Pamekasan, Terbaik di Bidang Kesehatan se Jawa Timur

Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan akan menjadi program percontohan di Jawa Timur, karena dinilai bagus yang mudah dilaksanakan

oleh Gabriel Abdi Susanto diperbarui 25 Jul 2013, 11:50 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2013, 11:50 WIB
kesehatan-130520d.jpg
.

Dinas Kesehatan Pemkab Pamekasan akan menjadi program percontohan di Jawa Timur, karena dinilai bagus yang mudah dilaksanakan, kata Bupati Achmad Syafii, seperti diktutip dari Antara, Kamis (25/7/2013)."Dinkes Jatim tertarik untuk menerapkan program kesehatan yang dijalankan Pamekasan ini setelah melakukan survei lapangan beberapa waktu lalu," ucapnya.Menurut Bupati Pamekasan Achmad Syafii, program Dinkes Pamekasan yang akan ditetapkan di Jawa Timur di 37 kabupaten/kota itu ialah program pelaksanaan pembangunan jamban terpadu."Program itu memang merupan program unggulan Dinkes Pamekasan untuk mengurangi praktik masyarakat yang masih membuang air besar sembarangan," tuturnya.     Ia menjelaskan, program pembangunan jamban terpadu itu sebenarnya merupakan program untuk mengatasi banyaknya warga Pamekasan yang masih membuang air besar sembarangan.     Pada tahun 2009 Pemkab Pamekasan melalui Dinas Kesehatan merilis, sebanyak 166 warga desa masih buang air besar (BAM) sembarangan dan salah satu penyebabnya karena mereka tidak memiliki jamban.     Ketika itu, hanya warga di 12 desa yang berperilaku hidup sehat dan tidak lagi membuang air besar secara sembarangan.     Ke-12 warga desa yang dinyatakan bebas BAB sembarangan ketika itu meliputi, sebanyak delapan desa di Kecamatan Proppo, yakni di Desa Mapper, Samatan, Pangbatok, Srambah, Toket, Candi Burung, Desa Tlagah dan Desa Karangayar.     Empat desa lainnya yakni Desa Bukek, Kecamatan Tlanakan, Desa Taraban dan Desa Lancar Kecamatan Larangan, dan terakhir Desa Potoan Laok Kecamatan Palengaan.     Dua tahun kemudian, yakni pada Desember 2012, Dinkes mengumumkan bahwa desa di Pamekasan yang telah melakukan BAB sembarangan berkurang, yakni sebanyak 145 desa, dari sebelumnya sebanyak 166 desa atau berkurang 21 desa dibanding 2009.     Pemkab menilai, pertumbangan pengurangan warga desa yang membuang BAB sembarangan itu lambat, dan oleh karenanya Dinkes kemudian mencanangkan program jamban terpadu.     "Hasil presentasi Dinkes Pamekasan ke Dinkes Jatim tentang program ini ternyata sangat memuaskan, dan oleh karena itu, Dinkes Jatim akan menjadi program unggulan Pamekasan ini agar bisa dieralisasikan di semua kabupaten di Jatim yang banyak warganya belum menerapkan hidup sehat itu," kata Bupati Pamekasan Achmad Syafii, menjelaskan.     Selain program pembangunan jamban terpadu, sambung bupati, program Dinkes Pamekasan lainnya yang juga dinilai bagus dan akan diterapkan di kabupaten lain di Jawa Timur ialah proggram "Pamungkas" yakni pasukan kuning untuk Pamekasan sehat.     Pada program ini pemkab memberikan bantuan pengobatan kesehatan secara gratis kepada para petugas kebersihan termasuk keluarganya, karena mereka sangat berjasa dalam menciptakan lingkungan sehat.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya