Keterampilan oromotor anak perlu dilatih agar anak dapat terangsang dengan baik. Ketrampilan oromotor merupakan kegiatan yang melibatkan sistem gerak otot dari oral cavity (rongga mulut) seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi.
Menurut Sekertaris Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Sri Sudaryati Nasar, SpA (K) para ibu perlu mengetahui perkembangan oromotor bayi daru usia 0 nol sampai lima tahun.
"Anak itu melewati tahapan-tahapan belajar di setiap bertambahnya usia. Bila anak tidak sesuai dengan perkembangan keterampilan motorik yang seharusnya mungkin ada masalah bisa karena kekurangan gizi. Untuk itu para ibu perlu mengetahui perkembangannya di setiap pertambahan usia," katanya.
Berikut ini perkembangan keterampilan oromotor bayi menurut dr. Sri Sudaryati dalam acara workshop Indofood Nutrien cegah malnutrisi dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), di Jakarta seperti ditulis Senin (23/12/2013), yaitu:
Menurut Sekertaris Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr. Sri Sudaryati Nasar, SpA (K) para ibu perlu mengetahui perkembangan oromotor bayi daru usia 0 nol sampai lima tahun.
"Anak itu melewati tahapan-tahapan belajar di setiap bertambahnya usia. Bila anak tidak sesuai dengan perkembangan keterampilan motorik yang seharusnya mungkin ada masalah bisa karena kekurangan gizi. Untuk itu para ibu perlu mengetahui perkembangannya di setiap pertambahan usia," katanya.
Berikut ini perkembangan keterampilan oromotor bayi menurut dr. Sri Sudaryati dalam acara workshop Indofood Nutrien cegah malnutrisi dengan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), di Jakarta seperti ditulis Senin (23/12/2013), yaitu:
1. Usia 0 sampai 4 Bulan
"Di usia ini mulut bayi sudah memperlihatkan ada refleks rooting, menghisap dan menelan. Arah gerakan rahan dan lidah sudah bisa ke depan dan belakang namun mulut belum dapat menutup dengan baik. Untuk keterampilan makan hanya bisa menelan makanan cair (ASI) dan akan mendorong keluar makanan yang padat," kata dr. Sri.
Advertisement
2. Usia 4 sampai 6 Bulan
"Gerakan refleks mulut akan menghilang, arah gerakan rahang dan lidah sudah bisa atas bawah, menarik bibir bawah ketika sendok ditarik dari mulut, memindahkan makanan dari depan mulut ke belakang untuk ditelan. Keterampilan makan anak sudah dapat mengontrol posisi makanan dalam mulut dan bisa menelan makanan tanpa tersedak tetapi harus tetap diawasi," ujarnya.
3. Usia 6 sampai 9 Bulan
"Usia ini bisa dibilang periode kritis bayi untuk mengunyah. Untuk itu perlu dikenalkan makanan padat. Mulut bayi sudah mampu makan pure, makanan lumat atau cincang, gerakan mengunyah atas bawah dan dapat menelan dengan mulut tertutup. Untuk kontrol tangan sudah bisa menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk mengambil benda," kata dr. Sri.
Untuk keterampilan makan menurut dr. Sri bayi di usia ini sudah bisa makan menggunakan sendok dengan mudah.
Advertisement
4. Usia 9 sampai 12 Bulan
"Gerakan lidah sudah bisa ke kiri kanan, mencakupkan bibir pada pinggir cangkir. Sudah bisa duduk sendiri, memegang makanan dan sendok sendiri. Dan mereka sudah mau mulai mencoba makan dengan tangannya sendiri. Sekali lagi tetap perlu pengawasan orangtua," ungkap dr. Sri.
5. Usia 12 sampai 15 Bulan
"Anak sudah bisa menggunakan sendok tetapi kadang terbalik yang bawah dimasukan ke mulut tapi tidak apa. Namanya juga belajar. Minum sendiri dari cangkir masih bercecearan. Jangan dimarahi tetapi diperhatikan, kalau ingin mengelap mulutnya biarkan sampai waktu makan sudah selesai. Bukan sebentar-sebentar mengelapnya nanti anak mulai tidak betah," ujarnya.
Advertisement
6. Usia 15 sampai 18 Bulan
"Anak sudah dapat mengunyah dengan smpurna, gerakan rahang ke depan dan memutar dan sudah mampu makan sendiri walaupun masih kurang terampi. Para ibu harus terus sabar mendampingi proses belajar mereka," kata dr. Sri.
7. Usia 2 Tahun
"Sudah menggunakan sendok dengan benar walaupun amsih berceceran makannya, minum dari gelas sendiri, main-main dengan makanan, sudah bisa mengerti makanan yang boleh dimakan dan yang tidak boleh. Sudah bisa dikenali dengan sedotan untuk membantunya minum," ujarnya.
Advertisement
8. Usia 2 sampai 3 Tahun
"Anak terampil makan sendiri dengan sendok dan garpu, dapat menuangkan air ke dalam cangkir dan mengambil air minum dari dispenser," kata dr. Sri.
9. Usia 4 sampai 5 tahun
"Usia ini anak sudah bisa dibilang mandiri. Sudah bisa makan di meja sendiri, mengoles mentega ke roti dan memotong makanan dengan pisau. Walaupun sudah mandiri perngawasan dan perhatian para ibu jangan lengah," ujarnya.
(Mia/Abd)
Advertisement
Lanjutkan Membaca ↓