Kekaisaran Jepang Berganti Era, Ini 4 Fakta Menariknya

Kaisar Akihito resmi turun tahta dan digantikan oleh putra mahkota, Kaisar Naruhito pada hari ini.

oleh Loudia Mahartika diperbarui 01 Mei 2019, 12:10 WIB
Diterbitkan 01 Mei 2019, 12:10 WIB
Kekaisaran Berganti Era, Ini Fakta-faktanya yang Ada di Jepang
Putra Mahkota Kekaisaran Jepang Pangeran Naruhito dan istri, Putri Masako (AP)

Liputan6.com, Jakarta Tepat hari ini Rabu, 1 Mei 2019, Jepang akan memasuki era baru. Kaisar Naruhito resmi naik tahta sebagai Kaisar baru di Jepang setelah menggantikan sang ayah, Kaisar Akihito. Kaisar Akihito telah berkuasa sejak 7 Januari 1989 hingga 30 April 2019, tepatnya 30 tahun, 113 hari.

Kekaisaran Jepang merupakan sebuah entitas politik pemerintahan bagi negara tersebut yang sudah berlangsung sejak zaman Restorasi Meiji hingga 2 September 1945. Pada tanggal tersebut Kekaisaran Jepang banyak mengalami masalah seperti pemboman di Hiroshima dan Nagasaki serta kekalahan Jepang di Perang Pasifik pada rangkaian Perang Dunia II.

Kekalahan Jepang dalam pimpinan Kaisar Hirohito membuat lembaga kekaisaran merombak aturan yang ada. Meninggalnya Kaisar Hirohito kemudian dilanjutkan oleh putranya Kaisar Akihito. Era baru Kaisar Akihito lebih terfokus pada ideologi-ideologi sosial baik di dalam Jepang maupun bagi dunia.


Kaisar Akihito Turun Tahta Diusia 85 Tahun

Kekaisaran Berganti Era, Ini Fakta-faktanya yang Ada di Jepang
Kaisar Akihito menyerahkan teks pidato kepada bendahara agung usai menyampaikan berpidato dalam upacara turun takhta di Istana Kekaisaran, Tokyo, Jepang, Jumat (30/4/2019). Kaisar Akihito resmi turun takhta setelah tiga dekade memimpin. (Japan Pool via AP)

Kaisar Akihito mengakhiri pemerintahan yang telah berjalan selama 30 tahun. Kaisar Akihito resmi turun tahta pada hari Selasa, 30 April 2019 lalu. Keputusan tersebut membuat Kaisar Akihito menjadi kaisar pertama yang turun tahta dalam 200 tahun kerajaan Jepang.

Keputusan turun tahta yang diambil oleh Kaisar Akihito karena munculnya rasa khawatir akan kondisi kesehatannya yang terus menurun seiring bertambahnya usia dilansir dari Japan Today, Rabu 91/5/2019) oleh Liputan6.com.


Perhelatan Acara Naik Tahta Kaisar Naruhito di Luar Istana

Kekaisaran Berganti Era, Ini Fakta-faktanya yang Ada di Jepang
Wisatawan foto bersama di area Taman Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang (29/4/2019). Kaisar Jepang Akihito akan turun dari Tahta Krisan pada 30 April 2019 mengakhiri 30 tahun masa pemerintahannya. (Kazuhiro NOGI / AFP)

Sejatinya kaisar di Jepang tidak memiliki kekuatan politik tetapi berfungsi sebagai simbol nasional. Kendati demikian, hari ini sekitar Istana Tokyo tampak dipadati oleh ribuan masyarakat Jepang maupun wisatawan asing yang turut penasaran. Warga yang hadir tampak antusias berdiri di sekitar Istana Jepang tersebut.

Mereka ingin menyaksikan kaisar Akihito sebagai kaisar untuk terakhir kalinya dan juga ingin lebih dekat denga Kaisar Naruhito. Masyarakat yang berkumpul berharap dapat melihat kaisar Naruhito keluar dari Istana Tokyo menuju ke kediamannya. Banyaknya warga yang memadati area istana, membuat para penjaga mengawal ketat sejak upacara turun tahta dan hingga hari ini peresmian Kaisar baru.

Sejak upacara turun tahta Kaisar Akihito dan upacara naik tahta Kaisar Naruhito, hampir seluruh stasiun televisi di Jepang menyiarkan secara langsung proses tersebut.

 


Upacara Naik Tahta Kaisar Naruhito

Kekaisaran Berganti Era, Ini Fakta-faktanya yang Ada di Jepang
Pangeran Naruhito dan Putri Masako akan meneruskan takhta Kekaisaran Jepang pada April 2019. (AFP)

Setelah upacara turun tahtanya Kaisar Akihito pada 30 April lalu, hari ini 1 April 2019 langsung diadakan upacara naik tahta dimana Putra Mahkota, Kaisar Naruhito menggantikan sang ayah. Kaisar Naruhito sah menjadi Kaisar Jepang diusia 59 tahun. 

Putra Mahkota Naruhito akan dilantik sebagai kaisar ke-126 dalam sejarah Kekaisaran Jepang yang telah eksis lebih dari seribu tahun lalu.

Sebenarnya usulan nama baru untuk menggantikan Kaisar Akihito yang berencana turun tahta sudah ditentukan pada 1 April 2019 lalu. Nama Kaisar Naruhito telah dipilih sebagai Kaisar baru Jepang. baru tanggal 1 mei 2019, upacara peresmian naik tahta Kaisar Naruhito dilaksanakan.

Dalam ritual sakral naik tahta yang diadakan di Istana Tokyo, prosesi upacara berjalan khidmat yang juga dihadiri para pejabat pemerintahan Jepang.

Kaisar Naruhito juga sempat menyampaikan sebuah pidato yang tak lebih dari 5 menit setelah menerima simbol kekaisaran suci yaitu pedan kuno dan permata yang membuat dirinya sah menjadi Kaisar Jepang.

Kaisar Anruhito akan melanjutkan tugas-tugas dari Kaisar Akihito yang membawa ideologi sosial yang bukan hal politik. Dikutip dari Aljazeera, Kaisar Naruhito akan membawa kekaisaran baru Reiwa yang berarti 'beautiful harmony' yang akan belangsung sepanjang masa pemerintahannya.


Antusias Masyarakat Jepang

Kekaisaran Berganti Era, Ini Fakta-faktanya yang Ada di Jepang
Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menunjukkan plakat nama era baru Kekaisaran Jepang, Reiwa, di Tokyo, Senin (1/4). Reiwa, menjadi nama era yang baru yang mengganti Era Heisei seiring persiapan pengunduran diri Kaisar Akihito pada 31 April mendatang. (AP/Eugene Hoshiko)

Era kepemimpinan Kaisar Akihito selama 30 tahun tentu saja telah melekat di seluruh bagian kehidupan masyarakat Jepang. Masyarakat yang tumbuh dan merasakan pemerintahan Kaisar Akihito merasakan kenyamanan selama era Heisei tersebut.

Berita keputusan Kaisar Akihito untuk turun tahta dan digantikan oleh putra sulungnya yang kini telah sah menjadi Kaisar baru, Kaisar Naruhito, menarik antusiasme warga Jepang. Di tradisi masyarakat Jepang, pergantian kaisar seperti perhelatan tahun baru.

Pasalnya, pergantian kaisar juga berarti bergantinya era baru yang ada di Jepang. Maka dari itu, warga Jepang akan berbondong-bondong mendatangi Istana Jepang agar lebih dekat dengan pemimpin mereka yang baru.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya