Lizzie Velasquez (24) asal Auxin, Texas ini memiliki kelainan yang tak biasa. Tubuhnya kering tanpa lemak sehingga ia terlihat seperti tengkorak atau bahasa Jawanya Jerangkung yang memiliki kulit.
Karena kondisinya tersebut, Lizzie mengaku sering di-bully teman-temannya baik di sekolah maupun di media sosial (online). Tapi yang menarik, Lizzie tidak pernah ragu untuk membantu orang lain.
Seperti dikuti laman Dailymail, Sabtu (9/11/2013) kisahnya ini mungkin yang menjadi perhatian publik. Karena dengan kondisi seperti itu, ia tidak pernah putus asa. Ia bahkan kini aktif menjadi seorang motivator dan penulis. Tak hanya itu, berkat pengalaman dan ambisinya, ia kini telah mendirikan sebuah badan amal anti-intimidasi.
Meskipun sudah melakukan banyak hal, Lizzie selalu bersikeras untuk tidak pernah mengubah apapun tentang dirinya.
"Aku tak akan pernah mengubah penampilan saya, bahkan jika aku bisa. Penyakit inilah justru yang membawa saya bertahun-tahun untuk menerima siapa saya sebenarnya," kata Lizzie.
Dokter Lizzie, Dr Abimanyu Garg mengatakan, Lizzie bukan mengalami Anoreksia (gangguan makan disertai penolakan tubuh pada makanan) seperti wanita kebanyakan. Melainkan ia memiliki penyakit langka di dunia yang ia alami sejak lahir.
"Ia memiliki massa otot yang sangat sedikit, kaki yang sangat kurus dan banyak orang-orang seperti Lizzie tidak dapat bertahan hidup. Ketika Lizzie lahir, ia telah kehilangan penglihatan di mata kanannya dan memiliki keterbatasan lainnya," ungkap Garg.
Namun demikian, Gerg mengatakan, Lizzie akan marah jika ada yang mencoba menghentikannya untuk menulis buku dan memintanya untuk berhenti bekerja sebagai seorang motivator hingga ia berusia 200 tahun.
Melihat hal tersebut, saat ini sudah banyak orang yang merasa terinspirasi. Karena di negara Barat, kasus Bullying pada anak kerap terjadi. Tapi Lizzie justru menyampaikan bahwa dirinya benar-benar dibesarkan seperti anak normal kebanyakan.
"Orangtuaku tidak pernah bilang aku berbeda. Satu-satunya hal yang aku ingat adalah saat ketika aku semakin tua, aku menjadi lebih sadar mengapa orang-orang menatapku aneh dan aku mulai benar-benar marah," ungkapnya.
Lizzie mengatakan, ia dulu membenci fakta bahwa tidak satupun dari anak-anak ingin mengenalnya. Karena dalam pikirannya,ia seperti anak normal lain. Tapi yang bisa ia lakukan saat itu hanyalah menangis.
"Karena merasakan hal itu, saya bermimpi untuk memiliki yayasan anti bullying. Sehingga anak-anak ini akan dibina dan dibela. Dan saya senang, hal ini bisa menjadi kenyataan.
Greg menambahkan, kondisi seperti Lizzie ini masih diteliti hingga sekarang. Tapi yang pasti, orang seperti Lizzie tidak bisa gemuk meskipun ia makan terus. Dan penyakit ini umumnya disertai sindrom progeria (cepatnya proses penuaan).
(Fit/Abd)
Karena kondisinya tersebut, Lizzie mengaku sering di-bully teman-temannya baik di sekolah maupun di media sosial (online). Tapi yang menarik, Lizzie tidak pernah ragu untuk membantu orang lain.
Seperti dikuti laman Dailymail, Sabtu (9/11/2013) kisahnya ini mungkin yang menjadi perhatian publik. Karena dengan kondisi seperti itu, ia tidak pernah putus asa. Ia bahkan kini aktif menjadi seorang motivator dan penulis. Tak hanya itu, berkat pengalaman dan ambisinya, ia kini telah mendirikan sebuah badan amal anti-intimidasi.
Meskipun sudah melakukan banyak hal, Lizzie selalu bersikeras untuk tidak pernah mengubah apapun tentang dirinya.
"Aku tak akan pernah mengubah penampilan saya, bahkan jika aku bisa. Penyakit inilah justru yang membawa saya bertahun-tahun untuk menerima siapa saya sebenarnya," kata Lizzie.
Dokter Lizzie, Dr Abimanyu Garg mengatakan, Lizzie bukan mengalami Anoreksia (gangguan makan disertai penolakan tubuh pada makanan) seperti wanita kebanyakan. Melainkan ia memiliki penyakit langka di dunia yang ia alami sejak lahir.
"Ia memiliki massa otot yang sangat sedikit, kaki yang sangat kurus dan banyak orang-orang seperti Lizzie tidak dapat bertahan hidup. Ketika Lizzie lahir, ia telah kehilangan penglihatan di mata kanannya dan memiliki keterbatasan lainnya," ungkap Garg.
Namun demikian, Gerg mengatakan, Lizzie akan marah jika ada yang mencoba menghentikannya untuk menulis buku dan memintanya untuk berhenti bekerja sebagai seorang motivator hingga ia berusia 200 tahun.
Melihat hal tersebut, saat ini sudah banyak orang yang merasa terinspirasi. Karena di negara Barat, kasus Bullying pada anak kerap terjadi. Tapi Lizzie justru menyampaikan bahwa dirinya benar-benar dibesarkan seperti anak normal kebanyakan.
"Orangtuaku tidak pernah bilang aku berbeda. Satu-satunya hal yang aku ingat adalah saat ketika aku semakin tua, aku menjadi lebih sadar mengapa orang-orang menatapku aneh dan aku mulai benar-benar marah," ungkapnya.
Lizzie mengatakan, ia dulu membenci fakta bahwa tidak satupun dari anak-anak ingin mengenalnya. Karena dalam pikirannya,ia seperti anak normal lain. Tapi yang bisa ia lakukan saat itu hanyalah menangis.
"Karena merasakan hal itu, saya bermimpi untuk memiliki yayasan anti bullying. Sehingga anak-anak ini akan dibina dan dibela. Dan saya senang, hal ini bisa menjadi kenyataan.
Greg menambahkan, kondisi seperti Lizzie ini masih diteliti hingga sekarang. Tapi yang pasti, orang seperti Lizzie tidak bisa gemuk meskipun ia makan terus. Dan penyakit ini umumnya disertai sindrom progeria (cepatnya proses penuaan).
(Fit/Abd)