Gejala Epilepsi Ringan, Penyebab, dan Pertolongan Pertama Kejang-kejang

Gejala epilepsi ringan ditunjukkan dengan gejala kejang yang bervariasi.

oleh Husnul Abdi diperbarui 24 Okt 2019, 18:15 WIB
Diterbitkan 24 Okt 2019, 18:15 WIB
Epilepsi
Ilustrasi Epilepsi

Liputan6.com, Jakarta Gejala epilepsi ringan yang paling utamanya tentunya adalah kejang-kejang. Epilepsi sendiri memang bisa dikenali dengan adanya gejala kejang hingga kehilangan kesadaran pada seseorang. Epilepsi juga lebih dikenal secara umum sebagai penyakit ayan.

Epilepsi merupakan suatu gangguan sistem persarafan sentral. Di mana aktivitas dari otak bekerja menjadi abnormal. Gangguan ini dapat menyebabkan kejang atau periode di mana seseorang mengalami perilaku abnormal, sensasi abnormal, dan terkadang hilangnya kesadaran.

Gejala epilepsi ringan ditunjukkan dengan gejala kejang yang bervariasi. Sebagian orang dengan penyakit epilepsi bisa saja hanya menunjukkan tatapan kosong selama beberapa detik saat mengalami kejang. Namun beberapa orang lainnya dapat mengalami kaki atau tangan yang menyentak.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (24/10/2019) tentang gejala epilepsi ringan.

Gejala Epilepsi atau Ayan

Epilepsi
pertanda serangan epilepsi. (Foto: Pixabay)

Gejala epilepsi ringan seperti yang telah disebutkan sebelumnya ditandai dengan kejang. Kejang yang dialami pada gejala epilepsi ringan ini pun bervariasi. Selain kejang, gejala epilepsi ringan juga menyebabkan berbagai gejala lainnya.

Berikut beberapa gejala epilepsi yang harus kamu ketahui:

- Gemetar atau kejang, pada sebagian anggota tubuh (wajah, lengan, kaki) atau keseluruhan

- Kejang yang diikuti oleh tubuh menegang dan hilang kesadaran secara tiba-tiba, yang bisa menyebabkan orang tersebut tiba-tiba terjatuh

- Kebingungan yang sementara

- Tatapan kosong

- Gerakan menyentak yang tidak terkendali pada tangan dan kaki

- Hilangnya kesadaran

- Gejala psikologis seperti rasa takut, ansietas, dan deja vu.

- Otot kaku

Gejala epilepsi ringan tentunya harus dikenali sesegera mungkin. Saat pertama kali kamu mengalami gejala epilepsi ringan, sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Jangan sampai terlambat memeriksakan diri ke dokter karena bisa jadi gejala epilepsi ringan tersebut membahayakan dan bertambah parah.

Penyebab Epilepsi atau Ayan

Penyebab Penyakit Epilepsi
Penyebab Penyakit Epilepsi (Sumber: Pixabay)

Setelah mengetahui gejala epilepsi ringan, kamu tentunya juga perlu mengetahui tentang penyebab epilepsi itu sendiri. Dikutip dari Klikdokter, mengatakan bahwa sekitar separuh populasi pasien dengan epilepsi umumnya penyebab yang mendasarinya tidak dapat teridentifikasi. Pada separuh lainnya, kondisi ini diduga berkaitan dengan berbagai faktor, seperti:

Usia

Waktu kejadian dari epilepsi lebih sering terjadi pada usia kanak-kanak dan lanjut usia. Namun kondisi ini dapat timbul pada usia berapa pun.

Genetik

Pada sebagian besar orang, genetik hanyalah sebagian dari penyebab epilepsi. Adanya gen tertentu dapat membuat seseorang sensitif terhadap kondisi lingkungan yang dapat mencetuskan timbulnya kejang.

Trauma Kepala

Trauma kepala sebagai akibat dari kecelakaan kendaraan bermotor atau cedera lainnya dapat menyebabkan epilepsi.

Gangguan pada Otak

Gangguan pada otak akan menyebabkan terjadinya kerusakan otak, seperti tumor otak atau stroke, dapat menyebabkan terjadinya epilepsi. Stroke sendiri merupakan penyebab utama epilepsi pada orang dewasa di atas usia 35 tahun.

Gangguan Saat Kehamilan

Sebelum persalinan, janin sensitif terhadap kerusakan otak yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti infeksi dari ibu, nutrisi yang kurang baik, atau kekurangan oksigen. Ya, kerusakan otak tersebut dapat menyebabkan terjadinya penyakit epilepsi.

Lima poin di atas merupakan beberapa faktor penyebab dari muncul penyakit epilepsi yang paling sering muncul. Namun ada faktor lainnya yang menjadi penyebab penyakit ini seperti adanya infeksi pada otak, demensia, cedera kepala, dan riwayat keluarga.

Pertolongan Pertama Epilepsi

Pertolongan Pertama Epilepsi
Pertolongan Pertama Epilepsi

Jika ada orang terdekat yang memiliki epilepsi, maka seharusnya kamu memahami dengan benar langkah-langkah pertolongan pertama pada kejang. Karena sebanyak 30-40 persen orang dengan ayan berisiko mengalami kejang sewaktu-waktu karena terapi perawatan yang ditawarkan tidak sepenuhnya dapat mengontrol kejang yang mereka alami.

Berikut beberapa langkah yang harus kamu lakukan saat seseorang kejang-kejang atau mengalami gejala epilepsi:

- Jangan panik dan tetaplah bersama orang tersebut

- Hitung waktu kejang dari awal hingga akhir

- Longgarkan pakaian di sekitar lehernya

- Singkirkan benda-benda tajam dan berbahaya seperti kacamata, furnitur, hingga benda keras lainnya dari orang tersebut

- Jika ada, mintalah orang di sekitar untuk mundur dan memberi ruangan untuk orang tersebut

- Secara perlahan, baringkan orang tersebut dalam posisi miring secepat mungkin, taruh bantal (atau sesuatu yang lembut) di bawah kepalanya, dan buka rahangnya untuk membuka jalur pernapasan yang lebih baik sekaligus mencegah orang tersebut dari tersedak air liur atau muntah. Seseorang tidak bisa menelan lidahnya, tapi lidah bisa terdorong ke belakang dan menyebabkan terhalangnya jalur napas.

- Terus berkomunikasi dengan orang tersebut sehingga kamu tahu kapan mereka telah sadar.

- Setelah korban sadar, ia mungkin merasa linglung. Tetap temani dan tenangkan korban. Jangan tinggalkan korban sendirian sampai ia merasa benar-benar kembali fit.

Begitulah gejala epilepsi ringan, penyebab epilepsi, hingga pertolongan pertama saat seseorang mendadak kejang-kejang yang perlu kamu ketahui. Kamu harus ingat untuk selalu berkonsultasi ke dokter atas masalah kesehatan yang kamu alami.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya