Ternyata selain ejakulasi dini, gairah seks yang semakin rendah juga jadi masalah disfungsi seksual kedua terbesar. Dalam suatu laporan yang termuat dalam Journal of the American Medical Association yang dikutip Rabu (23/10/2013) dikatakan, faktor utama yang menyebabkan hal tersebut adalah menyangkut masalah kesehatan fisik dan mental. Meskipun banyak pria yang bahagia dengan kehidupannya, tapi pada umumnya seks akan menurun sejalan dengan usia.
Meski begitu menurut Richard Milsten, M.D, seorang urolog di New Jersey, harap dibedakan antara gairah seks yang menurun dengan impoten. Pada beberapa hal, memang pria yang mengalami impotensi biasanya akan mengalami penurunan gairah seksual. Namun gairah seksual yang menurun terjadi bukan karena masalah impotensi. Beberapa faktor penyebab gairah seks yang menurun itu antara lain :
1. Saat Anda sakit, libido juga ikut menderita. Beberapa masalah medis ataupun kondisi fisik kronik dapat menurunkan gairah seks. Jika seorang pria didiagnosis mengidap kanker misalnya, maka masalah seks mungkin menjadi prioritas terbelakang untuk beberapa waktu. Tapi, bila kemudian ia memperbaiki kesehatannya, baik melalui olahraga, diet rendah lemak ataupun perawatan medis, gairah seks ini juga akan naik.
Menurut Milsten, selain itu beberapa penyakit seperti penyakit kelenjar tiroid, tumor kelenjar endokrin yang mengontrol produksi hormon termasuk hormon seks, dan depresi, juga berkaitan langsung dengan menurunnya gairah seks. Hampir serupa, jumlah hormon seks pria yang tidak cukup juga dapat menyebabkan rendahnya libido. Disarankanbagi para pria yang merasa kondisi fisiknya telah menurunkan gairah seks, agar berkonsultasi dengan dokter.
2. Efek dari obat-obatan. Obat-obatan juga dapat menurunkan gairah seks. Contohnya pada beberapa resep obat antidepresan, antihipertensi. Juga pada beberapa jenis obat-obatan terlarang, seperti heroin, kokain, dan ganja. Milsten kemudian menyarankan pada para pria, jika resep obat tersebut dapat menghambat gairah seks mereka sampai tingkatan yang membahayakan, sebaiknya menanyakan kepada dokter masing-masing mengenai kemungkinan untuk menggantinya dengan jenis lain, yang masih serupa dan tidak menyebabkan efek samping terhadap masalah seksual.
3. Stres dapat mempengaruhi gairah seks. Segala jenis stres, baik yang berhubungan dengan pekerjaan, ataupun yang berkaitan dengan seseorang juga dapat mempengaruhi gairah seks. Begitu juga dengan depresi, masalah keluarga, konflik perkawinan, kejadian kekerasan di masa lalu, ataupun konflik atas orientasi seksual, membutuhkan penanganan profesional.
Sebab itu sangat penting untuk mencari pertolongan ataupun bantuan jika perasaan negatif tersebut masih mengganggu, selama hidup Anda.
(Abd)
Meski begitu menurut Richard Milsten, M.D, seorang urolog di New Jersey, harap dibedakan antara gairah seks yang menurun dengan impoten. Pada beberapa hal, memang pria yang mengalami impotensi biasanya akan mengalami penurunan gairah seksual. Namun gairah seksual yang menurun terjadi bukan karena masalah impotensi. Beberapa faktor penyebab gairah seks yang menurun itu antara lain :
1. Saat Anda sakit, libido juga ikut menderita. Beberapa masalah medis ataupun kondisi fisik kronik dapat menurunkan gairah seks. Jika seorang pria didiagnosis mengidap kanker misalnya, maka masalah seks mungkin menjadi prioritas terbelakang untuk beberapa waktu. Tapi, bila kemudian ia memperbaiki kesehatannya, baik melalui olahraga, diet rendah lemak ataupun perawatan medis, gairah seks ini juga akan naik.
Menurut Milsten, selain itu beberapa penyakit seperti penyakit kelenjar tiroid, tumor kelenjar endokrin yang mengontrol produksi hormon termasuk hormon seks, dan depresi, juga berkaitan langsung dengan menurunnya gairah seks. Hampir serupa, jumlah hormon seks pria yang tidak cukup juga dapat menyebabkan rendahnya libido. Disarankanbagi para pria yang merasa kondisi fisiknya telah menurunkan gairah seks, agar berkonsultasi dengan dokter.
2. Efek dari obat-obatan. Obat-obatan juga dapat menurunkan gairah seks. Contohnya pada beberapa resep obat antidepresan, antihipertensi. Juga pada beberapa jenis obat-obatan terlarang, seperti heroin, kokain, dan ganja. Milsten kemudian menyarankan pada para pria, jika resep obat tersebut dapat menghambat gairah seks mereka sampai tingkatan yang membahayakan, sebaiknya menanyakan kepada dokter masing-masing mengenai kemungkinan untuk menggantinya dengan jenis lain, yang masih serupa dan tidak menyebabkan efek samping terhadap masalah seksual.
3. Stres dapat mempengaruhi gairah seks. Segala jenis stres, baik yang berhubungan dengan pekerjaan, ataupun yang berkaitan dengan seseorang juga dapat mempengaruhi gairah seks. Begitu juga dengan depresi, masalah keluarga, konflik perkawinan, kejadian kekerasan di masa lalu, ataupun konflik atas orientasi seksual, membutuhkan penanganan profesional.
Sebab itu sangat penting untuk mencari pertolongan ataupun bantuan jika perasaan negatif tersebut masih mengganggu, selama hidup Anda.
(Abd)