Liputan6.com, Jakarta Memiliki hidup berkecukupan dan sehat tentulah menjadi impian setiap orang. Namun memiliki tubuh yang sehat tetaplah menjadi harta yang sangat berharga.
Memiliki anggota keluarga yang sehat adalah anugerah bagi setiap orang. Dengan tubuh sehat, kegiatan sehari-hari seperti bekerja mencari nafkah, sekolah dan kegiatan lainnya bisa berjalan dengan baik.
Advertisement
Baca Juga
Semua itu mungkin menjadi impian bagi gadis remaja berusia 16 tahun ini. Di usia belianya, ia harus menjadi tulang punggung bagi keenam adiknya.
Hal ini lantaran ibu mereka meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker ginjal. Ayahnya pun sudah jauh lebih dulu meninggal dunia dan ayah tirinya sudah berpisah dengan ibunya sebelum meninggal. Kisah perjuangannya pun ditambah lagi kondisinya yang tidak sehat karena mengidap sakit jantung.
Orangtua Kandungnya Sudah Meninggal
Dikutip dari Harian Metro oleh Liputan6.com, Jumat (11/10/2019) gadis remaja berusia 16 tahun ini bernama Roselina Abdullah. Tak seperti remaja seusianya yang seharusnya sedang sibuk menimba ilmu di bangku sekolah, ia justru bekerja dan merawat keenam saudaranya.
Ia merawat saudaranya yang berusia 4 hingga 13 tahun seorang diri. Semua tugas merawat dan menjaga adik-adiknya ia tanggung karena telah ditinggal sang ibu untuk selama-lamanya.
Ibunya meninggal pada hari Minggu, 6 Oktober 2019 lalu karena kanker ginjal yang diidapnya. Ayah kandungnya sudah meninggal sejak ia berusia 3 tahun.
Ibunya sempat menikah lagi dengan seorang pria dan memiliki 6 anak lagi. Namun pernikahan kedua ibunya berakhir dengan perceraian dan tak pernah bertemu lagi.
Advertisement
Mengidap Sakit Jantung
Dilansir dari World of Buzz, Roselina Abdullah tak hanya berjuang merawat saudaranya tetapi juga berjuang dengan penyakitnya. Ia menderita masalah jantung. Sakit jantung dan ibunya terkena kanker membuat Roselina putus sekolah dan berfokus merawat ibunya yang kala itu kondisinya memburuk.
"Aku dulu membantu ibuku menjaga adik-adikku yang lain, tetapi sekarang semuanya ada di pundakku, termasuk mengatur semua pekerjaan rumah," ucapnya dikutip dari World of Buzz.
Gadis remaja ini mengatakan bahwa dulu ia sempat bekerja dengan ibunya di sebuah restoran kecil. Tetapi mereka dikeluarkan karena pemilik toko tidak mampu membayar mereka.
"Sebelum ini, kami mengandalkan tunjangan bulanan Departemen Kesejahteraan Sosial sebesar RM350 (Rp 1,1 juta) dan saya menerima RM150 (Rp 500 ribu) sebulan, sementara dua adik laki-laki dengan ketidakmampuan belajar menerima RM1.800 (Rp 6 juta) masing-masing selama satu tahun," ucapnya.
Sejak ibunya meninggal, mereka tinggal di rumah neneknya yang berusia 62 tahun di Kampung Manal 3, Kelantan.
Dapat Bantuan dari LSM
Kisah perjuangan Roselina ternyata terdengar oleh salah satu lembaga swadaya masyarakat. Mereka dikunjungi oleh presiden LSM Kesejahteraan Klub Kelantan, Pui Tiong Lam. Ia mengatakan bahwa pihak-pihaknya yang terlibat saat ini bekerja pada bantuan keuangan untuk mempertahankan tujuh bersaudara ini.
"Kami saat ini membantu mereka membeli peralatan sekolah dan di masa depan kami (akan) memantau kemajuan mereka dari waktu ke waktu," ucap presiden LSM KKCK tersebut.
Mereka juga kaan berusaha menyekolahkan kembali Roselina yang selama ini berjuang merawat 6 saudaranya.
Advertisement