Mungkin masih banyak yang heran, mengapa seorang wanita bisa keguguran, bukan hanya sekali tapi bahkan berkali-kali. Dulu, para ahli ginekolog percaya bahwa keguguran diakibatkan oleh karena faktor genetik, anatomi dan hormonal.
Tapi sekitar tahun 2000an, seorang Profesor dari Amerika mengatakan bahwa 60 persen penyebab keguguran itu akibat pembekuan darah, setelah diteliti lebih lanjut ternyata benar bahwa penyebab keguguran itu akibat trombosis (penyumbatan darah) di plasenta.
Begitu dikatakan ahli penyakit dalam dari Departemen Hematologi dan Onkologi Medik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Karmel Lidow Tambunan Sp.PD, K-HOM.
"Keguguran itu biasanya terjadi saat kehamilan usia di bawah 12 minggu. Ketika wanita hamil, pasti akan ada plasenta sebagai tempat deposit makanan untuk bayi. Kalau di plasenta kurang nutrisi dan aliran darah kurang baik, ditambah lagi ibu kurang gerak, merokok dan stres tentu makanan yang ditransportasikan juga akan kurang. Ini akan menyebabkan kekentalan darah sehingga wanita bisa keguguran atau anak bisa lahir prematur," kata prof. Karmel, ditulis Senin (7/10/2013).
Meski demikian, Prof. Karmel menyebutkan bahwa darah wanita hamil lebih kental dari wanita normal, tapi risiko trombosis pada wanita hamil jauh lebih tinggi tinggi. Untuk itu, menurutnya lebih baik wanita hamil mengecekkan dirinya ke dokter dan minum antikoagulan," tambahnya.
(Fit/Abd)
Tapi sekitar tahun 2000an, seorang Profesor dari Amerika mengatakan bahwa 60 persen penyebab keguguran itu akibat pembekuan darah, setelah diteliti lebih lanjut ternyata benar bahwa penyebab keguguran itu akibat trombosis (penyumbatan darah) di plasenta.
Begitu dikatakan ahli penyakit dalam dari Departemen Hematologi dan Onkologi Medik, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Prof. Dr. dr. Karmel Lidow Tambunan Sp.PD, K-HOM.
"Keguguran itu biasanya terjadi saat kehamilan usia di bawah 12 minggu. Ketika wanita hamil, pasti akan ada plasenta sebagai tempat deposit makanan untuk bayi. Kalau di plasenta kurang nutrisi dan aliran darah kurang baik, ditambah lagi ibu kurang gerak, merokok dan stres tentu makanan yang ditransportasikan juga akan kurang. Ini akan menyebabkan kekentalan darah sehingga wanita bisa keguguran atau anak bisa lahir prematur," kata prof. Karmel, ditulis Senin (7/10/2013).
Meski demikian, Prof. Karmel menyebutkan bahwa darah wanita hamil lebih kental dari wanita normal, tapi risiko trombosis pada wanita hamil jauh lebih tinggi tinggi. Untuk itu, menurutnya lebih baik wanita hamil mengecekkan dirinya ke dokter dan minum antikoagulan," tambahnya.
(Fit/Abd)