Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand Pradit Sintavanarong memerintahkan para pejabat kesehatan, khususnya di provinsi-provinsi di sepanjang perbatasan Thailand-Kamboja untuk meningkatkan langkah-langkah dan waspada terhadap virus H5N1, saat pasien flu burung masih terdeteksi di negara tetangga.
Dr Pradit mengatakan bahwa tujuh provinsi berbatasan dengan Kamboja - Trat, Sa Kaeo, Chanthaburi, Buri Ram, Si Sa Ket dan Ubon Ratchathani - serta daerah di mana virus H5N1 sebelumnya telah terdeteksi secara khusus diperintahkan untuk waspada tinggi.
Meskipun pandemi H5N1 telah menghilang dari Thailand sejak tahun 2006, penyebaran penyakit mematikan di negara itu masih mungkin, menurut menteri seperti dikutip dari Kantor Berita Bernama, Senin (26/8/2013).
Seperti kasus flu burung telah ditemukan di Kamboja sejauh ini, terutama di sepanjang daerah perbatasan, kemungkinan penyebaran dan munculnya kembali dapat terjadi melalui transportasi unggas dan perjalanan.
Sekretaris Tetap Kesehatan Masyarakat Narong Sahamethapat menambahkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, dari Januari hingga 19 Juli tahun ini kasus flu burung H5N1 ditemukan di enam negara, dengan 17 kematian dan 24 orang yang terinfeksi dengan penyakit tersebut.
Keenam negara adalah Mesir, Bangladesh, China, Kamboja, Vietnam dan Indonesia.
Dari negara-negara tersebut, Kamboja mencatat angka tertinggi, dengan 14 pasien flu burung dan sembilan korban jiwa.
(Abd)
Dr Pradit mengatakan bahwa tujuh provinsi berbatasan dengan Kamboja - Trat, Sa Kaeo, Chanthaburi, Buri Ram, Si Sa Ket dan Ubon Ratchathani - serta daerah di mana virus H5N1 sebelumnya telah terdeteksi secara khusus diperintahkan untuk waspada tinggi.
Meskipun pandemi H5N1 telah menghilang dari Thailand sejak tahun 2006, penyebaran penyakit mematikan di negara itu masih mungkin, menurut menteri seperti dikutip dari Kantor Berita Bernama, Senin (26/8/2013).
Seperti kasus flu burung telah ditemukan di Kamboja sejauh ini, terutama di sepanjang daerah perbatasan, kemungkinan penyebaran dan munculnya kembali dapat terjadi melalui transportasi unggas dan perjalanan.
Sekretaris Tetap Kesehatan Masyarakat Narong Sahamethapat menambahkan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan, dari Januari hingga 19 Juli tahun ini kasus flu burung H5N1 ditemukan di enam negara, dengan 17 kematian dan 24 orang yang terinfeksi dengan penyakit tersebut.
Keenam negara adalah Mesir, Bangladesh, China, Kamboja, Vietnam dan Indonesia.
Dari negara-negara tersebut, Kamboja mencatat angka tertinggi, dengan 14 pasien flu burung dan sembilan korban jiwa.
(Abd)