Liputan6.com, Jakarta Chatting tanpa menggunakan emoji rasanya pasti kurang afdol. Fitur emoji ini diciptakan untuk memberi kemudahan saat kamu ingin mengekspresikan sesuatu kepada lawan bicaramu dalam chat. Emoji atau emotikon merupakan sebuah unicode yang sering kita dapati saat menggunakan smartphone. Emoji sendiri telah menjadi bahasa universal tidak resmi dalam komunikasi kita sehari-hari.
Hal ini lah yang mendasari remaja asal Arab Saudi untuk menggagas emoji yang bisa mempresentasikan dirinya. Rayouf Alhumedhi sadar betul soal kekuatan emoji sebagai bahasa komunikasi baru di era teknologi digital seperti sekarang ini. Sayangnya, ia tak menemukan emoji yang mampu merepresentasikan dirinya dan perempuan-perempuan lainnya yang mengenakan hijab.
Advertisement
Baca Juga
Ia merasa, seharusnya ada emoji yang bisa merepresentasikan dirinya dan ratusan juta perempuan muslim lain di seluruh dunia. Remaja 18 tahun itu pun merasa kesusahan berekspresi ketika mengobrol dengan teman-temannya via aplikasi chatting. Hal ini mendorong Alhumedhi membuat paket emoji hijab.
Dari sini lah mulai muncul idenya untuk menggagas pembuatan emoji hijab pada 2016, seperti Liputan6.com lansir Emirates Woman, Selasa (3/9/2019). Seolah memang sudah takdir, idenya disambut baik oleh The Unicode Consortium, sebuah organisasi yang mengelola pengembangan emoji salah satunya untuk device Apple. Penasaran dengan sosok Rayouf Alhumedhi?
Berikut sosok Rayouf Alhumedhi yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (3/9/2019).
1. Setahun setelah mengajukan gagasan ke perusahaan The Unicode Consortium, emoji hijab gagasan Rayouf resmi diluncurkan di berbagai platform.
Advertisement
2. Saat pengajuan proposal ke The Unicode Consortium, Rayouf bahkan mendesak agar dibuat emoji yang mirip dengannya dan mengadopsi warna kulit dari berbagai ras di seluruh dunia.
3. Rayouf Alhumedhi merupakan wanita asal Arab Saudi yang kini menetap di Jerman.
Advertisement
4. Bukan wanita biasa, Rayouf ternyata pernah masuk daftar 'The 30 Most Influential Teens of 2017' versi majalah Time.
5. restasi Rayouf dalam menggagas pembuatan emoji hijab terjadi saat dia masih berusia 18 tahun dan bersekolah di Vienna International School.
Advertisement