Liputan6.com, Jakarta Bahaya ular weling dan cara menanganinya perlu benar-benar diperhatikan. Apalagi, efek gigitan ular weling ini tidak main-main, karena bisa merenggut nyawa korbannya. Hal ini karena ular weling memiliki bisa jenis neurotoxin yang mematikan dan dapat mengakibatkan rusaknya jaringan saraf.
Ular Weling merupakan jenis ular berbisa yang menyebar di Asia Tenggara. Di Indonesia ular ini menyebar di wilayah Sumatra, Jawa, Bali dan Sulawesi. Weling hidup di hutan-hutan dataran rendah yang lembab atau kering, hutan pegunungan, hutan mangrove, semak belukar, perkebunan, lahan pertanian, dan di sekitar permukiman.
Advertisement
Baca Juga
Ular ini punya tubuh ramping. Ukuran panjangnya biasanya hanya sampai sekitar 100 cm, dengan panjang maksimal berkisar 155 cm. Sisi dorsal (punggung) berbelang hitam dan putih, terdapat sekitar 30-an belang hitam dari kepala hingga ke ekor.
Bahaya ular weling bisa mengakibatkan kematian. Namun, gigitan ular weling biasanya mulai berefek pada jam ke 5 hingga jam ke 20 setelah gigitan. Oleh sebab itu masih ada waktu 5 jam untuk melakukan pertolongan pertama usai tergigit ular Weling.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/1/2020) bahaya ular weling dan cara menanganinya.
Bahaya Ular Weling
Di lihat dari fisiknya, ular weling memiliki warna kulit hitam putih. Ujung badannya berbentuk runcing. Biasanya hewan berbisa ini berada di dekat sumber air, seperti sawah. Ular ini suka bersembunyi di lubang tikus. Pada pagi dan siang mereka bersembunyi, sedangkan malam hari ular ini mulai aktif.
Bahaya ular weling ini terletak pada bisanya yang mematikan. Berbeda dengan bisa kobra, bisa weling justru tidak menimbulkan sakit berlebihan atau bengkak di sekitar luka, tetapi dapat berakibat fatal.
Bisa yang Mematikan
Bisa ular weling ini dapat mengakibatkan tingkat kematian yang tinggi. Saat masuk ke tubuh mangsanya, berbagai gejala akan timbul seperti gejala keracunan, misalnya kelopak mata yang memberat, kesulitan menelan, kesulitan untuk bernafas, serta pada akhirnya kegagalan kerja jantung.
Rata-rata selang waktu antara masuknya bisa melalui luka hingga tibanya kematian, untuk kasus gigitan Elapidae (jenis ular weling), berkisar antara 5 hingga 20 jam. Oleh karena itu, sebaiknya kamu harus hati-hati saat bertemu dengan ular weling ini.
Merusak Otak dan Membuat Lumpuh
Tak hanya mematikan, bisa ular weling juga bisa membuat kerusakan otak besar. Penyakit ini membuat korban tidak bisa bicara dan mengalami kelumpuhan.
Hal ini pernah terjadi pada seorang bocah asal Yogyakarta yang digigit ular weling. Setelah dibawa ke rumah sakit dan dirawat, kondisi bocah tersebut tak kunjung membaik. Tubuhnya mengalami kelumpuhan. Penglihatannya juga sudah tidak normal. Bahkan untuk makan, ia harus menggunakan selang yang dipasang di hidungnya.
Advertisement
Cara Menangani Ular Weling
Ular Weling menjadi salah satu jenis ular yang pasif saat siang hari dan aktif pada malam hari. Tak banyak orang tahu dengan ciri-ciri ular weling ini, sehingga banyak yang menangkap ular berbisa ini dengan tangan kosong.
Padahal, bahaya yang ditimbulkannya tidak main-main. Ular weling ini tidak jauh berbeda dengan ular kobra yang sangat agresif. Oleh karena itu, sebaiknya tidak memprovokasi ular berbisa ini, karena semakin ia merasa terganggu dan terancam maka ular ini akan semakin agresif untuk menyerang.
Dikutip dari YouTube Panji Petualang, Ular jenis elapidae (ular weling) menjadi jenis ular yang harus diperhitungkan, karena jika kita terus memprovokasi, mereka akan terus menyerang dan berontak lalu melawan. Tapi jika kita pergi atau hindari, mereka akan diam dan memperhatikan. Bahkan lari.
Pertolongan Pertama saat Digigit Ular Weling
Dengan begitu berbahayanya efek gigitan ular weling terhadap nyawa korbannya, sebaiknya kamu mengenali berbagai macam pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Berikut beberapa pertolongan pertama yang bisa dilakukan setelah tergigit ular Weling:
1. Tetaplah bersikap tenang dan jangan panik setelah tergigit ular Weling.
2. Korban gigitan ular Weling diharapkan meminimalisir membuat gerakan. Posisikan bagian yang tergigit lebih rendah dari posisi tubuh lainnya.
3. Bersihkan bagian yang tergigit dengan tangan. Jangan membilasnya dengan air. Jika sudah bersih maka tutuplah bagian tergigit dengan kain kering yang bersih.
4. Jangan memakai cincin atau jam tangan di bagian tubuh yang tergigit agar tidak terjadi infeksi serta menghindari luka gigitan menjadi membengkak.
5. Melonggarkan pakaian yang dipakai, agar sirkulasi pernafasan berjalan lancar.
6. Selanjutnya, segera cari pertolongan medis.
Sebaiknya, kamu juga mengecek Rumah Sakit sekitar yang menyediakan Serum Anti Bisa Ular (SABU) agar bisa segera mendapat pertolongan.
Advertisement