Unik, Ilmuwan Ini Temukan Permen Karet Purba Mengandung DNA Manusia

Apa kamu pernah membanyangkan permen karet ada di jaman purba?

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 28 Mei 2019, 14:05 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2019, 14:05 WIB
Permen Karet Purba
Permen Karet Purba (sumber: geek)

Liputan6.com, Jakarta Permen karet merupakan makanan yang sangat digemari masyarakat, entah anak-anak atau dewasa. Permen karet diketahui berasal dari Amerika, terbuat dari getah pohon atau damar gliserin yang ditambah larutan gula, peppermint dan bahan lainnya, kemudian diaduk dan dipress. Apa kamu pernah membanyangkan permen karet ada di jaman purba?

Ilmuwan dari Stockholm University baru saja menemukan permen karet purba berusia 10.000 tahun. Permen karet tersebut, setelah diteliti, mengandung DNA dari manusia Skandinavia pertama yang ada di dunia pada zaman Mesolitikum, seperti yang Liputan6.com lansir dari Geek, Selasa (28/5/2019). DNA ini diketahui berasal dari manusia purba Skandinavia wanita dan pria.

Penelitian ini menggunakan sejumlah permen karet kuno yang ditemukan di Huseby Klev, sebuah tempat yang merupakan situs berburu dan memancing populer pada zaman batu. Lokasi tersebut berada di pantai barat Swedia dan baru ditemukan pada tahun 1990-an. Dan setelah lima bulan, para ilmuwan mempublikasikan hasilnya kepada khalayak umum.

Mengandung Genetik Manusia

Permen Karet Purba
Permen Karet Purba (sumber: nationalgeographic)

Penemuan ini dipublikasikan oleh ilmuwan Universitas Stockholm di jurnal Communications Biology, mengungkap kalau permen karet tersebut memiliki hubungan signifikan antara material purba dengan genetik manusia. Permen karet ini sebetulnya merupakan getah karet yang sempat dimakan oleh manusia purba.Ia ditemukan di wilayah pesisir pantai Swedia yang telah menjadi wilayah penggalian.

"DNA dari permen karet ini memiliki potensi besar untuk mempelajari asal usul dan pergerakan manusia purba di utara Bumi. Tak cuma itu, kami juga berharap permen karet ini juga menjadi salah satu alat untuk kami meneliti bagaimana hubungan sosial manusia purba berlangsung," pungkas Natalija, peneliti dari Museum of Cultural History di Oslo.

Berbentuk gumpalan dengan bekas gigi, para ilmuwan berhasil menemukan sisa air liur dari Zaman Batu. Mereka pun mengurutkan DNA manusia tertua dari wilayah tersebut. Setiap permen karet diduga berasal dari satu individu: dua wanita dan satu pria. Dikelilingi oleh serutan bahan baku, situs tersebut kemungkinan digunakan untuk membuat alat-alat dan getah lengket merupakan bagian dari prosesnya.

Mengungkap Sejarah Wilayah Tersebut

Permen Karet Purba
Permen Karet Purba (sumber: geek)

Selain itu, permen karet kuno juga memberi tahu cukup banyak tentang sejarah dan budaya wilayah tersebut.

“DNA dari permen karet kuno ini memiliki potensi yang sangat besar. Tidak hanya untuk melacak asal usul dan pergerakan manusia purba, tetapi juga memberikan wawasan terkait hubungan sosial, penyakit dan makanan yang mereka konsumsi,” pungkas ilmuwan dari Museum of Cultural History.

Untuk pertama kalinya, para ilmuwan berhasil menghubungkan alat-alat yang diproduksi manusia purba ini dengan teknologi kuno yang dibawa ke Swedia dari Eropa Timur. Melalui data genom, peneliti menyatakan bahwa manusia purba ini sebenarnya lebih mirip secara genetik dengan kelompok pemburu-pengumpul dari Zaman Es Eropa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya