Menjaga kesehatan tubuh tidak hanya dengan asupan gizi seimbang, melainkan juga dengan olahraga. Sayang, menurut Data Consumer Polling 2013, hanya 14 persen perempuan Indonesia melakukan olahraga.
Polling ini dilakukan Fonterra Brands dengan melibatkan 401 responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan rentan usia 18-30 tahun, 31-40 tahun dan 41-50 tahun.
"Sangat disayangkan dilihat dari polling baru 14 persen perempuan Indonesia yang berolahraga. Kesibukan yang membuat mereka terkadang tidak sempat melakukannya," ujar Marketing Director Fonterra Brands Indonesia, Vienno Monintja Selasa (29/10/2013).
Selain itu, polling tersebut menunjukan bahwa 61 persen perempuan merasa sulit mendisiplinkan dirinya untuk berolahraga secara teratur. Dan 53 persen perempuan indonesia tidak mengonsumsi produk olahan susu yang kaya kalsium.
Dengan angka tersebut Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) mengharapkan tidak hanya ibu tetapi perempuan muda perlu meningkatkan kesehatan.
"Kurangnya kalsium dan produk olahan susu membuat para ibu berisiko osteoporosis. Untuk itu kami berharap para ibu dan generasi muda mencegah risiko osteoporosis dengan perbanyak konsumsi makanan yang diperlukan," tutur Ketua Perwatusi, Anita Hutagalung.
(Mia/Mel/*)
Polling ini dilakukan Fonterra Brands dengan melibatkan 401 responden yang terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan rentan usia 18-30 tahun, 31-40 tahun dan 41-50 tahun.
"Sangat disayangkan dilihat dari polling baru 14 persen perempuan Indonesia yang berolahraga. Kesibukan yang membuat mereka terkadang tidak sempat melakukannya," ujar Marketing Director Fonterra Brands Indonesia, Vienno Monintja Selasa (29/10/2013).
Selain itu, polling tersebut menunjukan bahwa 61 persen perempuan merasa sulit mendisiplinkan dirinya untuk berolahraga secara teratur. Dan 53 persen perempuan indonesia tidak mengonsumsi produk olahan susu yang kaya kalsium.
Dengan angka tersebut Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) mengharapkan tidak hanya ibu tetapi perempuan muda perlu meningkatkan kesehatan.
"Kurangnya kalsium dan produk olahan susu membuat para ibu berisiko osteoporosis. Untuk itu kami berharap para ibu dan generasi muda mencegah risiko osteoporosis dengan perbanyak konsumsi makanan yang diperlukan," tutur Ketua Perwatusi, Anita Hutagalung.
(Mia/Mel/*)