Resep Atasi Masalah Kematian Ibu dan Anak

Rendahnya kesadaran kesehatan ibu hamil dan faktor-faktor lain menjadi penyebab tingginya Angka Kematian Ibu untuk itu perlu Antenatal Care.

oleh Kusmiyati diperbarui 26 Sep 2013, 17:48 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2013, 17:48 WIB
alat-tes-kehamilan-130904b.jpg
Angka Kematian Ibu (AKI) diperkirakan mencapai 500.000 setiap tahunnya, dan menurut World Health Organization (WHO) mayoritas muncul di negara-negara berkembang.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2007, AKI di Indonesia mencapai 228 per 100.000 kelahiran hidup dan masih tertinggi di Asia.

Rendahnya kesadaran kesehatan ibu hamil dan faktor lain seperti pendarahan, hipertensi (pre eklampsia), infeksi dan rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga profesional menjadi penyebab tingginya AKI.

Untuk mengantisipasi masalah-masalah tersebut muncul saat kehamilan, para ibu membutuhkan Antenatal Care (ANC) dari dokter profesional.

"ANC merupakan pemeriksaan kehamilan secara rutin untuk mengantisipasi risiko kehamilan yang menjadi penyebab tingginya angka kematian ibu," ujar Spesialis Kebidanan dan Kandungan RSPI-Pondok Indah, Dr. Bramundito Sp.OG, Kamis (26/9/2013) saat ditemui Liputan6.com di Ritz Carlton, Jakarta.

ANC adalah pemeriksaan kehamilan secara rutin bertujuan memeriksa kondisi ibu dna janin, 'mengawal' kehamilan agar berjalan normal sampai waktu kelahiran tiba.

Selain itu juga memberi informasi pada calon orangtua untuk membuat keputusan dalam menangani persalinan yang akan datang.

"Selain ANC, fasilitas dan layanan kebidanan dan kandungan (maternity care) yang komprehensif juga diperlukan untuk memonitor kesehatan ibu dan memastikan bayi dalam kandungan tumbuh kembang dengan potensi genetiknya," ujarnya.
 
Jumlah kunjungan dan jenis pemeriksaan disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Menurut dr. Bram, secara gasris besar, jumlah kunjungan selama kehamilan minimal sepuluh kali untuk yang pertama hamil dan tujuh kali yang sudah pernah melahirkan.
 
"Jumlah dan jenis pemeriksaan ditentukan dari apakah kehamilan tersebut merupakan kehamilan berisiko tinggi, apakah ibu hamil menderita penyakit yang akan menambah risiko kehamilan, serta gaya hidup dan lingkungan ibu hamil," tambahnya.

(Mia/Abd)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya