Angka kematian anak balita akibat pneumonia di dunia terbilang masih tinggi. Salah satu cara pencegahan penyakit radang paru-paru ini dengan memberikan vaksinasi.
Vaksin tersebut yaitu Haemophilus influenza type b (Hib), Penumococcus (PCV), pertussis, dan vaksin campak. "Kalau vaksin campak dan pertussis sudah banyak dilakukan di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Untuk dua vaksin lagi nanti kemenkes sepertinya akan memasukan vaksin ini ke dalam program nasional," kata dr. Cissy B. Kartasasmita, Msc., Sp.A (K)., PhD dari UKK Respirologi IDAI, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-UNPAD/Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan ditulis Minggu (10/11/2013).
Berikut penjelasan empat vaksin yang dapat mencegah penyakit pneumonia, yaitu:
1. Vaksin Heamophilus Influenza Type b (Hib)
Bakteri Haemophilus influenza type b (Hib) ini di negara-negara berkembang merupakan penyebab pneumonia. penggunaannya masih sangat terbatas karena harganya terbilang mahal. Di beberapa negara maju, penggunaan vaksin Hib telah masuk dalam program imunisasi nasional.
2. Vaksin Pneumococcus
Bakteri Pneumococcus menjadi penyebab utama pneumonia pada balita di negara-negara berkembang. Vaksin yang bisa digunakan oleh anak-anak di atas usia 2 tahun dikenal dengan nama pneumococcal conjugate vaccine (PCV).
"Dalam kebanyakan kasus penyebab utama pneumonia pada balita disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonia dan penyebab kedua yang sering ditemukan yaitu Haemophilus influenza type b atau hib," kata Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K) dari UKK Respirologi IDAI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM, Jakarta.
3. Vaksin Campak
Campak merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak. Pemberian vaksinasi campak bisa menurunkan kejadian penyakit campak pada balita dan juga menurunkan tingkat kematian akibat pneumonia.
4. Vaksin Pertussis
Penyakit pertussis ini dikenal sebagai batuk rejan atau batuk seratus hari . Vaksinasi terhadap penyakit ini sudah lama dilakukan di Indonesia dalam program imunisasi nasional, yang biasanya diberikan bersama dengan difteri dan tetanus.
Pemberian vaksinasi ini sangat penting bukan hanya untuk menjaga balita dari pneumonia namun juga meningkatkan kekebalan tubuh. (Mia/Mel)
Vaksin tersebut yaitu Haemophilus influenza type b (Hib), Penumococcus (PCV), pertussis, dan vaksin campak. "Kalau vaksin campak dan pertussis sudah banyak dilakukan di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Untuk dua vaksin lagi nanti kemenkes sepertinya akan memasukan vaksin ini ke dalam program nasional," kata dr. Cissy B. Kartasasmita, Msc., Sp.A (K)., PhD dari UKK Respirologi IDAI, Departemen Ilmu Kesehatan Anak FK-UNPAD/Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan ditulis Minggu (10/11/2013).
Berikut penjelasan empat vaksin yang dapat mencegah penyakit pneumonia, yaitu:
1. Vaksin Heamophilus Influenza Type b (Hib)
Bakteri Haemophilus influenza type b (Hib) ini di negara-negara berkembang merupakan penyebab pneumonia. penggunaannya masih sangat terbatas karena harganya terbilang mahal. Di beberapa negara maju, penggunaan vaksin Hib telah masuk dalam program imunisasi nasional.
2. Vaksin Pneumococcus
Bakteri Pneumococcus menjadi penyebab utama pneumonia pada balita di negara-negara berkembang. Vaksin yang bisa digunakan oleh anak-anak di atas usia 2 tahun dikenal dengan nama pneumococcal conjugate vaccine (PCV).
"Dalam kebanyakan kasus penyebab utama pneumonia pada balita disebabkan oleh bakteri streptococcus pneumonia dan penyebab kedua yang sering ditemukan yaitu Haemophilus influenza type b atau hib," kata Prof. Dr. dr. Bambang Supriyatno, Sp.A(K) dari UKK Respirologi IDAI Departemen Ilmu Kesehatan Anak FKUI RSCM, Jakarta.
3. Vaksin Campak
Campak merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus campak. Pemberian vaksinasi campak bisa menurunkan kejadian penyakit campak pada balita dan juga menurunkan tingkat kematian akibat pneumonia.
4. Vaksin Pertussis
Penyakit pertussis ini dikenal sebagai batuk rejan atau batuk seratus hari . Vaksinasi terhadap penyakit ini sudah lama dilakukan di Indonesia dalam program imunisasi nasional, yang biasanya diberikan bersama dengan difteri dan tetanus.
Pemberian vaksinasi ini sangat penting bukan hanya untuk menjaga balita dari pneumonia namun juga meningkatkan kekebalan tubuh. (Mia/Mel)