7 Kebiasaan Sehari-hari yang Bikin Kulit Makin Berminyak

Kebiasaan tertentu bisa sebabkan minyak berlebih

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 05 Feb 2020, 13:00 WIB
Diterbitkan 05 Feb 2020, 13:00 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Kulit berminyak merupakan masalah umum banyak orang. Kulit berminyak disebabkan oleh kelenjar di kulit yang memproduksi sebum berlebih. Sebum berlebih ini dapat menyebabkan kulit berminyak, pori-pori tersumbat, dan jerawat. 

Minyak sebenarnya penting untuk menjaga kulit tetap tetap lembut dan menjaga kelembaban dan iritasi lingkungan. Namun, minyak berlebih bisa menyebabkan serangkaian masalah kulit seperti jerawat dan komedo. Banyak cara mengatasi minyak berlebih di kulit.

Namun, ada kebiasaan sehari-hari yang justru bisa membuat kulit makin berminyak. Kebiasaan-kebiasaan ini bahkan tak disadari dapat memicu minyak berlebih. Menghilangkan sebum atau minyak alami secara agresif di kulit malah akan menyebabkan lebih banyak minyak yang diproduksi.

Berikut kebiasaan sehari-hari yang tanpa disadari dapat membuat kulit makin berminyak, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu(5/2/2020).

Mencuci muka lebih dari dua kali

Ilustrasi Wanita Cuci Muka
Ilustrasi Wanita Cuci Muka (iStockphoto)​

Mencuci muka memang penting untuk mengangkat debu, kotoran, dan minyak di wajah. Saat wajah berminyak, kamu mungkin tergoda untuk segera mencucinya, dan kemudian mencucinya lagi, sampai semua minyak hilang.

Mencuci muka mungkin terasa seperti solusi jangka pendek untuk menghilangkan minyak di wajah. Namun, mencuci muka terlalu sering justru bisa mengeringkan wajah, dan membuat kulit bereaksi untuk memproduksi minyak berlebih.

Dianjurkan untuk mencuci wajah dua kali sehari dan tidak lebih dari itu. Cuci muka di pagi hari untuk menyiapkan kulit beraktivitas dan di malam hari untuk membersihkan kulit dari rias wajah dan polutan lingkungan selama seharian.

Hindari sabun dengan wewangian, pelembab tambahan, atau bahan kimia keras, yang dapat mengiritasi atau mengeringkan kulit. Sabun yang tidak tepat akan membuat kulit merespons untuk membuat lebih banyak sebum yang menyebabkan kulit berminyak.

Melewatkan pelembap wajah

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Memiliki kulit berminyak mungkin membuatmu berpikir bahwa wajahmu tak memerlukan pelembap lagi. Tapi, melewatkan penggunaan pelembap bisa membuat kulit lebih berminyak. Ini karena pelembap bekerja untuk meminimalkan persepsi kulit bahwa ia terlalu kering.

Menggunakan pelembap pada wajah berminyak membantu kulit tetap terhidrasi. Menambahkan kelembaban ke kulit sebenarnya membantu mengurangi minyak di wajah karena membantu memperlambat produksi sebum.

Menggunakan produk yang menyumbat pori

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Jika kulit sudah terlalu banyak memproduksi minyak, jauhi produk apapun yang dapat menghalangi kelenjar minyak, folikel rambut, atau pori-pori. Produk yang menyumbat pori-pori akhirnya akan menyebabkan jerawat dan komedo.

Pilihlah produk perawatan kulit yang berlabel non-komedogenik. Ini berarti produk-produk ini tidak akan menyumbat pori-pori dan menjebak minyak yang menyebabkan kulit makin berminyak.

Menggunakan scrub terlalu kuat

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Scrubbing atau pengelupasan kulit penting untuk mengangkat sel kulit mati dan kotoran. Namun, penggunaannya yang terlalu sering dan terlalu kuat akan menyebabkan kulit menghasilkan lebih banyak minyak sebagai respons alaminya. Scrubbing yang terlalu kuat juga akan mengikis kulit dan menyebabkan iritasi.

Alih-alih scrubing terlalu kuat, cobalah menggunakan perawatan asam salisilat. Asam salisilat adalah lipofilik yang mampu melarutkan minyak. Zat ini mampu menembus ke dalam pori-pori dan mengeringkan kulit berminyak. Namun, penggunaannya juga tak boleh berlebihan.

Terlalu banyak menggunakan asam salisilat

produk skin care
ilustrasi produk skin care (sumber: iStockphoto)

Asam salisilat memang menjadi salah satu solusi untuk kulit berminyak. tetapi kamu harus berhati-hati untuk tidak berlebihan menggunakannya. Asam salisilat memang membantu pengelupasan kulit dan menghilangkan lapisan kulit mati yang dapat menyumbat pori-pori. Namun, jika terlalu sering digunakan, zat ini bisa menyebabkan kulit terlalu kering.

Sebagai respons dari kulit yang kering, kulit akan menghasilkan lebih banyak minyak. Ini membuat kulit lebih berminyak dan lebih rentan berjerawat. Gunakan hanya satu produk yang mengandung asam salisilat untuk mengatasi kulit kering dan jangan gunakan terlalu sering.

Terlalu banyak menggunakan toner

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Selain asam salisilat, toner juga adalah andalan untuk kulit berminyak. Menggunakan toner dalam ritual membersihkan kulit membantu mengangkat minyak berlebih dan menjaga kulit tetap lembap. Toner juga membuat pori-pori terlihat lebih mengecil.

Namun, penggunaan toner terlalu sering, terutama yang berbasis alkohol juga tak baik. Zat keras pada toner beralkohol dapat mengelupas kulit sehingga terasa kencang, gatal, bahkan memerah. Jika terjadi reaksi ini kulit akan mencoba mengimbangi dengan memproduksi lebih banyak minyak. Jika kamu masih ingin menggunakan toner untuk kulit berminyak, gunakan toner tanpa kandungan alkohol.

Stres berlebih

stres
Ilustrasi stres (iStockphoto/hobo_018)

Stres tak cuma memengaruhi kesehatan fisik dan mental, tapi juga berdampak pada kulit. Ketika stres tubuh menghasilkan jumlah kortisol berlebih, yang menyebabkan reaksi hormonal yang dapat menyebabkan jerawat. Jerawat selalu dikaitkan dengan minyak berlebih di wajah.

Penggunaan produk makeup untuk menutupi jerawat juga berdampak buruk bagi kulit berminyak. Stres juga memiliki efek negatif pada fungsi penghalang kulit, mengakibatkan hilangnya air yang menghambat kemampuan kulit untuk melembapkan dirinya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya