Mengenal Ciri Feses Bayi Diare dan Cara Mengatasinya

Ciri feses bayi yang mengalami diare konsistensinya cair dan memiliki warna yang bervariasi seperti kuning, hijau atau cokelat.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 09 Jan 2020, 10:45 WIB
Diterbitkan 09 Jan 2020, 10:45 WIB
Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Liputan6.com, Jakarta Ciri feses bayi diare perlu diketahui oleh para orang tua. Hal ini dikarenakan diare merupakan salah satu kondisi kesehatan menurun yang tidak boleh disepelekan. Diare merupakan penyakit yang menyebabkan angka kematian bayi tertinggi di Indonesia.

Diare pada bayi biasanya terjadi pada usia 0-6 bulan. Ciri feses bayi diare perlu dikenali agar segera mendapat penanganan yang tepat guna mengurangi risiko berbahaya kesehatan pada bayi. Umumnya, ciri feses bayi diare konsistensinya cair dan memiliki warna yang bervariasi.

Penyebab diare bayi pun beragam. Mulai dari terjangkit bakteri, parasit, ataupun virus menyebabkan bayi diare. Selain itu, bayi diare juga dapat disebebkan oleh alergi, susu formula yang tidak diolah dengan tepat, intoleransi laktosa, keracunan makanan, dan lain sebagainya.

Karena bayi diare dapat kehilangan banyak cairan dan elektrolit dari tubuhnya, maka penting untuk mengenali ciri feses bayi diare dengan segera. Berikut ciri feses bayi diare yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (9/1/2020).

Penyebab Bayi Diare

Ciri Feses Bayi Diare
Bayi Sakit (Foto: Pixabay)

Sebelum mengenal dengan detail ciri feses bayi diare, ada baiknya mengenal lebih jauh penyebab bayi diare. Diare merupakan salah satu penyebab utama malnutrisi pada balita yang diakibatkan oleh polusi air dan pencemaran makanan.

Rotavirus merupakan penyebab penyakit gastroenteritis adalah salah satu alasan utama bayi diare. Infeksi ini menyebabkan terganggunya saluran pencernaan pada bayi. Kondisi ini menyebabkan nutrisi pada makanan tidak terserap dengan sempurna dan keluar cairan secara berlebihan.

Bayi diare juga dapat disebabkan oleh alergi, susu formula yang tidak diolah dengan tepat, intoleransi laktosa, keracunana makanan, flu, konsumsi antibiotik, dan kekurangan enzim. Bayi diare akan membuatnya banyak kehilangan air dan elektrolit dari tubuhnya.

Ciri Feses Bayi Diare

Ciri Feses Bayi Diare
Bayi Diare

Ciri feses bayi diare memiliki konsistensi yang cair dan memiliki warna yang bervariasi. Feses bayi diare umumnya berubah warna, bau, dan tekstur sesuai dengan bahan makanan yang dikonsumsi. Feses yang berubah menjadi lebih encer, lebih banyak, atau frekuensinya lebih sering merupakan gejala utama diare.

Mendeteksi perubahan warna dan bentuk feses bayi merupakan salah satu mengenal ciri feses bayi diare yang sangat mudah. Warna feses bayi diare seperti kuning, hijau, atau cokelat dan biasanya feses tersebut sering keluar dari popok.

Ciri feses bayi diare yang megonsumsi ASI umumnya lebih cair dan berbusa. Sebaliknya, feses yang berbentuk bulat-bulatan kecil, keras, dan jarang terjadi dapat menjadi indikasi kondisi konstipasi.

Anda disarankan untuk segera menghubungi dokter, apabila bayi Anda berumur kurang dari 3 bulan dan mengalami diare. Biasanya pada bayi yang minum susu ASI, risiko terkena diare lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang mengonsumsi susu formula.

Hal ini dikarenakan ASI dapat mencegah perkembangan bakteri yang menyebabkan bayi diare.

Arti Warna Feses Bayi Sesuai Kondisi Kesehatan Lainnya

Ciri Feses Bayi Diare
Feses Bayi

Kuning Cerah

Warna feses bayi kuning cerah adalah kondisi normal untuk melihat kotoran pada bayi yang sedang menyusui. Tapi, apabila kotoran kuning cerah sering muncul dan sangat berair, bisa jadi bahwa bayi diare. Diare dapat meningkatkan risiko dehidrasi.

Hijau Berair

Feses bayi yang lebih hijau dari biasanya dan sering muncul beberapa kali dalam sehari merupakan kemungkinan bayi mengalami diare. Hal ini paling sering terjadi ketika ada perubahan dalam makanan bayi atau ketika si kecil memiliki alergi atau intoleransi makanan.

Diare berat dapat menjadi tanda masalah yang lebih serius seperti virus atau infeksi bakteri. Diare juga biasanya berarti bayi mengalami dehidrasi. Pastikan bayi mendapat banyak cairan.

Kuning Mustard

Pada bayi yang sedang menyusui, kotoran akan sering seperti mustard. Warnanya biasanya kuning, hijau atau coklat muda. Konsistensinya biasanya encer bahkan berair, dan kadang-kadang lembek. Warna feses ini juga paling umum pada bayi yang disusui.

Pada bayi yang diberi susu formula, tinja biasanya akan lunak. Warnaya dari kuning pucat hingga coklat kekuningan, coklat muda atau hijau kecoklatan.

Hitam

Warna hitam pada feses bayi biasanya terjadi pada bayi baru lahir. Kotoran pertama bayi baru lahir kemungkinan berwarna hitam dengan konsistensi seperti tar. Ini disebut meconium yang mengandung lendir, sel-sel kulit, dan cairan ketuban.

Zat ini secara bertahap mengisi usus saat berada di dalam kandungan. Keluarnya kotoran ini adalah pertanda usus bayi berfungsi.

Cokelat

Setelah bayi memasuki masa MPASI, kotorannya akan berubah dari lunak, lembek dan ringan menjadi tebal, gelap dan berbau. Jangan kaget jika feses mereka mencerminkan makanan terbaru dalam warna atau teksturnya.

Misalnya, feses berwarna oranye terang timbul setelah makan wortel. Itu terjadi karena sistem pencernaan bayi yang belum matang terkadang tidak banyak mengubah makanan dalam prosesnya.

Jika kotoran bayi berwarna cokelat keras atau jika mereka menyebabkan rasa sakit atau perdarahan, itu kemungkinan merupakan tanda sembelit pada bayi.

Cara Meredakan Bayi Diare

Ciri Feses Bayi Diare
Bayi

Setelah mengenal ciri feses bayi diare dan telah dipastikan bahwa bayi Anda mengalami diare, maka Anda tidak perlu terlalu khawtir. Ada beberapa cara mengatasi bayi diare dengan baik dan tepat. Berikut cara mengatasi bayi diare:

Memenuhi Kebutuhan Cairan

Diare sering kali menyebabkan tubuh dehidrasi. Untuk mengatasi masalah dehidrasi, pastikan bayi Anda memiliki asupan cairan cukup. Penuhi kebutuhan ASI-nya dengan baik. Anda juga bisa memberi minum secara bertahap namun rutin saat ia menderita diare.

Menghindari Makanan Penyebab Diare

Pastikan untuk tidak memberikan makanan yang berpotensi meningkatkan risiko diare pada bayi. Konsumsi makanan yang bisa mengurangi risiko diare. Makanan tersebut antara lain roti tawar, nasi putih, buah apel, dan pisang.

Hindari Memberikan Obat Antidiare

Pastikan untuk menghindari memberikan obat diare pada bayi. Kalau pun ingin memberi obat, pastikan untuk sesuai dengan saran dokter. Ketika bayi mengonsumsi obat diare, dirinya dapat mengalami efek buruk seperti mual, muntah, pusing dan gangguan sistem pencernaan.

Istirahat Cukup

Perlahan tapi pasti, risiko diare akan menurun ketika bayi mencukupi istirahatnya. Oleh karena itu, ketika bayi Anda mengalami diare, pastikan bahwa dirinya memiliki waktu istirahat cukup.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya