12 Jenis Sate Khas Indonesia yang Menggugah Selera

Jenis sate khas Indonesia menawarkan kelezatan yang berbeda-beda sesuai daerah asalnya

oleh Husnul Abdi diperbarui 17 Feb 2020, 14:45 WIB
Diterbitkan 17 Feb 2020, 14:45 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Jenis sate khas Indonesia yang menggugah selera tentunya sudah menjadi wisata kuliner wajib di Tanah Air. Sebagai salah satu makanan khas Indonesia yang sudah mendunia, kelezatan sate selalu berhasil memanjakan lidah siapa saja, baik wisatawan dalam negeri maupun luar negeri.

Jenis sate sendiri cukup beragam. Berbagai daerah memiliki jenis sate yang berbeda dan memiliki ciri khas masing-masing. Ciri khas tersebut bisa dilihat dari daging yang digunakan, bumbu yang digunakan hingga penyajiannya.

Jenis sate khas Indonesia menawarkan kelezatan yang berbeda-beda sesuai daerah asalnya. Walaupun secara bentuk cenderung sama, yaitu daging yang dipotong kecil-kecil dan ditusuk sedemikian rupa dengan tusukan lidi tulang daun kelapa atau bambu kemudian dipanggang menggunakan bara arang kayu.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (17/2/2020) ragam jenis sate khas Indonesia yang menggugah selera.

Sate Madura dan Sate Padang

Sate Padang
Sate Padang. (Liputan6.com/Henry)

Sate Madura

Jenis sate khas Indonesia yang pertama adalah Sate Madura. Di kota mana pun di Indonesia, rasanya kamu akan sangat mudah menemukan Sate Madura. Dengan rasanya yang manis, tidak heran banyak orang yang menyukai Sate Madura ini.

Sate Madura merupakan sate khas Madura, Jawa Timur, yang terbuat dari daging ayam dan dibumbui dengan bumbu saus kacang yang ditambah irisan bawang putih, bawang merah, kecap juga sambal atau cabai rawit. Biasanya, sate madura disajikan bersama nasi putih, lontong atau ketupat.

Sate Padang

Jenis sate khas Indonesia yang menggugah selera berikutnya adalah Sate Padang. Sate Padang ini tidak kalah populer dengan Sate Madura. Sesuai namanya, Sate Padang merupakan sate yang berasal dari tanah Minangkabau atau kota Padang dan sekitarnya.

Ciri utama dari sate padang adalah terbuat dari daging sapi atau kambing yang kemudian dipotong kecil-kecil, direbus bersama bumbu dan selanjutnya dipanggang. Sate padang disantap dengan saus kuah kuning kental yang terbuat dari tepung beras, kaldu sapi dan bumbu rempah khas Padang.

Sate Lilit dan Sate Maranggi

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Sate Lilit

Kuliner sate memang menjadi salah satu kuliner yang disukai banyak orang. Jenis sate selanjutnya adalah Sate Lilit yang juga tidak kalah populer dengan kedua jenis sate sebelumnya. Sate lilit ini merupakan makanan khas Bali.

Bahan utama untuk membuat sate ini antara lain daging sapi, ikan, babi, kambing dan kura-kura yang dicincang atau dihaluskan. Daging yang sudah dihaluskan kemudian dicampur bersama bumbu khas Bali kemudian dibungkus melilit pada tusukan bambu pipih, batang serai atau batang tebu kemudian dipanggang. Karena kaya akan rempah, rasa sate lilit sangatlah nikmat.

Sate Maranggi

Sate maranggi merupakan kuliner khas Purwakarta yang sanagt menggugah selera. Menggunakan daging kambing sebagai bahan utama, sate ini biasanya dibumbui dengan bumbu rempah yang disajikan dengan potongan tomat dan irisan cabai.

Pembeda sate Maranggi dengan sate kambing lainnya adalah bumbu yang digunakannya ini. Sebelum dibakar, irisan daging domba direndam dengan pasta cabai hijau yang sudah dicampur dengan cuka tebu. Untuk penyajiannya, sate maranggi dapat dinikmati dengan irisan bawang merah dan potongan tomat.

Sate Klathak dan Sate Ponorogo

Wisata Kuliner Jogja
Sate Klatak / Sumber: iStock

Sate Klathak

Jenis sate khas Indonesia berikutnya adalah Sate Klathak yang berasal dari Yogyakarta. Sate yang terbuat dari daging kambing ini memang menjadi makanan khas dari kota keraton.

Menawarkan rasa yang kenyal, gurih, dan tentunya manis seperti makanan khas Yogyakarta pada umumnya, sate klathak menjadi salah satu wisata kuliner wajib saat ke Yogyakarta

Sate Ponorogo

Sate ponorogo adalah sate yang berasal dari kota Ponorogo, Jawa Timur. Sate ini memiliki ciri khas rasa yang pas dan menggugah selera. Sate ponorogo terbuat dari daging ayam yang dipotong kecil-kecil kemudian direndam bersama bumbu kecap.

Ketika bumbu kecap telah meresap, sate kemudian dibakar hingga matang. Ciri khas sate ponorogo adalah dalam setiap tusukannya hanya ada satu potong daging ayam yang diiris memanjang.

Sate Taichan dan Sate Makassar

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Sate Taichan

Sate Taichan merupakan salah satu kuliner sate yang beberapa waktu lalu sempat digandrungi banyak orang. Ciri khas sate taichan adalah sate daging ayam yang dibakar tanpa bumbu kecap maupun kacang.

Bahkan karena masyarakat Indonesia pun terkenal dengan jiwa inovatifnya, saat ini banyak yang berinovasi dengan menyajikan sate taichan goreng. Sate taichan hanya disajikan dengan sambal, garam, dan perasan jeruk nipis.

Sate Makassar

Jenis sate khas Indonesia selanjutnya adalah Sate Makassar yang berasal dari Makassar sesuai namanya. Sate Makassar biasanya terbuat dari jeroan sapi atau kambing yang dibumbui dengan saus belimbing. Hal ini juga yang membuat sate makassar memiliki cita rasa yang unik, yaitu asam dan sedikit pedas yang khas.

Jika sate pada umumnya disajikan dengan saus, sate makassar tidak disajikan dengan saus atau kuah apapun. Pemberian bumbu hanya dilakukan pada saat sate masih mentah.

Sate Banjar dan Sate Buntel

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Sate Banjar

Sate banjar adalah sate yang berasal dari kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Sate banjar terbuat dari fillet daging ayam bagian paha. Sate banjar biasanya disajikan bersama bumbu pecel dan ketupat. Jenis sate ini unik, rasa bumbunya berbeda dari sate kebanyakan di Indonesia, lebih encer dan warnanya merah kecoklatan.

Sate Buntel

Sate lainnya yang wajib kamu coba adalah sate buntel asal Jawa Tengah. Sate ini terutama sangat populer di Solo dan Surakarta. Meski sama-sama menggunakan daging sapi dan domba, tapi sate buntel sangat berbeda dengan sate lain di Indonesia.

Pertama, daging sapi atau domba yang sudah dicincang diberi bumbu berupa bawang merah, bawang putih, jahe, dan jintan. Kemudian sate dibungkus dalam kantung lemak sapi sebelum akhirnya ditusuk dan dibakar. Nama sate buntel sendiri berasal dari proses membungkus (buntel) yang dilakukan sebelum dibakar.

Sate Bandeng dan Sate Blora

Sate Bandeng
Sate Bandeng (Liputan6.com / Yandhie Deslatama)

Sate Bandeng

Jika kamu menginginkan jenis sate khas Indonesia yang tidak menggunakan daging kambing, ayam, domba, atau sapi, kamu bisa mencicipi sate bandeng dari Banten. Sate ini terbuat dari daging bandeng seperti namanya.

Jadi daging ikan bandeng yang sudah dipisahkan dari tulangnya, dicincang hingga halus dan dicampur dengan aneka bumbu. Kemudian adonan sate ini dimasukkan kembali ke dalam kulit ikan dan ditusuk dengan tusukan bambu berukuran besar dan dipanggang hingga matang.

Sate Blora

Tidak jauh berbeda dengan Sate Madura, Sate Blora juga terbuat dari daging ayam. Perbedaannya terletak pada bumbunya. Salah satu jenis sate khas Indonesia ini tidak hanya menggunakan bumbu kacang yang lembut, tapi disajikan lengkap dengan kuah opor berwarna kuning yang terasa sekali gurih santannya.

Selain itu, sebelum dibakar, daging ayam yang digunakan juga sudah terlebih dahulu dicampur dengan bawang putih, gula merah, dan ketumbar. Sate dari daerah Blora ini potongannya lebih kecil dari sate lainnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya