Liputan6.com, Jakarta Kulit memiliki lubang kecil yang disebut pori-pori yang dapat tersumbat oleh minyak, bakteri, sel-sel kulit mati, dan kotoran. Ketika ini terjadi, kamu mungkin akan berkembang menjadi jerawat. Selain kebersihan, jerawat dapat dipengaruhi oleh produk skincare harianmu.
Setiap pori terhubung ke kelenjar sebaceous, yang menghasilkan zat berminyak yang disebut sebum. Sebum ekstra dapat menyumbat pori-pori, menyebabkan pertumbuhan bakteri yang dikenal sebagai Propionibacterium acnes, atau P. acnes. Proses ini menyebabkan wajah berjerawat.
Advertisement
Baca Juga
Kebanyakan produk skincare mengandung bahan kimia. Bahan-bahan ini bisa membuat jerawat makin memburuk. Bahkan jika sedang tidak berjerawat pun, dengan bahan-bahan yang salah, bisa jadi kulit akan mudah berjerawat.
Agar lebih waspada, penting untuk mengetahui bahan-bahan skincare yang bisa memicu jerawat. Berikut bahan-bahan yang harus dijauhi saat wajah sednag berjerawat, dirangkum Liputan6.com dari Reader's Digest, Selasa(16/7/2019).
Asam Salisilat dan Butiran Eksofoliasi
Asam salisilat
Jerawat dapat disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk tidak melepas makeup di malam hari, tidak sering mengganti sarung bantal, pola makan berlemak, makanan manis, atau perawatan kulit yang salah untuk jenis kulit.
Asam salisilat atau Salicylic acid bisa terlalu keras pada jerawat, menyebabkan peradangan, kemerahan, dan kekeringan yang berlebihan. Bahan ini biasa ditemukan pada produk kecantikan seperti pelembap atau pembersih wajah.
Butiran eksofoliasi
Setelah hari yang panjang, merawat kulit kusam dengan pengelupasan kulit mungkin bisa membantu. Namun, alih-alih mengelupaskan sel-sel kulit mati dengan lembut, butiran eksofoliasi bisa terlalu keras, menyebabkan iritasi pada kulit berjerawat.
"Butiran pengelupasan buruk untuk jerawat karena mereka mengobarkan kulit, membuat kondisinya lebih buruk dan lebih panjang," kata Mona Gohara, MD, ahli dermatologi dan Associate Clinical Professor di Yale University's Department of Dermatology.
Advertisement
Parfum dan Retinol
Parfum
Wewangian dan parfum dapat ditemukan di banyak pencuci dan scrub yang dijual bebas untuk ke kulit yang cenderung berjerawat. Produk-produk yang biasa digunakan ini dapat menjadi penyebab di balik jerawat yang meradang atau kulit yang bernoda.
Jika kamu memiliki kulit berjerawat, kering atau gatal, menambahkan produk tanpa pewangi ke dalam skin care dapat meringankan ketidaknyamanan.
Retinol
Retinol biasa ditemukan pada produk anti-penuaan. Retinol telah terbukti mengobati garis-garis halus dan warna kulit yang tidak rata dengan mempromosikan pergantian sel dan mengelupas bekas luka yang ditinggalkan oleh jerawat.
Namun, penggunaan retinol dapat menyebabkan kulit merah, berjerawat, mengelupas, dan sangat kering. Batasi penggunaan retinol jika jerawat makin parah, konsultasikan penggunaannya dengan dokter ahli.
Alkohol dan Benzoil peroksida
Alkohol
Alkohol mengeringkan kulit, yang merangsang kelenjar sebaceous untuk mengeluarkan lebih banyak minyak (sebum) untuk melembabkan kulit. Sebum yang banyak bisa terjebak di kelenjar kulit, pada saat ini bakteri bekerja dan menyebabkan jerawat makin parah.
Benzoil peroksida
Banyak pencuci muka dan perawatan wajah yang dijual bebas menggunakan Benzyol Peroxide sebagai bahan penangkal jerawat yang akan menghilangkan noda untuk selamanya. Bahan-bahan yang kuat dapat bekerja untuk menghilangkan jerawat satu atau dua, tetapi itu bukan solusi jangka panjang bagi mereka yang berjuang melawan jerawat hormonal. Benzoil peroksida bisa membuat kulit menjadi kering dan mengiritasi kulit.
Advertisement
Minyak Kelapa dan Silikon
Minyak kelapa
Minyak adalah bahan terlarang bagi kulit yang rawan jerawat. Menurut Beneficial Botanicals, minyak kelapa dianggap sangat komedogenik, artinya dapat memblokir atau menyumbat pori-pori. Saat diaplikasikan pada kulit berjerawat, minyak kelapa akan makin memperburuk kondisi jerawat.
Silikon
Pernah melihat berjerawat setelah menggunakan foundation yang tebal atau penyamak wajah tanpa sinar matahari? Menurut The Cosmetist, silikon dapat menjadi penyebab di balik jerawat tersebut.
Produk berat yang mengandung silikon dapat membuat kulit terasa lembut pada awalnya, cepat melapisi wajah, dan menyebabkan pori-pori tersumbat yang menyebabkan berjerawat dari waktu ke waktu.
Talc dan Paraben
Talc
Penggunaan bedak/talc sudah cukup umum dalam kosmetik dan barang-barang rumah tangga. Meskipun FDA telah menganggap produk kosmetik paling umum yang mengandung talc sebagai aman, mereka yang berjerawat harus mewaspadai kekeringan dan iritasi yang dapat ditimbulkan pada kulit sensitif dan meradang.
Paraben
Tidak selalu mudah untuk memahami apa yang masuk ke dalam makeup atau skin care, tetapi bukan ide yang buruk untuk menghindari paraben, keluarga senyawa kimia yang digunakan sebagai pengawet. Mereka akan muncul pada daftar bahan sebagai methylparaben, propylparaben, butylparaben, dan etilparaben.
Paraben disetujui oleh FDA untuk digunakan dalam segala hal mulai dari shampo hingga pewarna rambut. Meskipun mereka mungkin tidak selalu memperburuk jerawat secara langsung, ada kekhawatiran bahwa mereka dapat meniru estrogen dalam tubuh, yang dapat memengaruhi hormon dan berkontribusi pada jerawat.
Advertisement