Pelayanan Masih Kacau, BPJS Belum Dapat Pola yang Pas

dewan pengawas BPJS Kesehatan menilai bahwa hingga saat ini masih banyak peserta yang tidak puas mengenai masalah pelayanan kesehatan.

oleh Fitri Syarifah diperbarui 21 Feb 2014, 21:15 WIB
Diterbitkan 21 Feb 2014, 21:15 WIB
bpjs-140128b.jpg
Menjelang dua bulan pelaksanaan JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), DJSN (Dewan Jaminan Sosial Nasional) yang terpilih menjadi dewan pengawas BPJS Kesehatan menilai bahwa hingga saat ini masih banyak peserta yang tidak puas mengenai masalah pelayanan kesehatan.

Menurut Ketua DJSN, Chazali H. Situmorang, hal ini dikarenakan BPJS Kesehatan masih belum menemukan pola yang pas sehingga pelayanan ksehatan terkesan rumit.

"Karena belum menentukan pola yang pas, BPJS seolah takut bangkrut karena tidak membuka seluas-luasnya klinik yang ikut. Kalau saya lihat, solusinya biar nggak ribet ya buka peluang gabung klinik swasta. Kalau perlu di kantor buka klinik. Kalau saat ini kan terkunci, yang ada saja yang buka. Akhirnya, pasien menumpuk dan nggak tersebar," kata Chazali saat diskusi isu evaluasi JKN di Hotel Akmani, ditulis Jumat (21/2/2014).

Chazali mengungkapkan, saat ini 1 dokter keluarga harus melayani 5 ribu pasien. Sementara pemahaman sistem rujukan berjenjang di pemangku kepentingan seperti Dinkes (Dinas Kesehatan), BPJS (Badan Jaminan Sosial Nasional), PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) serta pasien belum seragam.



Baca Juga:

Keluhan JKN di Jakarta Sudah Mulai Berkurang?

Pasien BPJS Merasa Dipermainkan Saat Cuci Darah

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya