Liputan6.com, Jakarta Kadar gula darah yang tinggi pada penderita diabetes dapat menyebabkan banyak komplikasi. Tak heran kalau penderita diabetes rentan mengalami masalah pada kaki. Bukan hanya mengganggu kegiatan sehari-hari, masalah kaki pada penderita diabetes juga sering kali membutuhkan waktu yang yang lama untuk sembuh.
Baca Juga
Apabila penyakit kaki pada penderita diabetes bisa dikenali dan diobati sejak dini, maka risiko semakin parah dan proses penyembuhannya bisa lebih cepat. Apabila tidak mendapatkan perawatan yang cukup serius, luka di kaki pada penderita diabetes dapat berefek berbahaya.
Advertisement
Pada kondisi terburuk, kaki penderita diabetes dapat diamputasi. Oleh karena itu, penting untuk mengenal kondisi kaki yang kerap dialami oleh penderita diabetes. Berikut kondisi kaki yang kerap dialami oleh penderita diabetes yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/2/2020).
Cantengan
Cantengan merupakan salah satu masalah kuku yang sering terjadi pada penderita diabetes. Apabila mengalami cantengan, penderita diabetes tidak boleh memotong dan merawat kukunya sendiri.
Penderita diabetes harus berkonsultasi dengan tenaga medis yang memiliki kompetensi khusus untuk perawatan kaki. Pasalnya, apabila terjadi luka kecil saja akibat cantengan, maka komplikasi pada kaki dapat terjadi.
Advertisement
Gangren
Kondisi kaki penderita diabetes selanjutnya adalah gangren. Gangren ditandai dengan adanya bagian tubuh yang jaringannya mati karena tidak mendapat aliran darah yang cukup.
Gangren dan ulkus diabetik biasanya terjadi bersamaan pada penderita diabetes. Untuk menanganinya, memerlukan operasi untuk mengangkat semua jaringan mati. Pada kasus yang berat, terkadang amputasi juga harus dilakukan.
Ulkus Diabetik
Ulkus diabetik memiliki gejala berupa luka terbuka pada daerah telapak kaki. Ulkus diabetik terjadi karena berbagai perubahan pada saraf, kulit, dan pembuluh darah yang terjadi pada diabetes yang tidak terkontrol.
Dalam jangka waktu panjang, gula darah yang tinggi dapat menyebabkan kaki terasa baal, aliran darah tidak lancar, dan kulit rapuh. Gabungan hal tersebut menyebabkan ulkus diabetik yang sulit pulih.
Selain luka terbuka, ulkus diabetik biasanya juga mengeluarkan nanah dan aroma yang tidak sedap. Apabila tidak mendapatkan perawatan yang baik, bisa terjadi infeksi yang tersebar di seluruh peredaran darah.
Advertisement
Penyakit Vaskuler Perifer
Pada kondisi gula darah yang tinggi pada diabetes dapat memengaruhi pembuluh darah arteri. Lemak akan menempel di pembuluh darah, sehingga pembuluh darah menyempit dan aliran darah menjadi tidak lancar.
Apabila hal ini terjadi pada pembuluh darah di lengan atau tungkai, penyakit vaskuler perfier bisa terjadi. Penyakit vaskuler perifer ditandai dengan rasa nyeri pada daerah lengan atau tungkai.
Nyeri tersebut makin memberat apabila lengan atau tungkai yang terkena banyak digerakkan. Selain itu, karena aliran darah tidak lancar maka akan terjadi luka pada lengan atau tungkai. Pada luka yang terjadi tersebut akan sulit untuk sembuh.
Neuropati Diabetik
Neuropati diabetik merupakan komplikasi diabetes yang ditandai dengan gangguan saraf pada kaki. Pada sebuah studi menunjukkan bahwa satu dari dua penderita diabetes mengalami kondisi ini.
Namun, seringkali penderita diabetes tidak menyadarinya karena gejala yang muncul perlahan-lahan. Gejala yang paling sering terjadi adalah rasa gatal pada kaki. Banyak penderita diabetes menyebutkan bahwa sensasi yang dialami seperti menggunakan kaos kaki, padahal sedang tidak memakai kaos kaki.
Selain rasa baal, neuropati diabetik juga dapat menimbulkan gejala nyeri seperti disayat pisau, sensasi seperti terbakar, atau kesemutan.
Advertisement
Cara Mencegah Masalah Kaki pada Penderita Diabetes
Walaupun diabetes dapat menyebabkan masalah kaki yang serius, sebenarnya komplikasi kaki pada penderita diabetes dapat dicegah. Pencegahan utamanya adalah dengan mengontrol kadar gula darah dengan baik, sesuai dengan target gula darah yang ditetapkan oleh dokter.
Hal ini bisa dicapai jika penderita diabetes mengatur pola makan dengan tepat, berolahraga dengan teratur minimal empat kali dalam seminggu dan mengonsumsi obat antidiabetes sesuai dengan petunjuk dokter.
Selain itu, perawatan kaki pada penderita diabetes yang dilakukan secara mandiri setiap hari juga bisa membantu mencegah terjadinya masalah kaki diabetes. Perawatan kaki tersebut dilakukan dengan cara mencuci kaki dengan air hangat dan sabun yang lembut, serta melakukan pemeriksaan kaki untuk melihat adanya luka atau kelainan lainnya pada kulit dan kuku.