Penyebab Katarak Hingga Cara Pencegahan Ini Harus Kamu Perhatikan

Penyebab katarak pada umumnya adalah karena faktor usia, namun katarak juga bisa disebabkan karena keturunan.

oleh Rizzaq Aynur Nugroho diperbarui 14 Apr 2019, 11:55 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2019, 11:55 WIB
Ilustrasi Katarak
Ilustrasi katarak pada usia tua (sumber: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Katarak adalah penyakit yang merusak fungsi penglihatan pada mata. Penyebab katarak pada umumnya adalah karena faktor usia. Namun penyebab katarak tidak hanya karena faktor usia saja. Ada penyebab katarak lainnya seperti kekurangan gizi, radiasi sinar UV, diabetes, obat-obatan tertentu, dan masih banyak lagi.

Penyakit katarak adalah penyakit yang menyerang lensa pada mata sehingga membuat lensa tersebut menjadi keruh atau buram. Lensa yang keruh pada mata akan membuat cahaya tidak bisa menembusnya. Penyakit katarak juga memiliki tingkat variasi keburaman mulai dari hanya sedikit saja keruhnya atau buramnya, hingga sampai pada keburaman total.

Katarak yang berkaitan dengan usia penderita bisa menyebabkan pengerasan lensa, menyebabkan penderita menderita miopi, kemudian lensa pada mata akan berubah warna menjadi cokelat atau putih secara bertahap dan keburaman lensa dapat mengurangi persepsi akan warna biru.

Katarak yang berlangsung perlahan-lahan dan lama tanpa ada penanganan, akan menyebabkan kehilangan penglihatan hingga berpotensi membutakan jika penyakit katarak ini semakin tebal.

Selain penyebab katarak yang sudah disebutkan di atas, masih ada beberapa penyebab katarak yang perlu kamu ketahui dan bisa kamu hindari. Berikut ini Liputan6.com sudah merangkum beberapa penyebab katarak hingga pengobatannya dari beberapa sumber, Minggu (14/4/2019).

Penyebab Katarak

Ilustrasi katarak pada usia tua (sumber: iStock)
Ilustrasi katarak pada usia tua (sumber: iStock)

Penyebab katarak sebenarnya belum diketahui secara pasti. Namun kamu perlu mengetahui apa yang bisa menyebabkan munculnya katarak pada mata.

1. Usia

Penyabab katarak yang paling sering menjadi faktor utama adalah usia. Faktor usia yang bertambah, bisa membuat fungsi kerja dari indra penglihatan menurun.

2. Penyakit serius

Beberapa penyakit serius bisa menjadi penyebab katarak. Salah satu penyakit yang bisa menjadi penyebab katarak adalah penyakit diabetes. Penderita diabetes bisa mengalami katarak, karena pada tubuh penderita diabetes terdapat enzim aldose reductase yang bisa menjadi penyebab katarak.

Selain diabetes, pengidap penyakit kulit juga bisa mengalami katarak kedepannya. Beberapa penyakit kulit yang bisa menjadi penyebab katarak antara lain adalah penyakit dermatitis atopik, pemfigus, dan penyakit eksim.

3. Terpapar sinar matahari

Menggunakan pelindung mata atau pelindung sinar matahari seperti kacamata hitam akan menghindarkan kamu terkena penyakit katarak. Jika kamu terpapar sinar matahari secara langsung dan terus menerus, bisa mengakibatkan munculnya penyakit katarak.

4. Trauma mata

Trauma mata seperti terbentur, atau luka lainnya bisa menjadi salah satu faktor penyebab katarak. Jika kamu mengalami trauma pada mata, sebaiknya untuk langsung periksakan mata kamu ke dokter agar bisa ditangani dengan cepat dan tepat.

5. Genetika

Faktor keturunan atau faktor genetika juga bisa menyebabkan katarak. Kamu perlu berhati-hati dan waspada jika ada salah satu sanak saudaramu atau kerabat dekat yang pernah mengalami katarak. Sebaiknya untuk selalu menjaga kesehatan mata dengan baik agar kemungkinan kamu terkena penyakit katarak bisa lebih kecil.

6. Penggunaan obat tertentu

Ada beberapa jenis obat tertentu yang mampu mempengaruhi penglihatan mata Anda. Obat-obatan seperti kortikosteroid terbukti mampu menyebabkan timbulnya katarak.

7. Infeksi

Jenis infeksi tertentu seperti kusta, toksoplasmosis, dan cysticercosis dapat memicu timbulnya katarak. Oleh karena itu apabila kamu mengalaminya, sebaiknya segera obati penyakit tersebut sebelum infeksi penyakit ini menyebar dan bisa menjadi penyebab katarak.

Gejala dan Pencegahan Mata Katarak

Mata katarak
Ilustrasi pemeriksaan mata katarak (sumber: iStock)

1. Penglihatan kabur atau berkabut.

2. Bintik-bintik kecil yang mempengaruhi penglihatan.

3. Penglihatan menjadi buruk ketikda berada di ruangan yang minim cahaya atau terlalu banyak cahaya.

4. Sering bolak-balik ganti resep kacamata atau lensa kontak. Pada akhirnya, kacamata jadi tak lagi efektif.

5. Intensitas menangkap warna yang semakin berkurang.

Pencegahan Mata Katarak

1. Menggunakan pelindung mata saat berada di luar ruangan atau saat berada di bawah sinar matahari langsung. Kamu bisa menggunakan kacamata hitam dan topi untuk menangkal cahaya matahari.

2. Batasi asupan karbohidrat. Hindari minum-minuman beralkohol dan juga merokok.

3. Perbanyak asupan vitamin C. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal of Nutrition menemukan bahwa kadar tinggi vitamin C mengurangi risiko katarak sebesar 64 persen. Asupan nutrisi lainnya, seperti lutein dan zeaxanthin, vitamin E dan zinc, juga dikenal mampu untuk mengurangi risiko sejumlah penyakit mata, termasuk katarak.

4. Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin A.

5. Minum teh terutama teh hijau atau teh hitam akan menghambat perkembangan katarak yang diakibatkan oleh diabetes.

Pengobatan Katarak

Ilustrasi operasi mata
Ilustrasi operasi mata (sumber: iStock)

Katarak bisa diobati dengan cara operasi. Operasi katarak akan mengangkat lensa yang keruh dan mengganggu. Kemudian lensa akan diganti dengan lensa tiruan atau lensa yang terbuat dari plastik atau silikon, yang bisa digunakan seumur hidup. Jika pasien tidak bisa menggunakan lensa buatan, maka harus menggunakan kacamata khusus.

Operasi katarak merupakan salah satu operasi yang aman dilakukan. Namun, tetap ada risiko saat proses operasi hingga setelah operasi. Resiko tersebut seperti perdarahan dan infeksi pasca operasi katarak, walaupun jarang.

Risiko lain yang mungkin terjadi setelah operasi adalah ablasi retina, yaitu kondisi lepasnya retina dari posisi normalnya. Kondisi tersebut bisa mengakibatkan hilang penglihatan sebagian atau seluruhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya