Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha mengajarkan bahwa hidup seharusnya dijalani dengan ringan dan tidak dibuat sulit oleh diri sendiri. Kesulitan sering kali berasal dari cara seseorang mengelola hatinya.
"Dunia ini nggak ada yang susah. Yang susah itu hati kamu sendiri," ujar Gus Baha dalam ceramahnya.
Advertisement
Ia menuturkan bahwa kesulitan hidup sebenarnya lebih banyak disebabkan oleh cara pandang seseorang terhadap dunia.
Advertisement
"Dikelola dengan baik, nggak apa-apa, gampang," tambahnya dalam tayangan video yang dinukil dari tayangan video di kanal YouTube @Menikmatihalal.
Gus Baha kemudian menceritakan pengalaman menarik terkait seorang kiai yang memiliki prinsip ketat dalam menjaga diri dari godaan dunia.
"Ada seorang kiai itu khusyuk betul, nggak mau berkawan sama perempuan cantik. Katanya takut biologisnya kumat," kisahnya.
Kiai tersebut merasa lebih aman jika berteman dengan orang yang menurutnya tidak menarik secara fisik.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Hindari Dosa Baik, tapi Jangan Menghina
"Orangnya bilang ke saya, kalau berteman sama orang jelek kan nggak apa-apa, Gus. Nggak minat, apalagi kalau orangnya merongos atau banyak kekurangannya," lanjutnya.
Gus Baha kemudian mengingatkan bahwa menghindari dosa memang baik, tetapi tetap harus memperhatikan cara berpikir dan berbicara.
"Syahwat yang nggak pada tempatnya itu dosa. Tapi, menghina orang juga dosa," tegasnya.
Ia menegaskan bahwa menjaga diri dari maksiat memang penting, tetapi tidak boleh sampai menyinggung perasaan orang lain.
Menurutnya, ada orang yang begitu fokus menghindari satu jenis dosa, tetapi justru terjerumus dalam dosa lainnya.
"Artinya, dia menghindari perempuan cantik, tapi malah menghina orang lain. Sama-sama dosa," ujarnya.
Gus Baha menyampaikan bahwa seseorang harus bijak dalam menata hati agar tidak terjebak dalam perasaan lebih baik dari orang lain.
"Kadang kita terlalu fokus menghindari sesuatu yang dianggap buruk, tapi lupa kalau sikap kita sendiri juga belum tentu benar," tambahnya.
Advertisement
Kebaikan Jangan Setengah-Setengah
Ia mengingatkan bahwa menjaga hati dari prasangka buruk adalah bagian dari kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan.
Sebagai seorang ulama, Gus Baha mengajarkan bahwa kebaikan harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya sebatas menghindari yang salah.
"Kalau ingin selamat, ya semuanya dijaga. Jangan cuma fokus satu sisi, tapi melupakan yang lainnya," tuturnya.
Dengan pemahaman yang seimbang, seseorang bisa menjalani hidup dengan lebih ringan tanpa terbebani ketakutan yang berlebihan.
Menurutnya, kunci dalam menjalani hidup adalah tidak membebani diri dengan ketakutan yang sebenarnya bisa dikendalikan.
Hidup yang ringan bukan berarti tanpa aturan, tetapi bagaimana seseorang bisa menata hatinya dengan baik.
Melalui cerita ini, Gus Baha mengajak umat untuk selalu berpikir bijak dan tidak terjebak dalam pola pikir yang justru membebani diri sendiri.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
![Loading](https://cdn-production-assets-kly.akamaized.net/assets/images/articles/loadingbox-liputan6.gif)