dari tulang leher (osteon servikalis) berjumlah 7 buah, tulang punggung (osteon torakalis) berjumlah 12 buah dan tulang pinggang/osteon lumbalis berjumlah 5 buah.
"Selain itu, ada juga tulang panggul dan tulang ekor. Pada setiap waktu, perubahan dan kebiasaan manusia akan mengubah struktur tulang belakang,"jelas Joanna saat diwawancarai Liputan6.com, Selasa (9/7/2013).
Untuk lebih jelasnya, Joanna menjelaskan bagaimana tulang bisa mencapai fase kritis selama hidupnya.
1. Fase normal
Ini adalah fase ketika tulang memiliki struktur sempurna seperti bantalan sendi yang baik, jarak antara tulang dan tulang juga dipisahkan sendi yang tebal, dan yang jelas lubang saraf besar. Fase ini biasanya dimiliki oleh anak-anak atau remaja yang sehat.
2. Fase pertama
Pada fase ini, terlihat sekali perbedaan mendasar tidak seperti yang normal. DI fase ini, otot atau sendi terlihat lebih tipis dan lubang saraf mulai mengecil.
3. Fase kedua
Di fase ini, tulang belakang hampir tidak memiliki otot atau sendi yang menyangganya. Pada tahap ini, seseorang sudah mulai susah bergerak karena antara tulang satu dan lainnya hampir menyatu.
4. Fase ketiga
pada tahap ini, struktur tulang kian memburuk. Antara tulang satu dan lainnya saling berdempetan. Tidak ada lagi sendi atau otot yang menyangga. Kemudian lubang saraf juga makin mengecil.
5. Fase keempat
Fase terakhir, biasanya dialami oleh lansia yang mengalami bungkuk. Jika sudah mencapai tahap ini, menurut Joanna akan sulit diterapi.
(Fit/Mel)