Pertolongan Sederhana Bila Digigit Anjing Rabies

Berhubung virus rabies masuk melalui luka terbuka ketika tergigit anjing, jangan mengulur waktu untuk segera mengobatinya.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 03 Okt 2013, 12:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2013, 12:00 WIB
anjing-rabies-131003b.jpg
Hewan peliharaan di rumah bisa mendatangkan risiko kematian untuk orang yang memeliharanya. Salah satunya anjing, yang dapat menyebabkan pemeliharanya terkena rabies.

Berhubung virus rabies masuk melalui luka terbuka ketika tergigit anjing, jangan mengulur waktu untuk segera mengobatinya. Penangannya cukup sederhana, yaitu dengan mencuci luka bekas tergigit anjing tersebut.

1. Cucilah luka dengan air mengalir selama 10 sampai 15 menit
2. Bersihkan dengan sabun dan detergen

Virus ini dilapisi dengan lemak sehingga wajib bagi yang tergigit untuk membersihkan luka dengan sabun dan deterjen. Sabun dan deterjen akan membantu menghilangkan lemak-lemak itu.

"Yang tergigit anjing memang memiliki golden periode selama 12 jam. Tapi, alangkah baiknya untuk segera menanganinya, tanpa perlu mengulur-ulur waktu," kata Direktur Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (P2B2) dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Andi Muhadir, MPH.

Paparan ini disampaikan oleh dr. Andi Muhadir, MPH dalam acara 'Sarasehan SEHATi Bicara: Peringatan Hari Rabies Sedunia, Kenali dan Lawan Rabies', di J. W Marriott, Kamis (3/10/2013)

3. Beri antiseptik

Setelah dibersihkan dengan air mengalir, jangan lupa untuk memberikan antiseptik. Baik itu obat merah, maupun alkohol 70 alkohol

4. Tutup luka

Jangan lupa luka ditutup karena biasanya luka yang terjadi cukup dalam. "Membersihkannya enggak usah disikat, diusap saja. Bila disikat, takutnya akan menambah luka pada si penderitan" tambah dia.

5. Vaksinasi

Yang terakhir yang harus dilakukan adalah, membawa orang yang tergigit itu ke rabies centre. Bila tidak ada, dapat dibawa ke Puskesmas untuk diberikan Vaksin Anti Rabies (VAR)

Untuk mencegah rabies pada manusia, terdapat dua cara vaksinasi, yaitu pre-exposure yang melindungi orang-orang yang berisiko tinggi terjadap rabies. Lalu cara yang kedua melalui post-exposure prophylaxis (PEP), yang diberikan setelah terjadi kontak dengan hewan yang diduga terinfeksi rabies.

(Adt/Mel)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya